Villa Maripro Lau Kawar adalah salah satu wisata yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tempat hiburan yang berlokasi di Desa Kuta Gugung, ini menghadirkan nuansa alam bagi wisatawan.
Untuk bisa datang ke tempat ini tidaklah sulit, detikers tinggal memasukkan destinasi Villa Maripo di google maps. Jarak tempuh dari Medan sekitar 2,5 jam.
Pengendara mobil dan sepeda motor tidak perlu khawatir melewati jalan menuju wisata ini. Karena akses jalan terbilang tidak terlalu ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di lokasi, detikers akan mendapati bahwa wisata ini diapit oleh dua keindahan alam, yakni Danau Lau Kawar dan pemandangan Gunung Sinabung.
Belum lagi, untuk tempat penginapan tidak hanya villa yang berbentuk bangunan jenis papan, justru dominan menawarkan tenda untuk beristirahat.
Tak heran, banyak wisatawan yang mengabadikan momen berkamping ria dengan keindahan Gunung Sinabung dan Danau Lau Kawar dengan berfoto-foto.
Nah, detikers yuk simak lebih dalam harga hingga fasilitas dan keseruan yang tersedia di dalam wisata ini sebagai berikut:
1. Cara Memesan Penginapan dari Media Sosial
Perlu dicatat nih bagi detikers yang ingin ke wisata ini tidak bisa memesan penginapan di lokasi. Melainkan harus jauh-jauh hari booking tempat melalui akun Instagram @villa_laukawar.
Karena, wisata ini terbilang sangat ramai diminati wisatawan mulai dari dalam negeri hingga mancanegara. Ada pun pengunjung yang datang dianjurkan minimal menginap selama sehari.
Owner Villa Maripro Lau Kawar, Andreas Paul Ginting menjelaskan sinyal handphone nyaris tidak ada di lokasi. Hal itu diakuinya sengaja. Karena ia ingin wisatawan datang memang benar-benar untuk menikmati liburan.
"Ini tempatnya orang healing. Sinyal di sini tidak ada biar orang fokus menikmati alam. Jadi orang datang merenung, kembali ke dirinya," kata pria yang akrab disapa Paul kepada detikSumut, Sabtu (18/2/2023).
2. Harga Menginap Mulai Rp 500 ribu - Rp 2 jutaan per Malam
Wisata ini menawarkan setidaknya dua pilihan jenis penginapan. Pertama, villa yang terbuat dari kayu. Harganya berkisar mulai dari Rp 1 juta - Rp 2 juta per malam.
Paul menjelaskan villa tersebut memberi fasilitas dua kamar dengan kapasitas satu keluarga atau delapan orang. Arsitektur bangunan villa ini terbilang menarik dan cocok untuk dijadikan spot foto.
Kedua, penginapan tenda yang membuat pengunjung dapat menikmati suasana berkemah. Harganya mulai ada Rp 450 ribu untuk kapasitas empat orang dan Rp 550 ribu untuk kapasitas enam orang.
Selain itu, ada tenda yang mengapung di atas Danau Lau Kawar. Harganya sekitar Rp 1 jutaan. Nah, detikers menariknya lagi penginapan ini sudah include dengan perlengkapan untuk memasak serta lainnya.
"Jadi harga itu sudah diberikan fasilitas matras, selimut, serta alat memasaknya. Makanya wisatawan hanya tinggal bawa bahan makanan saja," ujarnya.
"Terkait waktu menginap cek in jam 12 siang dan cek out jam 12 siang esoknya," tambahnya.
3. Fasilitas
Bagi detikers yang mencintai kebersihan, tentu sangat layak ke wisata ini. Karena, terbilang lokasinya bersih. Misalnya saja kamar mandinya bersih tidak banyak sampah yang bertaburan di lokasi.
Pengunjung juga diberikan kesempatan untuk naik speedboard dan sampan untuk menikmati keindahan Danau Lau Kawar. Selain itu, ada pula, api unggun di malam hari, kolam renang hingga kafe yang tersedia untuk bersantai sembari mencharger barang elektronik.
4. Ada Sinabung Art Festival
Nah, detikers acara Sinabung Art Festival ini akan menjadi hal yang paling khas anda nikmati. Paul mengatakan isi acaranya semacam pertunjukan seni dari budaya Karo kepada wisatawan.
Sinabung Art Festival ini direncanakan digelar setahun sekali. Tahap awal, pihaknya telah menyelenggarakan pada 17-18 Februari 2023. Pengunjung akan disuguhi tari-tarian dan musik khas budaya Karo.
"Intinya kita ingin memberikan tontonan budaya yang berkualitas sekaligus memperkenalkan adat Karo. Ke depan akan ada pertunjukan seperti teater, puisi, monolog serta lainnya," sebutnya.
"Untuk acara, menuju puncaknya nanti di 29-30 April, ini kita menghadirkan pertunjukan tarian dan musik dari warga Desa Kuta Gugung dan Desa Kuta Rakyat," sambungnya.
Thomson HS selaku kurator acara tersebut menambahi bahwa ada banyak hal yang sedang dipersiapkan untuk mewujudkan Sinabung Art Festival.
Utamanya, mempersiapkan talent lokal untuk memberi pertunjukan yang menyatu dengan alam. Dia sebut Sinabung Art Festival ini dapat menghasilkan talent yang berbakat memperkenalkan budaya Karo di tingkat nasional hingga internasional.
"Nah, ini event yang akan melibatkan masyarakat lokal. Warga yang berbakat akan diberi panggung tentunya dikemas dengan pertunjukkan yang berkualitas. Besar harapan ini dapat jadi ikon di tanah Karo dan mendunia," ucapnya.
5. Ada Galeri Foto Gunung Sinabung
Masih dalam rangka acara Sinabung Art Festival, pengunjung juga dimanjakan dengan adanya galeri foto Gunung Sinabung. Tidak hanya dari segi keindahan melainkan juga potret suasana terjadinya letusan Gunung Sinabung.
Melalui foto itu, pengunjung diberi edukasi dan dibawa ke masa lampau menyangkut peristiwa yang sangat menggemparkan warga sekitar hingga jadi perhatian nasional dan dunia internasional.
Setidaknya ada dua fotografer yang karyanya dipajang di sekitar bangunan cafe Villa Maripro Lau Kawar. Pertama, Dedi Sinuhaji yang merupakan pewartaan foto di kantor berita internasional European Pressphoto Agency (EPA).
Sejak tahun 2010 ia aktif mendokumentasikan Gunung Sinabung di sejumlah media nasional dan internasional. Dedi juga pernah menjadi Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan periode 2013-2016.
Kedua, Johnny Siahaan yang menyukai dunia fotografi sejak SMA. Karyanya pun beberapa kali telah hadir di pameran-pameran foto. Ia selalu menghabiskan waktunya untuk hunting foto sekeliling Danau Toba dan sekitarnya.
(astj/astj)