
Waspada! WHO Sebut Varian Delta Sebagai Varian Terkuat COVID-19 Saat Ini
WHO kembali memberikan peringatan terkait varian Delta (B1617.2). Mereka menekankan bahwa varian ini lebih berbahaya dan bisa memicu gejala baru virus Corona.
WHO kembali memberikan peringatan terkait varian Delta (B1617.2). Mereka menekankan bahwa varian ini lebih berbahaya dan bisa memicu gejala baru virus Corona.
Virus Corona varian Delta menunjukkan keganasannya ketika pertama kali menyebar di India. Varian Delta kini mulai mendominasi di Indonesia.
Belakangan nama varian Corona Alpha, Beta, dan Delta ramai diperbincangkan. Namun, mungkin belum semua orang tahu apa perbedaan dari berbagai varian ini.
Jumlah kasus positif Corona varian B1617.2 atau varian Delta asal India di Kudus bertambah 34 menjadi 62 orang. Berikut ini keterangan Bupati Kudus HM Hartopo.
Varian Corona B1617.2 atau varian Delta mulai menyebar di Indonesia. Termasuk variant of concern (VoC) oleh WHO karena diyakini lebih mudah menular.
Meski varian Delta disebut lebih menular dengan gejala berat, Satgas COVID-19 yakin, ada faktor yang yang memicu lonjakan kasus COVID-19 di RI sekarang ini
Sesuai prediksi, ledakan kasus COVID-19 terjadi beberapa pekan setelah musim mudik lebaran. Para pakar mengungkap analisis tentang beberapa faktor penyebabnya.
Varian Delta atau B1617 yang pertama kali ditemukan di India kini mulai menjadi varian dominan di beberapa negara. Peneliti melihat ada perubahan pola gejala.
Baru saja muncul varian Delta virus Corona, kini sudah ada lagi mutasi baru yang melahirkan varian 'Delta Plus' alias AY.1. Bedanya apa sih?
Varian Delta mulai merebak di RI, disebut-sebut lebih mudah menular. Wilayah mana saja yang sudah terpapar? Ini datanya menurut Satgas COVID-19.