Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut) terpilih menjadi tuan rumah Formula One Power Boat atau yang dikenal dengan ajang F1H2O. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta nelayan di Danau Toba diamankan menjelang ajang balap F1 di atas air itu.
"Kegiatan ini harus tetap menjaga rakyat yang sehari-hari hidupnya sebagai nelayan. Apapun alasannya, apabila terjadi korban menjadi sirna," kata Edy Rahmayadi usai rapat koordinasi di Medan, Rabu (11/1/2023).
Edy menyebutkan, kecepatan perahu motor pada ajang F1H2O sangat tinggi. Sehingga, jika terjadi kecelakaan, apalagi sampai menabrak nelayan, akan sangat fatal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meminta nelayan diamankan. Apalagi, ajang balap itu hanya berlangsung sebentar, sehingga aktivitas nelayan di Danau Toba tak terganggu.
Adapun ajang balap F1H2O ini akan berlangsung di Danau Toba, tepanya di Balige pada 24-26 Februari 2023. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah F1 di atas air itu.
"Dalam satu hari, hari Minggu terakhir itu. Dengan kecepatan kurang lebih 500 km per jam, hampir sama dengan pesawat. Itu cepat pelaksanaannya, sehingga tidak juga berpengaruh (terhadap aktivitas nelayan)," lanjutnya.
Edy menekankan kepada seluruh perangkat daerah yang terlibat agar selalu berkoordinasi terkait persiapan event internasional ini. Edy meminta, kenyamanan harus menjadi prioritas utama. Terutama pada masyarakat yang ingin menonton kegiatan ini secara langsung.
"Ini omong kosong jika pembalapnya saja yang nyaman di situ. Wisatawan lokal, mancanegara, serta masyarakat lokal juga harus nyaman. Prioritas utama adalah untuk mempromosikan destinasi Danau Toba," kata Edy.
"Kesiapan yang utama adalah soal rakyat yg akan menonton acara ini," pungkasnya.
(dpw/dpw)