Puluhan relawan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala mendatangi Polda Sumut. Mereka meminta pelaku pelemparan ke Edy segera ditangkap.
Pantauan detikSumut, Jumat (8/11/2024) ada sekitar 50 relawan yang mendatangi Polda Sumut itu. Mereka awalnya mendatangi gedung Ditreskrimum Polda Sumut.
Setelah itu, mereka bergeser ke samping Aula Tribrata Polda Sumut. Beberapa dari mereka mengenakan baju bertuliskan tentang Edy Rahmayadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Tim Hukum Edy-Hasan Yance Aswin mengaku perwakilan mereka pada akhirnya bertemu dengan Dirintelkam Polda Sumut. Pada pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan sejumlah hal, termasuk meminta pihak kepolisian menangkap pelaku pelemparan Edy.
"Kita sampaikan beberapa hal, pertama kami minta apa yang menjadi laporan dari pada tim hukum mewakili paslon tentang kejadian setelah berakhirnya debat itu tolong ditindaklanjuti," kata Yance di Polda Sumut.
Yance mengatakan pelaku pelemparan Edy Rahmayadi itu adalah relawan Bobby Nasution-Surya, yakni Boby Lovers. Untuk itu, dia meminta pelaku segera ditangkap.
"Kami minta pelaku yang dari Boby Lovers, ketua tim hukum bertanggungjawab bahwa pelakunya dari Boby Lovers, dalilnya dua, bendera Boby Lovers itu di situ dan baju Boby Lovers para pelakunya. Siapa pelakunya, Polda yang akan menindaklanjuti," ujarnya.
"Sekarang masalahnya kemauan, hari ini sebelum 3x24 jam kami masih percaya Polda bisa mengungkap ini, menyampaikan kepada publik. Tujuannya bukan untuk menghukum orang yang melempar, tapi lebih kepada pembelajaran agar peristiwa ini tidak terjadi lagi," sambung Yance.
Yance juga mengkritik pengamanan yang dilakukan Polda Sumut. Jika tidak sanggup menjaga keamanan Edy-Hasan, kata Yance, pihaknya bersedia menurunkan relawan untuk mengawal dan mengamankan Edy-Hasan.
"Kalau memang polda kesulitan menjaga Bapak Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala sebagai paslon secara VVIP, sebaiknya Polda mengkaji ulang. Kami tidak masalah kalau pihak Polda tidak mau mendampingi atau menjaga paslon kami, karena kekuatan relawan Edy-Hasan itu jauh melampaui kekuatan polri yang ada di Sumut. Kalau misalnya Polda mau menjaga, maka kejadian ini tidak boleh terjadi lagi," ujarnya.
Dia menyebut lemparan itu mengenai bagian kepala Edy Rahmayadi. Setelah kejadian, Edy langsung dievakuasi ke dalam sebuah mobil agar tidak terjadi peristiwa yang membahayakan.
"Kena, di bagian kepala. Lemparan botol aqua besar mengenai dia (Edy), makanya langsung kita evakuasi menggunakan kendaraan yang kita sendiri nggak tahu itu kendaraan siapa, supaya jangan sampai terjadi keributan yang berkelanjutan. Pasca Pak Edy berangkat, malah mereka Bobby Lovers dengan benderanya menyerang. Jadi, kita simpulkan, malam itu adalah malam perencanaan penyerangan terhadap paslon 02," pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengusut dugaan pelemparan mobil Bobby Nasution dan pelemparan botol air mineral ke Edy Rahmayadi itu. Kedua kasus itu saat ini ditangani oleh Polrestabes Medan.
"Polisi menindaklanjuti pengaduan dari Paslon Gubsu nomor urut 1 dan 2. Semua proses penyelidikan dilakukan Polrestabes Medan," kata Hadi.
Selain itu, pihaknya juga akan memanggil Paslon Bobby-Surya dan Edy-Hasan untuk membahas soal debat ketiga Pilgub Sumut yang akan digelar pada 13 November 2024. Pemanggilan itu bertujuan agar kisruh di debat sebelumnya tidak lagi terjadi.
"Polda Sumut akan mengundang kedua pasangan calon untuk membahas kesiapan debat ketiga Pilgubsu pada 13 November 2024 mendatang, guna mengantisipasi kembali terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," sebutnya.
(mjy/mjy)