Sejarah dan Fakta Jam Gadang Bukittinggi, Landmark di Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sejarah dan Fakta Jam Gadang Bukittinggi, Landmark di Sumatera Barat

Elisabeth Simanjuntak - detikSumut
Rabu, 10 Apr 2024 21:44 WIB
Jam Gadang di Bukittinggi
Jam Gadang di Kota Bukittinggi (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Bukittinggi -

Jam Gadang yang ada di Kota Bukittinggi begitu populer, tidak hanya di dalam tapi hingga ke luar negeri. Jam Gadang sendiri sudah menjadi salah satu ikon di Provinsi Sumatera Barat.

Lokasi Jam Gadang ini berada di tengah Taman Sabai Nan Aluih, pusat kota Bukittinggi. Dilansir dari laman sumbarprov.go.id, Bukittinggi sebagai surganya wisata di Sumatera Barat mulai dari alam, kuliner, hingga sejarah.

Lantas bagaimana sejarah serta fakta dari Jam Gadang? Berikut informasinya untuk detikers, simak sampai akhir ya!!!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Jam Gadang

Dikutip dari laman resmi Pemprov Sumbar, jam Gadang dibangun pada tahun 1926 yakni masa pemerintahan Hindia Belanda. Pembangunan Jam Gadang ini atas perintah Ratu Belanda Wilhelmina, ini adalah hadiah untuk Rook Maker (Sekretaris Fort de Kock)

Jam Gadang dibangun oleh seorang Arsitek asli Minangkabau yaitu Yazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Kemudian total biaya pembangunannya mencapai tiga ribu gulden saat masa itu.

ADVERTISEMENT

Penetapan Jam Gadang sebagai cagar budaya ini dilakukan secara sah melalui Sk Nomor PM.05/PW.007/MKP/2010, tertanggal 8 Januari 2010. Sehingga warisan budaya ini perlu dilestarikan

Tidak hanya sejarah dari Jam Gadang, ternyata ada beberapa fakta unik lainnya berikut ini:

4 Fakta Jam Gadang

Dikutip dari laman detiktravel, ini dia fakta Jam Gadang

1. Jam Gadang dibangun tanpa semen dan besi penyangga.

Jadi memakai pasir putih, batu bata, kapur putih serta putih telur. Dipercaya bahwa putih telur ini adalah pengganti semen untuk bisa merekatkan bangunan

2. Angka pada jam gadang sendiri ditulis dalam bentuk romawi

Namun khusus angka empat ditulis IIII bukan IV

3. Atap Jam Gadang sudah berganti 3 kali

Awalnya menara jam dengan empat sisi tersebut punya atap kubah kerucut. Selanjutnya puncaknya dihiasi patung ayam jantan dan menghadap ke timur. Dan saat masa Jepang, dibuat seperti kuil-kuil Jepang

Selanjutnya saat masa Kemerdekaan, atapnya kembali berubah yang di mana puncaknya ditukar dengan atap bagonjong. Yaitu atap rumah adat Minangkabau, rumah gadang yang bertahan sampai saat ini

4. Mesin Jam Gadang dibuat oleh Vortmann Relinghausen dari Jerman

Fakta unik lainnya adalah Jam Gadang dan Big Ben London punya kesamaan dari segi mesin Yaitu sama-sama buatan Jerman dan hanya memproduksi dua unit saja

Harga Tiket Masuk

Jika ingin mengunjungi jam gadang, detikers tidak perlu membayar harga tiket masuk. Cukup masuk atau berada di area Jam Gadang

Jika detikers punya waktu banyak di Bukittinggi, daftar rekomendasi wisata berikut bisa kamu kunjungi. Karena tidak jauh dari Jam Gadang

Rekomendasi Wisata sekitar Jam Gadang Bukittinggi

1. Lobang Jepang Bukittinggi

Salah satu objek wisata sejarah berikut adalah sebuah kompleks militer bawah tanah. Terowongan Jepang ini dibangun untuk pertahanan selama masa perang dan saat ini bisa diakses wisatawan

2. Tabiang Takuruang

Sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Bukittinggi yang tepat berada di Jorong Jambak, Sianok Anam Suku, Kabupaten Agam. Menyajikan pemandangan tebing yang letaknya berada di tengah layaknya terkurung. detikers disarankan berkunjung saat pagi hari

3. Rumah Kelahiran Bung Hatta

Salah satu wisata sejarah yang bisa kamu lakukan adalah berkunjung ke rumah kelahiran Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta. Hanya berjarak sekitar 2 kilometer dengan sepeda motor, kamu bisa berwisata disana

4. The Great Wall Koto Gadang

Mirip dengan Tembok China, kamu bisa berjalan setapak sambil melihat alam di sekitar menuju puncak tembok. Lokasinya juga dekat dengan Jam Gadang yakni sekitar 2,7 kilometer

5. Tapian Rajo

Kawasan ini adalah daerah lembah yang dikelilingi bukit, lokasinya tepat di Sianok Anam Suku, Kabupaten Agam. Jaraknya sekitar 4,4 kilometer dari Jam Gadang yang bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor. Jika detikers suka mengambil gambar, maka pemandangan alam ini punya banyak spot foto untuk kamu

Demikian sejarah dan fakta Jam Gadang yang telah dirangkum oleh detikSumut. Semoga menambah wawasan ya detikers

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Christina Hotmaria Simanjuntak, Mahasiswa Peserta Magang Merdeka di detikcom




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads