Tensi panas begitu terasa di debat kedua Pilgub Sumut 2024 telah tuntas. Tidak hanya di dalam, tensi panas terasa hingga luar arena debat.
Kedua pasangan calon langsung ngegas ketika di arena debat. Kondisi ini membuat kedua pendukung paslon gemuruh.
Debat kedua dengan tema 'Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan' Pilgub Sumut digelar di Hotel Santika, Medan, Rabu (6/11/2024). Begini momen panas saat debat dan seusai debat berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby Sentil Jalan Rusak
Saat memulai debat, Cagub nomor urut 1, Bobby Nasution, langsung menyinggung persoalan jalan rusak.
"2024 adalah tahun yang penting sebagai tonggak awal mencapai Indonesia emas 2045. Tantangan Sumut besar, banyak, terutama dalam tantangan di pemerintahan, kami melihat tantangan di Sumut bagaimana ke depannya, Sumut bukan hanya sekedar ucapan, janji, yang tidak bisa direalisasikan," kata Bobby.
Bobby mengatakan pihaknya akan memastikan pembangunan infrastruktur di Sumut semakin baik ke depannya. Bobby mengaku tidak ingin pembangun di Sumut seperti lima tahun terakhir. "Ke depannya, kami Bobby-Surya memastikan bagaimana pembangunan infrastruktur yang ada di Sumut, kami pastikan tidak akan seperti lima tahun yang lalu," ujarnya.
"Kami memastikan pembangunan infrastruktur di Sumut akan sampai ke daerah daerah terpencil yang ada di Sumut," sambung Bobby.
Bobby mencontohkan soal pembangunan di Kepulauan Nias. Dia menyebut tidak ada pembangunan selama lima tahun terakhir.
"Mohon maaf, kita sudah melihat pembangun yang ada di Kepulauan Nias, mohon maaf, sangat luar biasa, belum pernah dibangun saya lihat selama lima tahun ke belakangan," jelasnya.
Edy Sebut Bobby Salah Data soal Jumlah BLK
Cagub Sumut nomor 2, Edy Rahmayadi, meralat pertanyaan rivalnya Bobby Nasution soal jumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di Sumut hanya ada satu. Edy mengatakan data yang disampaikan Bobby keliru alias salah. "Memang kan Wali Kota Medan, jadi baru membaca BLK yang ada di Kota Medan. Untuk itu baca data, BLK yang ada di Sumut itu 17," kata Edy.
Edy mengatakan bahwa jumlah BLK tersebut memang belum mencukupi kebutuhan. Dia juga menyampaikan bahwa BLK tersebut kerap dipakai oleh siswa SMK untuk praktek. "Walaupun belum menjawab satu kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Itu juga BLK dipakai untuk edukasi praktek anak-anak SMK, yang tidak punya laboratorium yang ada di sekolah SMK," ujarnya.
Sebelumnya, Bobby Nasution mengatakan akan menambah BLK untuk mengoptimalkan keterampilan pekerja lokal di Sumut. Dia menyebut selama lima tahun terakhir tidak ada penambahan BLK dan hanya ada satu di Sumut. "Kami akan melakukan dua langkah, pertama langkah jangka waktu yang lebih cepat, kita akan memastikan untuk menambah BLK yang ada di Sumut, karena selama ini cuman satu terus BLK. Selama lima tahun ke belakangan cuman satu BLK, enggak nambah-nambah," kata
Edy Bilang Medan Kota Terkotor di Indonesia
Kini giliran Edy Rahmayadi yang 'menyerang' rivalnya Bobby Nasution. Dengan tegas eks Pangkostrad itu menyebut Medan sebagai kota terkotor di Indonesia.
Awalnya Edy menyampaikan soal langkah mereka dalam pengelolaan sampah di Sumut. Lalu, Edy menyampaikan bahwa Kota Medan menjadi kota yang paling kotor. "Pada kesempatan kali ini, saya sampaikan Kota Medan adalah yang terkotor di seluruh Indonesia," kata Edy.
