Tensi Panas dari Dalam dan Luar Arena Debat Kedua Pilgub Sumut

Pilkada Sumatera Utara

Kenali Kandidat

Pilgub Sumut 2024

Tensi Panas dari Dalam dan Luar Arena Debat Kedua Pilgub Sumut

Tim detikSumut - detikSumut
Kamis, 07 Nov 2024 12:30 WIB
Paslon Bobby-Surya dan Edy-Hasan berfoto bersama usai debat perdana Pilgub Sumut 2024 (YouTube KPU Sumut)
Foto: Paslon Bobby-Surya dan Edy-Hasan berfoto bersama usai debat perdana Pilgub Sumut 2024 (YouTube KPU Sumut)
Medan -

Tensi panas begitu terasa di debat kedua Pilgub Sumut 2024 telah tuntas. Tidak hanya di dalam, tensi panas terasa hingga luar arena debat.

Kedua pasangan calon langsung ngegas ketika di arena debat. Kondisi ini membuat kedua pendukung paslon gemuruh.

Debat kedua dengan tema 'Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan' Pilgub Sumut digelar di Hotel Santika, Medan, Rabu (6/11/2024). Begini momen panas saat debat dan seusai debat berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobby Sentil Jalan Rusak

Saat memulai debat, Cagub nomor urut 1, Bobby Nasution, langsung menyinggung persoalan jalan rusak.

"2024 adalah tahun yang penting sebagai tonggak awal mencapai Indonesia emas 2045. Tantangan Sumut besar, banyak, terutama dalam tantangan di pemerintahan, kami melihat tantangan di Sumut bagaimana ke depannya, Sumut bukan hanya sekedar ucapan, janji, yang tidak bisa direalisasikan," kata Bobby.

ADVERTISEMENT

Bobby mengatakan pihaknya akan memastikan pembangunan infrastruktur di Sumut semakin baik ke depannya. Bobby mengaku tidak ingin pembangun di Sumut seperti lima tahun terakhir. "Ke depannya, kami Bobby-Surya memastikan bagaimana pembangunan infrastruktur yang ada di Sumut, kami pastikan tidak akan seperti lima tahun yang lalu," ujarnya.

"Kami memastikan pembangunan infrastruktur di Sumut akan sampai ke daerah daerah terpencil yang ada di Sumut," sambung Bobby.

Bobby mencontohkan soal pembangunan di Kepulauan Nias. Dia menyebut tidak ada pembangunan selama lima tahun terakhir.

"Mohon maaf, kita sudah melihat pembangun yang ada di Kepulauan Nias, mohon maaf, sangat luar biasa, belum pernah dibangun saya lihat selama lima tahun ke belakangan," jelasnya.

Edy Sebut Bobby Salah Data soal Jumlah BLK

Cagub Sumut nomor 2, Edy Rahmayadi, meralat pertanyaan rivalnya Bobby Nasution soal jumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di Sumut hanya ada satu. Edy mengatakan data yang disampaikan Bobby keliru alias salah. "Memang kan Wali Kota Medan, jadi baru membaca BLK yang ada di Kota Medan. Untuk itu baca data, BLK yang ada di Sumut itu 17," kata Edy.

Edy mengatakan bahwa jumlah BLK tersebut memang belum mencukupi kebutuhan. Dia juga menyampaikan bahwa BLK tersebut kerap dipakai oleh siswa SMK untuk praktek. "Walaupun belum menjawab satu kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Itu juga BLK dipakai untuk edukasi praktek anak-anak SMK, yang tidak punya laboratorium yang ada di sekolah SMK," ujarnya.

Sebelumnya, Bobby Nasution mengatakan akan menambah BLK untuk mengoptimalkan keterampilan pekerja lokal di Sumut. Dia menyebut selama lima tahun terakhir tidak ada penambahan BLK dan hanya ada satu di Sumut. "Kami akan melakukan dua langkah, pertama langkah jangka waktu yang lebih cepat, kita akan memastikan untuk menambah BLK yang ada di Sumut, karena selama ini cuman satu terus BLK. Selama lima tahun ke belakangan cuman satu BLK, enggak nambah-nambah," kata

Edy Bilang Medan Kota Terkotor di Indonesia


Kini giliran Edy Rahmayadi yang 'menyerang' rivalnya Bobby Nasution. Dengan tegas eks Pangkostrad itu menyebut Medan sebagai kota terkotor di Indonesia.

Awalnya Edy menyampaikan soal langkah mereka dalam pengelolaan sampah di Sumut. Lalu, Edy menyampaikan bahwa Kota Medan menjadi kota yang paling kotor. "Pada kesempatan kali ini, saya sampaikan Kota Medan adalah yang terkotor di seluruh Indonesia," kata Edy.

