Seorang petani di Seluma, Bengkulu, Gupardi berhasil melestarikan bunga Rafflesia Arlondi di kebunnya. Dia bercerita, awalnya dia sengaja menanam bunga langka itu hanya karena iseng.
Bunga Rafflesia jenis Arnoldi yang ditanam Gupardi berhasil mekar sempurna. Padahal, bunga bangkai satu ini bisa dibilang sangat sulit untuk dilestarikan atau ditanam sendiri.
"Karena pernah ada mekar bunga Rafflesia di dekat kebun, saya iseng serta ingin ada bunga Rafflesia di kebun sendiri saya tanam," kata Gupardi kepada detikSumut, Sabtu (21/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunga bangkai itu ditanam Gupardi sejak lima tahun silam. Dia iseng mengambil bongkol atau bibit bunga itu, kemudian menanamnya di dekat pohon nangka di kebunnya.
Dia pun membiarkan bongkol itu, hingga pada 12 Desember 2022 lalu, bunga Rafflesia Arnoldi yang ditanam Gupardi mekar sempurna. Ada lima kelopak besar yang mengembang mekar.
Tak sampai di situ, dalam empat bulan ke depan, dia memperkirakan akan ada 8 bongkol bunga yang akan mekar. Dia kini menanti bunga langka itu mekar di kebun miliknya di Desa Lubuk Resam, Kecamatan Seluma Utara.
Gupardi pun berniat menjadikan bunga langka itu untuk daya tarik wisatawan. Apalagi, Desa Lubuk Resam merupakan salah satu desa wisata di daerah itu.
Dia pun memberi tips bagi orang yang ingin mengikuti jejaknya melestarikan bunga Rafflesia. Cukup dengan menanam inang sebanyak-banyaknya, setelah itu tinggal menunggu. Kemungkinan untuk tumbuh sangat besar jika ditanam dalam jumlah banyak.
"Makin banyak inang ditanam akan semakin ada harapan ia berbunga," ungkap Gupardi.
Selanjutnya menanam rafflesia memang membutuhkan tanah subur mengandung humus, kelembaban yang stabil. Kondisi akan sangat menguntungkan jika bunga tersebut ditanam di sekitar atau dekat habitat.
Gupardi juga berambisi menanam bunga Rafflesia di luar habitatnya. Ia menjelaskan selama ini wisatawan ke Bengkulu bila ingin melihat bunga Rafflesia mekar harus berjalan masuk ke dalam hutan. Tidak semua wisatawan mampu menjelajah hutan.
"Saya kira Bengkulu perlu menanam bunga Rafflesia di pusat kota agar wisatawan ke Bengkulu tak perlu susah-susah masuk hutan," tutup Gupardi.
Bunga Rafflesia Arnoldi, merupakan tumbuhan parasit tidak berakar, tidak berdaun dan tidak bertangkai. kelangsungan hidup bunga ini, bergantung pada tanaman induk atau inang dan hanya dapat mekar sempura selama satu minggu sebelum akhirnya layu dan mati.
Rafflesia Arnoldy, pertama kali ditemukan Sir Thomas Stamford Raffles, pada tahun 1818 saat bertugas di Bengkulu bersama salah seorang ahli botani Josep Arnold Browen. baru pada tahun 1920, kedua tokoh inggris tersebut mengukuhkan Bengkulu sebagai bumi Rafflesia, sekaligus menamakan bunga langka tersebut dengan nama Rafflesia Arnoldi.
(dpw/dpw)