Peristiwa sadis di dunia sepakbola terjadi di divisi dua regional Brasil. Polisi menembak pesepakbola dalam suatu kericuhan di dalam stadion.
Dilansir detikSport dari ESPN, peristiwa yang menggegerkan itu terjadi di laga Centro Oeste melawan Gremio Anapolis di divisi dua regional Brasil. Kericuhan pun pecah usai laga yang dimenangkan oleh Centro Oeste dengan skor 2-1.
Untuk menghentikan perkelahian, polisi militer kemudian turun tangan. Terlihat salah satu petugas tampak mengancam pemain Gremio Anapolis yang berada di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman, tampak satu oknum polisi menyorongkan moncong senjatanya ke arah kiper Gremio, Ramon Souza. Momen itu pun terlihat sebelum sang pemain ditembak.
Bahkan usai menembak sang pemain, petugas masih mengarahkan senjatanya ke arah Souza. Usai pahanya tertembak yang rupanya terkena peluru karet, Souza mendapat pertolongan medis.
Souza pun langsung ditandu dan dibawa ambulans ke rumah sakit. Gremio mengecam aksi sadis kepolisian itu.
"Gremio Anápolis secara terbuka menolak kejadian yang disesalkan, konyol dan menjijikkan, di Stadion Jonas Duarte pada Rabu malam. Setelah pertandingan berakhir, kiper kami Ramón Souza dengan ketakutan terkena peluru karet, yang ditembakkan oleh seorang petugas polisi dari Perusahaan Kepolisian Khusus (CPE)," tulis pernyataan Gremio.
"Tindakan yang mengerikan, tidak dapat dipercaya, dan kriminal yang dilakukan oleh seseorang yang seharusnya peduli terhadap keselamatan dan integritas orang-orang yang berada di Stadion Jonas Duarte."
"GEA (Grêmio Anápolis) menginformasikan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang tepat, sehingga orang yang bertanggung jawab dihukum dan keadilan ditegakkan, sehingga tindakan PIDANA ini tidak dibiarkan begitu saja," tutup Gremio.
Akibat aksi sadis itu memuat kepolisian akan mengusut kasus ini. Mereka berjanji menindak anggotanya yang menembak pemain Gremio Anapolis itu.
Berita selengkapnya di sini
(mjy/mjy)