Dikenal sebagai kota metropolitan terbesar di Pulau Sumatera, ternyata Kota Medan memiliki banyak situs bersejarah yang patut dikunjungi. Bangunan-bangunan yang dulunya banyak menyimpan cerita dan sejarah itu kini banyak dijadikan tempat wisata untuk dikunjungi para wisatawan.
Selain memiliki latar belakang sejarah tersendiri, bangunan-bangunan ini juga memiliki arsitektur yang unik dan menarik. Hal ini membuat para pengunjung penasaran ingin menjelajah keseluruhan isinya.
Untuk itu, detikSumut akan mengulas 10 situs bersejarah Kota Medan yang wajib detikers kunjungi, lengkap dengan lokasi, tiket masuk, dan jam bukanya. Yuk, langsung saja simak artikel berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tjong Yong Hian Gallery
Tjong Yong Hian Gallery atau taman bunga Tjong Yong Hian adalah taman bunga khas Tiongkok yang berlokasi di Jalan Kejaksaan, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan Sumatera Utara.
Taman bunga ini dibangun sebagai wujud penghormatan bagi Tjong Yong Hian, saudara dari Tjong A Fie. Keduanya memiliki peran penting sepanjang sejarah Kota Medan. Selain taman yang dipenuhi bunga warna-warni dan pepohonan yang unik, di tengah taman juga terlihat makam Tjong Yong Hian dan istrinya.
![]() |
Lalu ada pula prasasti yang berisi kisah hidup dan prestasi Tjong Yong Hian semasa hidupnya, diukir dengan Bahasa Arab, Belanda, dan Tionghoa. Bunga dan pepohonan yang beraneka ragam membuat taman ini cocok dijadikan spot foto.
Taman ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Detikers dapat berkunjung tanpa dikenakan biaya apapun alias gratis.
2. Istana Maimun
Istana Maimun sudah menjadi ikon Kota Medan yang banyak dikenal masyarakat luar daerah. Istana ini terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.
Istana ini merupakan peninggalan Kerajaan Deli pada masa kepemimpinan Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1973. Dibangun dan dirancang oleh Arsitek TH Van Erp. Arsitektur bangunan ini sendiri memiliki perpaduan antara gaya Indonesia, Persia, Eropa, dan nuansa Melayu yang kental.
![]() |
Selain arsitekturnya yang menarik, terdapat juga berbagai barang-barang bersejarah peninggalan Sultan. Salah satunya adalah Meriam Puntung yang sudah terkenal di Istana Maimun.
Bagi detikers yang ingin mengunjungi Istana ini bisa datang mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dari Senin-Minggu. Harga tiket masuk yang dikenakan bagi pengunjung yaitu Rp 10 ribu untuk dewasa dan Rp 5 ribu untuk anak kecil.
3. Masjid Al Mahsun
Selain Istana Maimun, bangunan peninggalan Kesultanan Deli lainnya adalah Masjid Al-Mahsun. Lokasi masjid ini berjarak tidak jauh dari Istana, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan.
Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan memiliki gaya arsitektur khas Timur Tengah, India, dan Spanyol. Masjid ini melambangkan keagungan Kesultanan Deli sewaktu masa kejayaannya di Kota Medan.
![]() |
Masjid ini dapat dikunjungi setiap hari dan tidak ada dikenakan biaya apapun alias gratis. Namun detikers perlu memerhatikan beberapa peraturan ketika memasuki area masjid ini seperti mengenakan hijab (penutup kepala) bagi perempuan dan membuka alas kaki sebelum melewati batas suci.
4. Museum Perkebunan Indonesia-2 (Musperin-2)
Museum Perkebunan Indonesia-2 atau yang biasa disingkat Musperin-2 terletak di bangunan kantor Badan Kerja Sama Perusahaan Perkebunan Sumatera (BKS-PPS), tepatnya di Jalan Pemuda, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.
Museum ini melambangkan sejarah perkembangan perkebunan Indonesia di Medan. Selain Musperin-2, terdapat juga Museum Perkebunan-1 (Musperin-1) di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.
![]() |
Keunikan museum ini terlihat dari arsitektur museum yang masih asli dan tak pernah diubah. Karena masih berupa kantor, banyak peninggalan barang antik seperti mesin tik dan lift surat yang menjadi pajangan di museum. Selain itu, museum juga menghadirkan produk perkebunan seperti coklat dari kelapa sawit, lilin, serta tembakau.
Bagi detikers yang ingin mengunjungi museum ini, perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 25 ribu dan bagi turis asing sebesar Rp 35 ribu. Sebelum memasukinya, detikers juga perlu menaati setiap peraturan yang diterapkan oleh pengelola. Musperin-2 buka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 WIB.
5. Museum Negeri Sumatera Utara
Museum Negeri Sumatera Utara berlokasi di Jalan HM. Joni No.51, Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan. Museum ini menjadi saksi sejarah dan budaya lokal Kota Medan.
Museum ini memiliki pemandu yang akan menjelaskan kepada pengunjung terkait sejarah dan berbagai warisan budaya yang terdapat di Sumatera Utara. Koleksi yang dipamerkan beraneka ragam, mulai dari artefak, benda etnografi, replika manusia dahulu kala, hingga kain batak.
![]() |
Museum ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1954. Selain mempelajari sejarah dan budaya, detikers juga diberi pemahaman terkait benda-benda seni yang terdapat di museum terutama seni rupa. Detikers juga dapat mengabadikan berbagai foto karena di setiap sudut museum memiliki latar yang estetik dan menarik.
Bagi detikers yang ingin berkunjung ke museum ini, dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu per orang. Museum dibuka mulai dari hari Selasa-Minggu mulai pukul 08.30-16.00 WIB.
