Balita Ikut Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Nasional

Balita Ikut Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJatim - detikSumut
Senin, 03 Okt 2022 18:35 WIB
Petugas medis memindahkan jenazah korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebutkan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang mengakibatkan sebanyak 131 orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/R D Putra/Zk/rwa.
Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Menunggu Dibawa 'Pulang'. Foto: ANTARA FOTO/R D Putra
Medan -

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 125 orang penonton bola dalam pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022). Ternyata dari 125 korban meninggal ada seorang Bayi Dibawah Lima Tahun (Balita).

Balita itu berjenis kelamin laki-laki berusia 4 tahun berinisial MVP yang diketahui berdomisili di kawasan Blimbing, Malang. Dia turut menjadi korban tewas akibat kejadian itu. Selain itu ada 7 orang anak berusia di bawah 15 tahun yang juga dinyatakan meninggal.

Berikutnya juga ada 25 remaja berusia di bawah 18 tahun meninggal, serta sebanyak 35 orang perempuan meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah korban anak-anak itu masih bisa bertambah. Sebab, berdasarkan data 125 korban meninggal Tragedi Kanjuruhan yang diterima detikJatim, masih ada sebanyak 20 orang yang tidak tercatat usianya.

Tragedi Kanjuruhan ini menjadi kabar duka bagi dunia sepakbola Tanah Air. Kericuhan bermula saat para suporter turun ke lapangan usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya.

ADVERTISEMENT

Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi. Aparat berupaya menghalau mereka hingga menembakkan gas air mata. Tidak hanya ke lapangan, seperti terlihat dalam banyak video yang beredar, gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun.

Berikut ini rincian data 125 korban meninggal Tragedi Kanjuruhan yang dihimpun detikJatim

Perempuan: 35 orang
Bayi di bawah 5 tahun: 1 orang
Anak di bawah 15 tahun: 7 orang
Remaja di bawah 18 tahun: 25 orang
Usia 18-45 tahun: 72 orang
Usia tidak tercatat : 20 orang




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads