Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi menggelar event Festival Kopi Sidikalang. Acara tersebut bertujuan untuk menggelorakan popularitas kopi sidikalang serta menumbuhkan minat minum kopi di seluruh lapisan masyarakat.
Festival kopi yang berlangsung Kamis (29/12) itu dibuka oleh Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu. Ia mengatakan festival kopi rutin dilaksanakan setiap tahun untuk menjaga gairah petani kopi dan praktisi kopi agar semangat dan bisa merasakan dukungan pemerintah yang konsisten.
"Walaupun COVID-19 yang melanda beberapa tahun yang lalu, industri tetap tumbuh, gaya hidup baru seperti halnya minum kopi juga tumbuh. Di saat seperti ini pemerintah juga terus memberikan dukungan serta meminta masukan terkait dengan pengembangan kopi," ungkap Eddy Berutu dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap hadirnya festival kopi tersebut dapat meningkatkan minat konsumsi kopi di masyarakat. Ia menyampaikan Pemkab Dairi mendukung hal tersebut melalui gerakan Rabu Ngopi, yakni setiap instansi di lingkungan pemerintah kabupaten dairi minum kopi sidikalang bersama-sama.
"Mari kita kembalikan kejayaan kopi sidikalang, namanya tetap harum, kualitasnya tetap tinggi, tetapi jumlahnya yang masih terbatas. Selanjutnya gairah para wirausahawan lebih bergelora untuk memproduksi dan memproses kopi hingga menjadi bubuk dan siap dipasarkan melalui e-katalog ataupun secara online," tutur Eddy Berutu.
Festival Kopi Sidikalang itu mendapat dukungan dari Bank Indonesia dan juga Badan Otorita Danau Toba. Deputi Bank Indonesia wilayah Sumatera Utara Wahyu Yuana yang hadir dalam event tersebut mengapresiasi kegiatan festival kopi tersebut. Bank Indonesia, kata Wahyu, sangat mendukung kegiatan tersebut karena Dairi terkenal dengan kopi sidikalang dan pemerintah memberikan perhatian penuh dengan menjaga kualitas dan rasanya.
"Kami berharap kualitas produk tetap terjaga, varasi kopinya akan semakin beragam. Kami akan selalu mendukung kabupaten Dairi dalam hal pengembangan kopi yang akan memberikan dampak yang sangat besar baik itu kepada petani maupun sektor pariwisata," ujar Wahyu.
(akd/ega)