Bobby pun merespons Edy Rahmayadi soal Medan jadi kota terkotor. Menurut menantu Jokowi, itu terjadi sebelum dia menjabat sebagai Wali Kota Medan. "Saya jawab karena tadi disinggung tentang Kota Medan. Pak Edy, Medan memang pernah jadi kota terjorok di Indonesia, tapi sebelum saya wali kotanya pak," kata Bobby.

Bobby Ngaku Kena Prank Edy Rahmayadi

Masih di tema pembahasan soal sampah, Bobby menyebut dia telah kena prank Edy Rahmayadi ketika masih menjabat Gubernur Sumut. Bobby mengaku di-prank soal pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) regional.

Hal tersebut disampaikan Bobby menanggapi soal permasalahan sampah di Sumut. Saat itu, Bobby menambahi keterangan wakilnya Surya yang sudah lebih dulu memberikan tanggapan. "Tambahin sedikit yang soal yang disampaikan Pak Surya, kami sudah pernah ikutin arahan Pak Edy ketika menjadi gubernur, untuk membuat TPA regional di STM Hilir di Deli Serdang, waktu itu ditetapkan di sana pemerintah kabupaten kota diminta untuk pengadaan lahan," kata Bobby saat debat.

Bobby menyebut Pemko Medan telah membeli lahan sebesar 20 hektare untuk TPA regional itu. Namun, dia mengaku setelah lahan tersebut dibeli, Edy mem-prank mereka dan tidak ada kejelasan soal TPA regional itu. "Kami sudah beli kurang lebih 20 hektare Pemko Medan, tapi kena prank, habis itu ditinggal gitu saja, sampai hari ini enggak jelas keberadaannya," ujarnya.

Peletakan Batu Pertama Proyek Tol Dalam Kota Dipertanyakan Bobby

Bobby kemudian mempertanyakan menanyakan soal peletakan batu pertama tol dalam kota di Medan kepada Edy Rahmayadi. Momen itu terjadi saat membahas pariwisata.

Untuk diketahui, tol dalam kota di Medan merupakan salah satu janji Edy saat maju di Pilgub Sumut 2018. Bobby awalnya menjelaskan soal tidak adanya kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh Pemprov Sumut, kemudian membahas soal pariwisata perkotaan. "Saya ingat Pak, walupun Medan ini kami hari ini dengan pariwisata perkotaan, kami ingat Pak, Bapak pernah waktu itu peletakan batu pertama untuk tol dalam Kota Medan," kata Bobby.

Bobby mengaku selama ini mencari keberadaan batu peletakan batu pertama tol dalam kota yang dilakukan Edy. Namun Bobby mengaku tidak mengetahui keberadaan letak peletakan batu pertama pembangunan tol dalam kota tersebut. "Selama saya jadi wali kota Pak saya cari-cari Pak, batu itu Pak, tak ada batu itu Pak, dimana batu yang bapak letakkan itu? Kok tak ada, batunya nggak ada, tolnya pun tak ada Pak," ucapnya.

Setelah itu, Edy kemudian merespons pertanyaan Bobby soal pariwisata di Sumut. Namun pada kesempatan itu, Edy tidak menyinggung pertanyaan Bobby terkait peletakan batu pertama pembangunan tol dalam kota.

Ketika giliran Bobby, pasangan Surya itu kembali mempertanyakan soal peletakan batu pertama tersebut. Karena menurut Bobby, Edy belum menjawab pertanyaannya soal itu. "Masalah batu belum dijawab Pak, peletakan batu pertama itu untuk tol dalam kota," ujarnya.

Blok Medan yang Seret Nama Bobby Diungkit Edy saat Debat. Baca Halaman Berikutnya...

Edy Ungkit 'Blok Medan' yang Seret Nama Bobby

Edy Rahmayadi bertanya soal 'Blok Medan' kepada Bobby Nasution. Ia mengaku tidak rela nama Medan digunakan untuk tambang di Maluku Utara.

"Kita tahu kabarnya, pasti sudah tahu tujuan arah pertanyaan saya, ada tambang dilarang untuk diekspor, tetapi ada tambang yang saya sayangkan. Medan, Medan adalah salah satu kota (di) Sumatera Utara," ucap Edy

Menurut Edy, persoalan tambang yang menggunakan nama Medan ini sudah menjadi isu internasional. "Saya tak rela nama Medan dipakai untuk di Maluku Utara, ini jadi isu nasional, isu internasional," tutur Edy.

Dia kemudian meminta Bobby untuk mengklarifikasi persoalan ini di depan umum. "Saya ingin ini diklarifikasi sehingga rakyat di Sumatera Utara tahu semuanya. Saya mendengar itu dari pengadilan, dari media, berbicara blok medan," ucap Edy.

Merespons pertanyaan itu, Bobby mengaku memberikan jawaban dengan mengutip pernyataan Edy di debat pertama. Bobby mengatakan, jika memang persoalan itu bermasalah, maka silakan dilaporkan. "Kalau boleh mengutip perkataan Pak Edy pada debat pertama kemarin, ini tentang daerah lain, tapi kalau boleh mengutip perkataan Pak Edy, kalau merasa kami ada yang melanggar, ya laporkan Pak," jawa Bobby.

"Kami tunggu laporannya. Silakan Pak, ada penegak hukum jelas," imbuhnya.

Tensi Panas di Luar Arena Debat


Mobil Bobby Dilempari Batu

Tensi panas di arena debat merambat ke luar. Mobil yang ditumpangi Bobby Nasution dilempar diduga dengan batu oleh sekelompok orang sesuai debat.

Aksi tidak terpuji itu terekam kamera pengawas. Videonya kemudian viral di media sosial.

Dalam video yang dilihat, Rabu (6/11/2024), terlihat mobil berwarna hitam yang ditumpangi Bobby meninggalkan Hotel Santika Dyandra, Medan. Di depan mobil Bobby terlihat mobil patwal polisi, sedangkan belakang Bobby terdapat mobil lainnya.

Saat hendak membelok dari Jalan Pengadilan ke Jalan Kapten Maulana Lubis, mobil Bobby diduga dilempar sekelompok orang.

Dalam rekaman video lain, terlihat sekelompok orang berdiri di simpang Jalan Pengadilan dan Jalan Kapten Maulana Lubis tepatnya di depan Lapangan Benteng. Terlihat polisi juga berada di lokasi kejadian.

"We tangkap, tangkap," terdengar teriakan pria di dalam video usai pelemparan mobil tersebut.

Mobil yang ditumpangi Bobby terlihat tetap berjalan bersama mobil rombongan lainnya. Kedua kelompok terlihat nyaris bentrok, namun terlihat polisi mencoba melerainya.

Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Pandjaitan membenarkan soal mobil Bobby dilempar. Hinca diketahui berada di lokasi debat kedua tersebut. "Benar mobil kandidat kita terkena lemparan," kata Hinca.

Edy Juga Dilempari. Baca Halaman Berikutnya...

Edy Dilempari saat Jalan Bersama Pendukung

Edy Rahmayadi juga dilempar saat meninggalkan lokasi debat kedua Pilgub Sumut. Edy dilempar saat berjalan bersama pendukung.

Dalam video yang dilihat, Kamis (7/11/2024), terlihat Edy keluar dari hotel dan berjalan di tengah-tengah para pendukungnya yang sudah menunggu. Terlihat ada lemparan ke arah Edy, namun tidak mengenai badan Edy.

Setelah itu terlihat kedua kelompok pendukung saling dorong. Terlihat juga ada lemparan botol minuman plastik berulang kali melayang.

Juru Bicara Tim Pemenangan Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan membenarkan hal tersebut. Sutrisno mengatakan peristiwa itu terjadi saat Edy meninggalkan hotel berjalan kaki untuk menyapa pendukung.

"Jadi memang sewaktu kita keluar dari ruangan setelah selesai konfrensi pers, kita keluar menuju halaman hotel, tapi karena teman-teman di sana sudah banyak menyambut akhirnya Pak Edy memilih jalan ke Jalan Pengadilan sampai pada akhirnya mobil yang mengikuti, jadi beliau tidak naik mobil dari hotel," kata Sutrisno.

Saat berjalan kaki itu, ada lemparan ke arah Edy meskipun tidak kena. Yang terkena lemparan botol plastik adalah pendukung Edy yang menggunakan pakaian pocong.

"Nah sewaktu berjalan kaki itu, para pendukung ada di kiri kanan itu ya, jadi sewaktu itu ada lemparan ke arah Pak Edy, setelah ada lemparan yang mengarah ke Pak Edy, teman-teman langsung memproteksi, langsung memberikan perlindungan, lalu yang kena lemparan botol air mineral itu yang menggunakan seragam lampu pocong itu, itu yang kena kepalanya," ucapnya.

Setelah kejadian itu, Edy kemudian langsung dinaikkan ke dalam mobil. Sementara pendukung yang terkena lemparan dievakuasi karena shock.

"Jadi setelah ada pelemparan itu, Pak Edy langsung kita masukkan ke mobil untuk segera meninggalkan tempat, sementara yang terkena lemparan tadi langsung dievakuasi ke kursi yang dekat Lapangan Benteng, sempat shock dia mungkin agak kaget," ujarnya.



Simak Video "Video: Debat Panas Bobby-Edy soal Jumlah BLK di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads