Desa Wisata Dayun yang ada di Siak, Riau mendapatkan Juara 1 dalam ajang Anugrah Desa Wisata Indonesia di Kementerian Parekraf. Dayun mendapat juara kategori Kelembagaan Desa Wisata terbaik. Bupati Siak, Alfedri menerima langsung penghargaan tersebut dan bangga atas prestasi yang diukir dari Desa Dayun yang dulunya adalah kampung yang rawan kebakaran lahan dan hutan.
"Desa Wisata Dayun mendapatkan Juara I ajang ADWI. Dayun mendapatkan kategori Kelembagaan dari 50 Desa Wisata lainnya di Indonesia," terang Bupati Alfedri kepada wartawan, Senin (31/10/2022).
Alfedri menilai ada beberapa kategori yang dipertandingkan. Untuk kelembagaan yang di nilai di antaranya pengelolaan yang baik dan sumber daya manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Desa Wisata Dayun ini, kerja sama antara Kelompok sadar wisata dengan Penghulu (kepala desa) Dayun sangatlah baik," katanya.
Bersama Kepala Dinas Pariwisata Siak H Tekad Perbatas Setia Dewa, Alfedri minta Desa Wisata Dayun tetap terus berbenah. Sehingga ke depan muncul Desa Wisata Dayun baru di Siak sebagai Kota Pusaka.
Diketahui, Kepala Desa Kampung Dayun, Nasya Nugrik pernah bercerita sejarah panjang berdirinya Desa Wisata Dayun. Desa Dayun adahulunya adalah embung tempat pengambilan air saat kebakaran lahan.
"Kampung ini luasnya 132 ribu Ha atau dua kali lipat Pekanbaru. Kampung Dayun dulu kampung tertinggal, namun 2018 Kampung Dayun menjadi kampung mandiri," katanya saat itu.
Butuh waktu panjang bagi masyarakat Dayun untuk bisa bangkit. Tepatnya sejak 2013-2017, kampung dengan 8.000 jiwa penduduk itu kerap dilanda kebakaran hutan dan lahan.
Masyarakat pun ramai-ramai membuat embung atau kolam penampungan air. Embung kemudian digunakan helikopter water bombing untuk mengambil air dan pemadaman kebakaran lahan.
"2013-2017 daerah kami ini rawan terbakar dan kami buat embung. Jadi kalau terjadi kebakaran, helikopter mengambil air di sini untuk pemadaman kebakaran lahan," kata Nugrik.
Kini Nugrik mengaku bangga kampungnya dikunjungi masuk 50 besar desa wisata. Di akhir sambutan, ia pun menangis bangga diikuti warga lain di lokasi.
"Saya mau nangis mas menteri. Tak pernah menyangka bapak menteri akan datang ke sini," imbuhnya.
(ras/bpa)