Museum Pusaka Nias di Gunungsitoli: Sejarah, Lokasi, dan Harga Tiket

Museum Pusaka Nias di Gunungsitoli: Sejarah, Lokasi, dan Harga Tiket

Indah Mawarni - detikSumut
Jumat, 28 Jun 2024 14:00 WIB
Museum Pusaka Nias (museum-nias.org)
Foto: Museum Pusaka Nias (museum-nias.org)
Gunungsitoli -

Beragam destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Sumatera Utara, salah satunya di Gunungsitoli. Museum Pusaka Nias merupakan museum yang telah diakui secara nasional.

Pernah menerima penghargaan sebagai "Pelestari Cagar Budaya dan Museum Terbaik" dari Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia untuk tahun 2014. Berikut informasi terkait sejarah, Lokasi dan harga tiket Museum Pusaka Nias yang telah dirangkum dari beberapa sumber. Simak sampai akhir ya detiker.

Sejarah Museum Pusaka Nias

Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Diansyah, Arfan, dan Winalni Harefa yang berjudul Identifikasi Benda-benda Bersejarah di Museum Pusaka Nias, Museum ini berdiri di jalan Yos Sudarso No.134- A, Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Museum Pusaka hadir berkat usaha Pastor Johannes Maria Hämmerle, OFM Cap. Kedatangannya ke Pulau Nias pada tahun 1972, membuat beliau tertarik dengan kebudayaan masyarakat Pulau tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari situ ia mulai mengumpulkan satu per satu benda-benda yang sudah langka, kuno, dan menyertakan tulisan yang berisi kegunaan masing-masing benda. Setelah mengumpulkan benda-benda langka, Johannes mengusulkan kepada Dewan Ordo Kapusin Sibolga untuk mendirikan sebuah museum.

Sebuah museum dapat didirikan oleh instansi pemerintahan, yayasan atau badan usaha yang dibentuk berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian pendirian museum harus memiliki dasar hukum, seperti surat keputusan bagi museum pemerintah dan akte notaris untuk museum swasta. Jika perseorangan berkeinginan mendirikan suatu museum, maka dia harus membentuk yayasan lebih dahulu.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan ketentuan di atas, setelah dikeluarkannya keputusan Kapitel Ordo Kapusin Provinsi Sibolga pada tanggal 18 Juli 1990, Yayasan Pusaka Nias berdiri. Yayasan ini merupakan lembaga non-profit yang secara khusus dibentuk oleh Gereja Katolik cq.

Ordo Kapusin Provinsi Sibolga merupakan sumbangan dan wujud keprihatinan Gereja terhadap masyarakat Nias yang didasarkan pada ajaran Konsili Vatikan II yang dituangkan dalam "Gaudium et Spes" yang isinya: bahwa tugas penggalian gereja adalah untuk memelihara, mengembangkan, mempromosikan, dan merevitalisasi budaya Nias sebagai landasan untuk mempertahankan dan menunjukkan identitas suku Nias di antara suku-suku bangsa di dunia.

Melalui sebuah rapat pleno Dewan Ordo, pada tahun 1993, Yayasan Pusaka Nias memutuskan untuk mendirikan gedung induk Museum Pusaka Nias di kota Gunungsitoli yang terdiri dari empat paviliun dan satu ruang tengah. Sedangkan gedung pendukung operasional museum selesai pada tahun 1995. Maka direncanakanlah sebuah acara peresmian museum oleh Ordo Kapusin pada 18 April 2005.

Namun acara peresmian tersebut harus tertunda akibat terjadinya gempa yang melanda seluruh daratan Nias. Pada akhirnya, Museum Pusaka Nias diresmikan pada tanggal 18 November 2008 yang dihadiri oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden Letjen. TB. Silalahi dan Bupati Nias, Binahati B. Baeha, SH.

Fasilitas Museum Pusaka Nias

Melansir dari situs resmi Museum Pusaka Nias, museum ini memiliki sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung. Berikut fasilitas yang tersedia:

  • Pameran
  • Museum café
  • Mini zoo
  • Museum lodges
  • Ruang pertemuan
  • Taman rekreasi
  • Perpustakaan

Daya Tarik Museum Pusaka Nias

Selain fasilitas di atas, Museum Pusaka Nias dalam lamannya memerinci sejumlah daya tarik serta pembeda dengan museum lain. Adapun yang membuat museum ini berbeda dengan museum lainnya, sebab museum ini terdapat taman mini flora dan fauna. Taman ini diisi dengan tanaman nan langkah ditemukan di pulau Nias, tanaman ini bisa dijadikan ramuan obat tradisional Nias. Untuk jenis fauna di taman mini ini tergolong langkah keberadaannya.

Memanjakan mata pengunjung, Museum Pusaka Nias berbatasan langsung dengan lautan Hindia. Pengujung tidak perlu khawatir jika ingin berenang, museum merancang pemandian aman untuk pengunjung, seperti kolam yang tidak dalam untuk anak kecil beserta beberapa perosotan air dan tempat renang yang lebih dalam untuk menyelam.

Daya tarik utama pada museum ini juga adalah koleksinya yang tak kalah beragam dan tentunya bernilai historis. Koleksi Museum Pusaka Nias terbagi menjadi lima, yaitu Pavilion I (keagungan masa lalu), Pavilion II (pesta adat), Pavilion III (kehidupan sehari-hari), Pavilion IV (pameran sementara), dan Ruang Megalit

Lokasi, Jam Buka dan Harga Tiket Museum Pusaka Nias

Museum Pusaka Nias berlokasi di Jalan Yos Sudarso No 134-A Pulau Nias, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Museum ini dibuka untuk umum setiap hari pada pukul:

  • Senin - Sabtu: 08:00 - 18.00
  • Minggu : 12:00 - 18:00

Bagi pengunjung yang tertarik dengan Museum Pusaka Nias dapat berkunjung dengan membayar tiket, sebesar Rp 5.000 per orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak Rp 3.000 per orang. Namun untuk masuk ke area rekreasi pantai Bintang Laut terdapat biaya tambahan yang harus dibayar, sebesar Rp 7.000 per orang dewasa dan Rp 4.000 per anak. Sementara itu, tiket masuk untuk pengunjung mancanegara dibanderol dengan harga berbeda, yakni Rp. 20.000 (gratis semua Lokasi di taman rekreasi).

Rute Museum Pusaka Nias

Museum Pusaka Nias berada dekat dengan pusat kota Gunungsitoli. Maka jarak ke kota sekitar 1,5 km dan jarak ke Pelabuhan 800 m. Sementara itu, dari Bandar Udara Binaka, museum ini berjarak sekitar 17 km dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 15 menit melalui jalur darat.

Nah itulah informasi sejarah, fasilitas, daya tarik, lokasi, jam buka hingga harga beserta rute Museum Pusaka Nias. Gimana menarikkan, detikers!

Artikel ini ditulis Indah Mawarni, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads