Mengenang Kisah PSMS Juarai Kejurnas PSSI Pertama Kali Tahun 1967

Mengenang Kisah PSMS Juarai Kejurnas PSSI Pertama Kali Tahun 1967

Nizar Aldi - detikSumut
Minggu, 28 Agu 2022 10:20 WIB
Momen para pemain dan ofisial PSMS Medan pawai di Kota Medan usai juara
Momen para pemain dan ofisial PSMS Medan pawai di Kota Medan usai juara (Istimewa)
Medan - PSMS Medan yang didirikan tahun 1950 silam mempunyai catatan tersendiri dalam kancah persepakbolaan Indonesia. Dari semua kompetisi yang diikuti, PSMS tercatat berhasil beberapa kali keluar sebagai juara.

Pemerhati sepak bola Sumatera Utara (Sumut) Indra Efendi Rangkuti mengatakan dalam catatan sejarah, PSMS meraih juara 1 Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PSSI pertama kali pada 1967. Dimana sebelumnya hanya menjadi runner up sebanyak dua kali.

"Sukses ini disambut gembira oleh seluruh skuad dan pengurus PSMS karena mengakhiri dahaga sejak era 50-an dimana PSMS tampil di final 1954 dan 1957 tapi gagal meraih juara," kata Indra Efendi Rangkuti, Minggu (28/8/2022).

Saat itu sejumlah nama yang menghiasi PSMS seperti Yuswardi, Zulham Yahya, Sukiman, Ipong Silalahi, Muslim, A.Rahim, Syamsuddin, Sunarto, Aziz Siregar, Zulkarnaen Pasaribu. Dan pemain muda saat itu Ronny Pasla, Tumsila, Sarman Panggabean, dan Wibisono.

PSMS melaju ke babak semifinal Kejurnas PSSI setelah berhasil keluar sebagai juara di wilayah Barat. Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar menjadi klub yang juga berhasil lolos ke babak semifinal.

Di babak semifinal, PSMS berhadapan dengan Persebaya. Di leg pertama PSMS kalah 0-1, namun di leg kedua PSMS berhasil 3-1, sehingga memastikan lolos ke partai puncak. Di final, PSMS berhadapan dengan Persib, setelah sebelumnya Persib berhasil menumbangkan PSM Makassar.

Laga final Kejurnas PSSI tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 September 1967. Dalam laga ini, PSMS berhasil mengalahkan Persib dengan skor 2-0, gol tersebut dicetak oleh A.Rahim dan Zulkarnaen Pasaribu. Dengan kemenangan tersebut, PSMS akhirnya menjadi juara pertama kali.

Lebih lanjut, Indra menyebutkan bahwa setelah meraih juara, para pemain dan ofisial PSMS tidak langsung pulang ke Medan. Warga Sumut yang berada di Jakarta memberikan penghormatan dan syukuran atas keberhasilan PSMS tersebut.

"Perkumpulan warga Sumut yang di Jakarta yang dimotori oleh Effendi Nasution termasuk yang memberikan penghormatan dengan mengadakan acara syukuran bersama yang diisi atraksi budaya asal Sumut disertai jamuan makan," sebutnya.

Selain undangan dari para perantau, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal M. Panggabean juga mengundang PSMS ke kediamannya. Sebagai putra daerah, Panggabean merasa bangga dengan prestasi PSMS tersebut.

"Selain para perantau tersebut dari kalangan pejabat juga turut menjamu. KSAD Jenderal TNI M. Panggabean mengundang seluruh skuad dan ofisial PSMS ke rumahnya di Jalan Teuku Umar No. 21, Jakarta. Beliau sebagai putra daerah merasa bangga dengan prestasi PSMS yang telah mengangkat nama Medan dan Sumut di tingkat nasional," ungkapnya.

"Selain itu ada tokoh lain yang memberikan penghormatan atas prestasi PSMS ini yaitu Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian RI (Kapolri) yaitu Jenderal Pol. Soetjipto Joedodihardjo," sambungnya.

kemudian rombongan PSMS kembali Ke Medan menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara Polonia Medan. Pangdam Bukit Barisan saat itu Mayjend TNI Sarwo Edhie Wibowo menyambut PSMS.

"Ketika tiba di Bandara Polonia Medan rombongan PSMS Medan disambut dengan penuh sukacita oleh Pangdam Bukit Barisan Mayjend TNI Sarwo Edhie Wibowo. Sarwo Edhie Wibowo menyebut keberhasilan PSMS Medan menjadi Juara ini adalah hadiah yang sangat berarti bagi masyarakat Medan dan Sumatera Utara," ujarnya.

"Di luar bandara euforia bahagia publik sepakbola Medan begitu bergelora menyambut para pemain dan ofisial PSMS Medan. Para Pemain kemudian dibawa menuju Gedung PSMS di Jl. Veteran Medan untuk kemudian diarak dengan pawai," sambungnya.

Dari Gedung PSMS di Jalan Veteran, para pemain kemudian diarak menuju Balai Kota Medan. Sepanjang perjalanan, para punggawa PSMS terus menuai pujian dari warga yang Medan saat itu.

"Pemain PSMS diarak mulai dari Gedung PSMS di Jalan Veteran hingga ke Balai Kota Medan dengan membawa Trofi Kejurnas PSSI dan Suratin yang diraih beberapa bulan sebelumnya. Sambutan luar biasa dari publik yang berbaris dan mengelu - elukan rombongan PSMS Medan sepanjang jalan yang dilewati sewaktu pawai menambah kemeriahan suasana masa itu," ucapnya.

Sesampainya di Balai Kota, Gubernur Sumut saat itu Marahalim Harahap dan Wali Kota Medan Sjoerkani. Para pemain dan ofisial PSMS juga mendapat penghargaan 'Warga Utama Medan' dari Wali Kota.

"Rombongan PSMS Medan tiba di Balaikota Medan dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh Gubernur Sumut Marah Halim Harahap dan Walikota Medan Sjoerkani. Pada kesempatan itu Walikota Medan memberikan penghargaan 'Warga Utama Medan' kepada seluruh pemain dan ofisial PSMS Medan," sebutnya.

Keberhasilan PSMS ini membuat PSMS Medan mewakili Indonesia di Aga Khan Gold Cup 1967 yang berlangsung di Bangladesh. Dan akhirnya dalam turnamen ini PSMS sukses menjadi Juara setelah di final mengalahkan tim tuan rumah Mohammaden 2-0 lewat dua gol sundulan Tumsila.

"Itulah masa ketika 1967 PSMS menjadi 'Raja' sepak bola Indonesia," tutupnya.


(afb/afb)


Hide Ads