3 Rekomendasi Tempat Wisata Unggulan di Danau Toba

3 Rekomendasi Tempat Wisata Unggulan di Danau Toba

Farid Achyadi Siregar - detikSumut
Sabtu, 05 Nov 2022 16:26 WIB
3 Rekomendasi Tempat Wisata Unggulan di Danau Toba
Huta Siallagan di Kabupaten Samosir. (Foto: Dok. Kemenparekraf)
Medan -

Danau Toba memang terus menawarkan pesona yang membuat wisatawan asing maupun lokal selalu ingin kembali berkunjung ke sana. Budaya yang memikat dan juga alam indah selalu menjadi daya tarik.

Mulai dari Parapat sampai ke Pulau Samosir mempunyai objek wisata bagus untuk dikunjungi. Berikut rekomendasi tiga tempat wisata unggulan yang sayang kamu lewatkan jika berkunjung ke Danau Toba.

1. Kampung Ulos Hutaraja

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam melakukan revitalisasi Kampung Ulos Hutaraja Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Kawasan budaya tersebut terkenal sebagai pusat kerajinan tenun Ulos di Pulau Samosir yang selama ini dikenal sebagai salah satu desa wisata unggulan di Destinasi Pariwisata Super  Prioritas (DPSP) Danau Toba, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).Kampung Ulos Hutaraja di Danau Toba. (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Objek wisata ini merupakan satu kampung adat yang masih mempertahankan tradisi dan budaya Batak. Tempat ini bernama Kampung Ulos Hutaraja berada di Desa Lumban Suhi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menuju desa adat ini, kamu bisa melakukan perjalanan melalui Parapat dari pelabuhan Ajibata dan menyebarang ke pelabuhan Ambarita. Perjalanan menuju objek wisata ini memakan waktu kurang lebih 45 Menit dari pelabuhan Ambarita.

Di kampung ini kita bisa melihat secara langsung keahlian menenun ulos kaum perempuan di sana. Tak hanya itu, kita juga bisa sekaligus belajar menenun ulos.

ADVERTISEMENT

Di sana juga terdapat beberapa rumah bolon. Untuk wisatawan yang ingin menginap juga disediakan rumah bolon yang dijadikan sebagai homestay.

Sebelumnya, Pemerintah melalui kementerian PUPR baru saja selesai menata ulang kampung ini agar semakin menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung.

Pantai Bebas Parapat 

Presiden Joko Widodo meninjau pengembangan wisata di kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba, salah satunya kawasan wisata Pantai Bebas Parapat, Simalungun, Sumatra Utara. Pantai Bebas Parapat. (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf)
Objek wisata ini berada di Kabupaten Simalungun, Parapat. Untuk menuju ke sana memakan waktu kurang lebih empat jam perjalanan jika dari Kota Medan.

Pantai Bebas Parapat merupakan Ruang Terbuka Publik (RTP) yang baru saja selesai ditata ulang oleh pemerintah agar semakin baik. Di lokasi ini kita bisa menikmati panorama hamparan Danau Toba yang indah.

Di sana disediakan tempat bersantai dan taman yang bagus untuk berfoto. Ada juga tempat olahraga berupa arena skateboard, dan lainnya. Kalau malam ditambah dengan hiasan lampu membuat spot foto semakin bagus.

Untuk masuk ke tempat ini tidak di pungut biaya. Banyak turis lokal maupun asing menyempatkan untuk berfoto di lokasi ini sebelum melakukan penyeberangan ke Pulau Samosir.

Huta Siallagan

Huta Siallagan di Kabupaten Samosir. Huta Siallagan di Kabupaten Samosir. (Foto: Dok. Kemenparekraf)
Huta Siallagan yang berada di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Untuk menuju ke lokasi wisata yang baru saja dikemas ulang oleh pemerintah melalui kementerian PUPR ini memakan waktu kurang lebih 25 menit dari pelabuhan Ambarita.

Awal masuk ke lokasi wisata ini disambut dengan ukiran batu bertuliskan, "Huta Siallagan". Kemudian kita akan diarahkan untuk melakukan pembelian tiket masuk sejumlah Rp 10 ribu/orang.

Setelah itu kita bisa melihat pertunjukan tarian Sigale-gale yang bersejarah itu. Para pengunjung juga bisa ikut menari bersama. Tak hanya itu, ada juga beberapa rumah adat batak yang sangat bagus untuk spot berfoto.

Di lokasi ini pengunjung juga bisa melihat beberapa sejarah adat batak, berupa batu yang diberi nama Tempat Persidangan, Tempat Pemasungan, Tempat Eksekusi, dan lainnya.

Lokasi batu persidangan sendiri berada di depan rumah raja, dan tepat berada di bawah pohon Hariara, pohon yang di keramatkan oleh suku Batak.

Di tempat itu segala bentuk kejahatan akan dipersidangkan pada zaman kerajaan Batal. Lalu kemudian akan dipasung sebelum dilakukan eksekusi atas kejahatan yang dilakukan.

Halaman 4 dari 3
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads