
Kemenkes: 3.144 Kasus Campak, Sumenep Sumbang Lebih dari 2.000
Kemenkes catat 3.144 kasus campak di Indonesia, 2.139 di antaranya di Sumenep dengan 17 kematian, menjadikannya kasus tertinggi nasional hingga Agustus 2025.
Kemenkes catat 3.144 kasus campak di Indonesia, 2.139 di antaranya di Sumenep dengan 17 kematian, menjadikannya kasus tertinggi nasional hingga Agustus 2025.
Kekhawatiran meningkat akibat kasus campak di Bangkalan. Ibu-ibu antusias bawa anak untuk imunisasi kejar campak demi mencegah penyebaran penyakit.
Campak adalah penyakit virus sangat menular, dengan risiko penularan lebih tinggi dari COVID-19. Imunisasi penting untuk mencegah KLB.
Ketua IDAI sindir Menkes dalam kejadian KLB campak di Sumenep. Menurutnya, Menkes harus fokus pada penanganan imunisasi dibanding melakukan mutasi Ketua IDAI
Menkes Budi Gunadi Sadikin tanggapi kasus KLB campak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Menkes menyebut bakal meninjau langsung ke daerah tersebut.
Kepala Dinkes Sumenep, drg Ellya Fardasah mengatakan masih banyak penolakan soal imunisasi campak di wilayahnya. Padahal, status campak sudah menjadi KLB.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap sampai minggu ke-33 atau 24 Agustus 2025, ada 46 kejadian luar biasa (KLB) kasus infeksi campak di Indonesia.
Lebih dari 2.000 anak di Sumenep, Jawa Timur terinfeksi campak, dan 17 anak tewas karenanya.
Data SKDR mencatat 2.035 kasus suspek campak di Sumenep, 17 di antaranya meninggal. Gus Ubaid minta Kemenkes segera ambil langkah preventif dan vaksinasi.
Kementerian Kesehatan RI melaporkan 46 kejadian luar biasa campak di 42 kabupaten. Rendahnya cakupan vaksinasi jadi penyebab utama. Imunisasi penting!