Ia berharap, jangan ada umat kristiani yang tak ikut memilih dalam di Pilkada Serentak. Sebab hak suara mereka menentukan siapa pemimpin daerah dan nasib daerah 5 tahun kedepan.
"Kita harapkan Pilkada ini berjalan damai, jangan ada gondok-gondokan. Kita bebas memilih siapa saja," ungkapnya.
Senada disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Syahrul Mauludi. Kemenag juga berupaya dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada anak-anak yang sudah sampai usia memilih, himbauan kita supaya menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani masing-masing," kata Syahrul Mauludi MA.
Untuk itu, ia meminta kepada pemilih pemula khususnya yang masih duduk di bangku pendidikan Madrasah Aliyah maupun Madrasah Tsanawiyah (Mts) di bawah naungan Kemenag Pekanbaru yang belum memiliki KTP agar segera melakukan perekaman data ke kantor Disdukcapil setempat.
Sebab, KTP elektronik atau e-KTP merupakan syarat wajib bagi pemilih untuk bisa memberikan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November mendatang untuk memilih Gubernur-Wakil Gubernur Riau dan Walikota-Wakil Walikota Pekanbaru.
"Jadi himbauan kita ke sekolah, kita mengajak mereka yang sudah punya hak pilih supaya memilih sesuai dengan pilihan masing-masing. Bagi yang belum ada KTP elektronik, segera lakukan perekaman," pinta Syahrul Mauludi.
Simak Video "Video Mendagri Tito: Total Anggaran Coblos Ulang Pilkada Rp 719 M"
[Gambas:Video 20detik]
(ras/mjy)