Bobby pun merespons Edy Rahmayadi soal Medan jadi kota terkotor. Menurut menantu Jokowi, itu terjadi sebelum dia menjabat sebagai Wali Kota Medan. "Saya jawab karena tadi disinggung tentang Kota Medan. Pak Edy, Medan memang pernah jadi kota terjorok di Indonesia, tapi sebelum saya wali kotanya pak," kata Bobby.
Bobby Ngaku Kena Prank Edy Rahmayadi
Masih di tema pembahasan soal sampah, Bobby menyebut dia telah kena prank Edy Rahmayadi ketika masih menjabat Gubernur Sumut. Bobby mengaku di-prank soal pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) regional.
Hal tersebut disampaikan Bobby menanggapi soal permasalahan sampah di Sumut. Saat itu, Bobby menambahi keterangan wakilnya Surya yang sudah lebih dulu memberikan tanggapan. "Tambahin sedikit yang soal yang disampaikan Pak Surya, kami sudah pernah ikutin arahan Pak Edy ketika menjadi gubernur, untuk membuat TPA regional di STM Hilir di Deli Serdang, waktu itu ditetapkan di sana pemerintah kabupaten kota diminta untuk pengadaan lahan," kata Bobby saat debat.
Bobby menyebut Pemko Medan telah membeli lahan sebesar 20 hektare untuk TPA regional itu. Namun, dia mengaku setelah lahan tersebut dibeli, Edy mem-prank mereka dan tidak ada kejelasan soal TPA regional itu. "Kami sudah beli kurang lebih 20 hektare Pemko Medan, tapi kena prank, habis itu ditinggal gitu saja, sampai hari ini enggak jelas keberadaannya," ujarnya.
Peletakan Batu Pertama Proyek Tol Dalam Kota Dipertanyakan Bobby
Bobby kemudian mempertanyakan menanyakan soal peletakan batu pertama tol dalam kota di Medan kepada Edy Rahmayadi. Momen itu terjadi saat membahas pariwisata.
Untuk diketahui, tol dalam kota di Medan merupakan salah satu janji Edy saat maju di Pilgub Sumut 2018. Bobby awalnya menjelaskan soal tidak adanya kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh Pemprov Sumut, kemudian membahas soal pariwisata perkotaan. "Saya ingat Pak, walupun Medan ini kami hari ini dengan pariwisata perkotaan, kami ingat Pak, Bapak pernah waktu itu peletakan batu pertama untuk tol dalam Kota Medan," kata Bobby.
Bobby mengaku selama ini mencari keberadaan batu peletakan batu pertama tol dalam kota yang dilakukan Edy. Namun Bobby mengaku tidak mengetahui keberadaan letak peletakan batu pertama pembangunan tol dalam kota tersebut. "Selama saya jadi wali kota Pak saya cari-cari Pak, batu itu Pak, tak ada batu itu Pak, dimana batu yang bapak letakkan itu? Kok tak ada, batunya nggak ada, tolnya pun tak ada Pak," ucapnya.
Setelah itu, Edy kemudian merespons pertanyaan Bobby soal pariwisata di Sumut. Namun pada kesempatan itu, Edy tidak menyinggung pertanyaan Bobby terkait peletakan batu pertama pembangunan tol dalam kota.
Ketika giliran Bobby, pasangan Surya itu kembali mempertanyakan soal peletakan batu pertama tersebut. Karena menurut Bobby, Edy belum menjawab pertanyaannya soal itu. "Masalah batu belum dijawab Pak, peletakan batu pertama itu untuk tol dalam kota," ujarnya.
Blok Medan yang Seret Nama Bobby Diungkit Edy saat Debat. Baca Halaman Berikutnya...
Simak Video "Video: Debat Panas Bobby-Edy soal Jumlah BLK di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]