Arti Hadza Min Fadhli Rabbi, Ungkapan Rasa Syukur atas Nikmat Allah

Arti Hadza Min Fadhli Rabbi, Ungkapan Rasa Syukur atas Nikmat Allah

Fria Sumitro - detikSumut
Senin, 23 Jan 2023 14:24 WIB
Asian muslim girl worried of her father being sick in hospital, she holds her fathers hand and pray for his health, family health insurance concept
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/airdone)
Medan -

Semua hal yang di dunia ini merupakan titipan dari Allah SWT baik kekayaan, kekuasaan, hingga penampilan. Itu semua datang dari-Nya, itulah intisari dari kalimat hadza min fadhli rabbi.

Kalimat tersebut diucapkan oleh Nabi Sulaiman AS sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. Hal itu karena ia telah diberikan karunia yang tak dimiliki manusia mana pun di muka bumi ini.

Selain itu, ada penggunaan lain dari kalimat tersebut. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan dari detikSumut tentang arti hadza min fadhli rabbi berikut!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadza Min Fadhli Rabbi Artinya Apa?

Seperti yang telah disinggung di bagian awal, hadza min fadhli rabbi adalah ungkapan rasa syukur Nabi Sulaiman kepada Allah SWT. Kalimat tersebut tercatat dalam Surah An-Naml ayat 40. Bunyinya adalah sebagai berikut:

قَالَ ٱلَّذِى عِندَهُۥ عِلْمٌ مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسْتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ

ADVERTISEMENT

Arab-Latin: Qālallażī 'indahụ 'ilmum minal-kitābi ana ātīka bihī qabla ay yartadda ilaika ṭarfuk, fa lammā ra`āhu mustaqirran 'indahụ qāla hāżā min faḍli rabbī, liyabluwanī a asykuru am akfur, wa man syakara fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa inna rabbī ganiyyung karīm

Artinya: "Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab, 'Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.' Maka, tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata, 'Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.'" (QS. An-Naml, [27]:40).

Berdasarkan ayat di atas, maka arti hadza min fadhli rabbi dan tulisan arabnya adalah

هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى

Haadzaa min fadhli robbi

Artinya: Ini termasuk karunia Tuhanku

Jadi, hadza min fadhli rabbi artinya "Ini termasuk karunia Tuhanku". Adapun kalimat lengkap dari ucapan Nabi Sulaiman tersebut adalah "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk menguji apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmat-Nya".

Kapan Hadza Min Fadhli Rabbi Diucapkan?

Hadza min fadhli rabbi dapat diucapkan ketika detikers dipuji oleh seseorang. Apabila mengucapkan kalimat tersebut, ini menandakan kamu mengakui bahwa semua kelebihan yang ada pada dirimu adalah karunia dari Allah.

Pasalnya, segala sesuatu yang manusia miliki hanya bisa terjadi atas kehendak Allah. Seseorang bisa memiliki harta yang banyak maupun berpenampilan rupawan karena Allah telah menghendakinya sedemikian.

Sikap rendah hati itulah yang juga ditunjukkan oleh Nabi Sulaiman. Dirinya tidak merasa sombong atas kerajaan, kekuasaan, kekayaan, serta tentara yang ia miliki. Sebaliknya, ia malah mengatakan bahwa itu semua adalah pemberian dari Tuhannya.

Di samping hadza min fadhli rabbi, juga ada doa yang dapat diamalkan ketika dipuji seseorang berdasarkan hadis. Dilansir Rumaysho, doa tersebut adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

Allahumma anta a'lamu minni bi nafsiy, wa anaa a'lamu bi nafsii minhum. Allahummaj 'alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya'lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun.

Artinya: "Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka." (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al- Iman, 4: 228, no.4876).

Doa di atas diucapkan oleh sahabat Abu Bakar ketika dirinya dipuji. Adapun alasan seseorang harus berdoa ketika menerima pujian adalah guna menghindari muncul sifat sombong maupun ujub.

Ujub atau takjub kepada diri sendiri merupakan sifat yang sangat membahayakan. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis yang artinya,

"Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), (3) dan ujub (takjub pada diri sendiri)." (HR. Abdur Rozaq 11: 304, hasan).

Oleh karena itu, sebagai muslim, detikers perlu berhati-hati ketika disanjung. Jangan terlena sampai-sampai akhirnya merasa lebih baik dari orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa arti hadza min fadhli rabbi adalah "Ini termasuk karunia Tuhanku". Detikers boleh mengucapkan kalimat tersebut ketika dipuji guna menghindari timbulnya perasaan angkuh maupun berbangga diri.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads