Ruben Amorim menjelaskan alasannya mau menerima pinangan Manchester United untuk mengisi kursi pelatih yang kosong setelah Erik ten Hag dipecat. Tawaran itu diterimanya karena ingin naik kelas dan keluar dari zona nyaman.
"Saya kira semua pelatih memerlukannya. Saya kira di dalam hidup setiap orang, dan di dalam hidup Anda [jurnalis] juga, ada waktu-waktu ketika kita sedang sangat sukses di dalam hidup tapi kita merasa kehilangan sesuatu atau kita menginginkan sesuatu atau untuk membuktikan sesuatu," katanya dikutip detikSport dari 90mins.
Keluar dari zona nyaman, kata dia, dilakukannya karena ingin menaikkan level. Dia akan melakukan yang terbaik selama menjadi manajer Setan Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kita harus mengambil satu langkah ke depan di dalam hal-hal yang membuat kita tidak nyaman, yang kita tidak tahu apakah itu akan berhasil atau tidak, apakah kita mengacaukan atau kita tidak mengacaukan hal-hal yang baik tentang kita, dan saya kira semua orang merasakannya."
"Anda dan pelatih melalui hal yang sama di dalam hidup Anda," ungkap Ruben Amorim jelang kepindahannya ke Manchester United.
Amorim ditebus MU dengan kesepakatan biaya sekitar 11 juta euro (Rp 187,5 miliar). Dia dikontrak selama 2,5 musim dan opsi perpanjangan satu tahun.
Namun, Amorim masih akan melatih Sporting CP selama tiga pertandingan ke depan sebelum mendarat di Old Trafford pada 11 November mendatang.
Karier Amorim mulai melejit setelah memimpin Sporting CP memenangi dua gelar juara Liga Portugal setelah puasa panjang dua dekade. Sukses itu membuat Amorim sempat dilirik Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan West Ham United di musim panas lalu.
(astj/astj)