Laga PSPS Riau melawan Kelantan FC di Pekanbaru pada Selasa (12/7) batal. Manajemen PSPS Riau membatalkan pertandingan itu lantaran kesal ada permintaan uang keamanan sebesar Rp 40 juta dari oknum polisi di Polresta Pekanbaru. Siapa oknmum polisi yang meminta uang tersebut?
Wakapolresta Pekanbaru AKBP Hengky Poerwanto menepis pihaknya meminta uang untuk mengamankan laga PSPS Riau Vs Kelantan FC. Sebab, izin keramaian yang dikeluarkan polisi gratis alias tidak berbayar.
"Tidak beralasan kalau main batal karena polisi. Kalau izin gratis. Polresta keluarkan rekomendasi dan Polda keluarkan izinnya itu gratis," kata Hengky, Rabu (4/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait tudingan itu, Hengky mengaku akan meminta penjelasan dari perwakilan PSPS Riau yang hadir saat rapat jelang laga. Termasuk soal permintaan uang Rp 40 juta yang dituduhkan pemilik PSPS Riau dan Kelantan FC, Nurizam Tukiman.
"Kami akan ambil langkah minta penjelasan dari panitia penyelanggara dan PSPS Riau yang hadir dalam rapat. Artinya kami tegas menyangkal kalimat pemilik PSPS sekaligus pemilik Kelantan FC itu," kata Hengky.
Meskipun begitu, mantan Kapolres Kuantan Singingi itu tak membantah ada penambahan personel pengamanan jelang laga dimulai. Hal itu karena melihat pemain ada yang berasal dari warga negara asing.
"Intinya ini yang main orang asing, kami tidak mau ambil resiko. Walaupun hanya laga persahabatan, tapi panitia ini tak ada melaporkan kalau enggak kita panggil ke kantor," katanya.
Terkait membawa persoalan tersebut ke jalur hukum, Hengky menegaskan tidak ada proses hukum meskipun dituding minta Rp 40 juta. Hal itu sebagai bentuk dukungan agar sepakbola tetap jalan.
"(Soal jalur hukum) tidak, belum. Kita ingin sepakbola kita jalan terus," katanya.
Sebelumnya laga persahabatan antara PSPS Riau dan Kelantan FC membuat kecewa penonton, Selasa (12/7) kemarin. Belakangan laga disebut batal karena ada dugaan permintaan uang Rp 40 juta dari Polresta Pekanbaru untuk biaya keamanan.
(ras/astj)