6. Pos Bloc Medan
Pos Bloc Medan terletak di Kesawan, Kota Medan. Dulunya bangunan ini merupakan Kantor Pos Kota Medan yang berumur 111 tahun.
PT Pos Properti Indonesia dan PT Ruang Kreatif Pos bekerja sama mengubah gedung menjadi creative hub. Pos Bloc menjadi ruang bagi UKM/UMKM di dunia industri kreatif seperti kuliner, musik, film, dan seni rupa.
![]() |
Pos Bloc kini juga dipenuhi oleh tempat makan yang beragam, cocok detikers kunjungi di akhir pekan atau sepulang kerja. Beberapa diantaranya seperti Kancha, Ini Gelato, Canggu Bakehouse, Sedjuk Bakmi & Kopi, Filosofi Kopi, sampai Coiquito.
Bagi detikers yang ingin berfoto, Pos Bloc menyediakan foto box yang bernama "Photomatics" dan masing-masing orang akan dikenakan biaya Rp 35 ribu. Pos Bloc juga sering kali mengadakan event seperti live music, cosplay, hingga pameran foto.
7. Tjong A Fie
Tjong A Fie adalah salah satu bangunan bersejarah di Kota Medan yang memadukan budaya Melayu dan Tionghoa. Bangunan ini berlokasi di Jalan Jendral Ahmad YaniNo.105, Kesawan, Kecamatan Medan Bar, Kota Medan.
Selain sebagai bangunan yang memamerkan keunikan arsitekturnya, Tjong A Fie juga dijadikan sebagai museum yang mencatat sejarah penting Kota Medan. Dibangun pada 1985, bangunan ini merupakan hadiah Tjong A Fie, seorang pengusaha Tionghoa di Kota Medan kali itu.
![]() |
Bangunan Tjong A Fie menjadi simbol kekayaan budaya yang ada di Kota Medan. Dari museum ini kita juga dapat menyaksikan perjalanan hidup Tjong A Fie yang sudah berjasa banyak membangun Kota Medan. Selain Rumah Tjong A Fie, Ia juga turut andil dalam membangun bangunan bersejarah lainnya seperti Masjid Raya Al-Mahsun dan Masjid Gang Bengkok.
Tjon A Fie sangat cocok bagi detikers yang ingin mengeksplor sejarah dan warisan budaya. Selain itu, detikers juga bisa mengambil foto karena Tjong A Fie memiliki banyak spot foto yang menarik.
Tjong A Fie buka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Bagi detikers yang ingin mengunjungi tempat ini dikenakan biaya Rp 35 ribu.
8. Graha Maria Annai Velangkanni
Graha Maria Annai Velangkanni merupakan gereja sekaligus tempat wisata religi dengan arsitektur India-Mughal. Lokasinya berada di Jalan Taman Sakura Indah No.7-10, Tj. Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.
Gereja Velangkanni berisi berbagai simbol kepercayaan, ornamen, serta warna pastel yang menghiasi bangunan dari luar maupun dari dalam. Gereja ini dibangun sebagai bukti keagungan dan kebesaran Ilahi.
![]() |
Selain dapat dikunjungi oleh orang-orang dari berbagai latar belakang agama, umat Katolik juga sering berziarah ke gereja ini. Ziarah dilakukan dengan pergi ke tempat yang dianggap suci kemudian berdoa kepada Tuhan untuk memohon kedamaian dan ketenangan jiwa.
Gereja ini buka pada hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00-18.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 08.00-19.00 WIB. detikers dapat mengunjunginya tanpa dipungut biaya apapun.
9. Gedung Bank Indonesia
Gedung Bank Indonesia adalah salah satu bangunan bersejarah Kota Medan dan merupakan peninggalan Kolonial Belanda. Gedung ini terletak di Jalan Balai Kota No.4, Kesawan, Kecamatan Medan Bar, Kota Medan.
![]() |
Semasa pemerintahan Belanda, gedung ini bernama De Javasche Bank (Bank Jawa). Gedung ini didominasi warna putih dan didesain dengan pilar-pilar besar yang berkubah. Selain sebagai bangunan bersejarah, gedung ini juga menjadi acuan posisi titik nol Kota Medan yang berada di Grand Inna (Kantor Pos).
Gedung Bank Indonesia dapat dikunjungi mulai hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Dan pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis.
10. Gedung London Sumatera
Gedung London Sumatera adalah salah satu bangunan bersejarah yang dirancang menyerupai rumah yang berada di London pada abad ke 18 dan 19. Bangunan ini terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani No.2, Kota Medan.
London Sumatera atau yang biasa disebut sebagai Lonsum ini merupakan bangunan pertama yang memiliki lift di Kota Medan. Bangunan ini resmi beroperasi pada tahun 1906. Meskipun sudah terjadi perubahan zaman, lift ini tidak pernah diubah dan dimodifikasi.
![]() |
Sempat dijual kepada Pemerintahan Belanda dan berganti nama menjadi Juliana Building. Setelah Indonesia Merdeka gedung ini kembali ke tangan Indonesia dan namanya menjadi PT PP London Sumatera.
Lonsum dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB dan tidak dikenakan biaya apapun untuk memasukinya. Meskipun begitu, gedung ini tidak terbuka begitu saja untuk umum, detikers perlu meminta izin terlebih dahulu kepada pengelola.
Demikianlah penjelasan mengenai 10 bangunan bersejarah di Kota Medan. Menarik bukan, detikers? Semoga dengan adanya artikel ini, kita semakin semangat untuk mengeksplor sejarah dan budaya melalui bangunan-bangunan berharga ini.
Artikel ini ditulis Salamah Harahap, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.
(mjy/mjy)