Tim Persiraja Banda Aceh saat ini tertahan di bandara Biak, Papua, karena tidak ada penerbangan untuk pulang ke Tanah Rencong. Kondisi itu disebut merugikan tim Lantak Laju karena harus berangkat dua hari usai pertandingan.
Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong, mengatakan pemain biasanya akan meninggalkan lokasi tandang sehari usai pertandingan karena harus mengejar waktu untuk melakoni laga selanjutnya. Namun karena tidak ada penerbangan, tim harus pulang paling cepat dua hari setelah merumput.
"Sebenarnya manajemen Persiraja sudah menyurati PT LIB untuk mengundur satu hari pertandingan karena jarak dari Biak ke Aceh berbeda, dan penerbangan juga tidak ada," kata Gidong kepada wartawan, Jumat (1/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gidong menyebutkan, PT LIB tetap tidak memberikan kelonggaran dan pertandingan akan digelar sesuai yang telah ditentukan. Laga antara Persiraja melawan Malut United bakal digelar di Stadion Langsa, Aceh pada Selasa (5/3) mendatang.
Sementara pemain Lantak Laju diperkirakan baru tiba di Langsa pada Minggu (3/3) mendatang. Menurut Gidong, penerbangan dari bandara di Biak tidak setiap hari ada.
"Di Biak memang ada beberapa hari tidak ada penerbangan, dan naas bagi kita pas pulak hari ini Jumat tidak ada penerbangan kemanapun dari Biak. Bisa dicek, Jumat depan juga sama, tidak ada penerbangan," ujar Gidong.
Gidong berharap para pemain dapat menjaga kondisi dengan baik. Pertandingan melawan Malut United menjadi penentu lolos tidaknya klub kebanggaan masyarakat Aceh ke Liga 1.
"Kita berharap para pemain dapat menjaga kondisi dengan baik selama di perjalanan hingga sampai ke Aceh. Mohon doa dari masyarakat Aceh semoga perjalanan tim Persiraja dimudahkan, dan target kita ke Liga 1 tercapai. Amin," ujar Gidong.
Diketahui, Persiraja kalah 4-0 saat melawan PSBS Biak dalam pertandingan yang digelar di Stadion Cendrawasih Biak, Kamis (29/2). Usai menelan kekalahan, Persiraja akan melawan Malut United untuk perebutan juara tiga sehingga lolos ke Liga 1.
(agse/astj)