Senyum operator SPBU Sunaryo tak pernah lepas saat menyapa pelanggan. Baginya, itu bentuk dedikasi dalam bekerja yang sudah mengabdi setidaknya selama tiga dekade.
Awal Sunaryo bekerja ditempatkan di SPBU Pertamina di Jalan Brigjen Katamso, kemudian ia bertugas di SPBU Pertamina Jalan Perintis Kemerdekaan dan kini ia melayani konsumen di SPBU Pertamina Jalan Sudirman, Medan, Sumatera Utara.
"Saya bekerja sebagai operator SPBU sudah 30 tahun. Namanya kerja, kalau kita tekuni pasti bisa. Mau malam, mau siang, kita siap tempur, yang penting hati pelanggan senang," ungkap Sunaryo, Kamis (25/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas Sunaryo sebagai operator yaitu mengisi bahan bakar minyak (BBM) kepada pelanggan. Tak hanya itu, ia juga harus memastikan keselamatan dan kenyamanan pelanggan.
Sunaryo selalu mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan disiplin dan menerapkan 3S (Senyum, Sapa, Salam) pada pelanggan. Ia selalu mengingatkan konsumen untuk mematikan kendaraan sebelum pengisian BBM, mengingatkan pelanggan untuk tidak melakukan/menerima panggilan telepon saat pengisian BBM.
Selanjutnya, ia juga selalu menginformasikan untuk memulai pengisian dari nol, menanyakan jenis BBM yang akan diisi konsumen, mengisi BBM dengan hati-hati, memastikan kelayakan APAR dan mematuhi rambu-rambu SPBU.
"SOP kita lakukan, menunjukkan mulai dari nol, yang penting hati pelanggan senang dan jangan sampai konsumen kecewa. Kalau kita lihat konsumen masih melakukan panggilan telepon, ya kita ingatkan dengan baik, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Sunaryo bekerja dalam sistem shift, untuk shift kerja pagi pada pukul 06.00 hingga 14.00 WIB dan siang pukul 14.00 sampai 22.00 WIB, dengan jam kerja delapan jam sehari. Bagi Sunaryo, bekerja sebagai operator lebih banyak sukanya dibanding duka.
"Kalau masuk pagi, Insya Allah banyak sukanya. Dukanya paling kalau shift siang, pulang tengah malam, badan terasa lelah. Tapi semua itu bagian dari tanggung jawab," kata Sunaryo.
Ia pun selalu menekankan pentingnya disiplin. Sebelum mulai bertugas, , operator wajib memakai seragam lengkap, sepatu, tas pinggang, dan tidak membawa ponsel ke area pengisian BBM.
"Itu bagian dari SOP, agar pelayanan aman dan profesional," tambahnya.
Diakui Sunaryo, motivasi terbesar saat bekerja adalah keluarganya. Dari hasil kerja kerasnya, ia berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga sukses.
Anak pertamanya kini menjadi sarjana pendidikan Islam, anak keduanya sarjana komputer, dan anak ketiganya seorang TNI Angkatan Darat.
"Motivasi saya bekerja agar anak-anak bisa sekolah, supaya anak-anak saya jadi orang yang sukses. Kita bekerja sambil berdoa, kalau kita lakukan sebaik-baiknya, Insya Allah hasilnya akan baik. Anak-anak sekarang sudah jadi orang, itu kebahagiaan terbesar saya," ucapnya penuh haru.
Ia berharap Pertamina terus maju dan sukses dalam melayani masyarakat. Dedikasi Sunaryo menjadi bukti nyata peran besar operator SPBU sebagai garda terdepan Pertamina dalam menyalurkan energi.
Di balik setiap liter BBM yang mengalir, ada semangat, kerja keras, dan doa seorang operator demi kenyamanan pelanggan dan masa depan keluarganya.
(dhm/dhm)