Edy Jawab Bobby soal Alasan Beli Medan Club: Jangan Bohongi Rakyat

Pilkada Sumatera Utara

Kenali Kandidat

Pilgub Sumut 2024

Edy Jawab Bobby soal Alasan Beli Medan Club: Jangan Bohongi Rakyat

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 30 Okt 2024 23:46 WIB
Pasangan calon nomor urut dua Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala
Foto: Pasangan calon nomor urut dua Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (Dok, Youtube KPU)
Medan -

Calon Gubernur Sumut Nomor Urut 1 Bobby Nasution menanyakan alasan Edy Rahmayadi lebih memilih membeli Medan Club dibanding memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat. Edy merespons itu dengan meminta Bobby untuk tidak membohongi rakyat.

Awalnya, Edy menyampaikan soal singkatan UHC yang tidak dijelaskan oleh Bobby. Edy pun menyebut UHC adalah Universal Health Care.

"Itu yang dibangga-banggakan KTP dengan KTP bisa berobat. Bukan itu persoalannya, itu adalah penerapan nasional untuk mengatasi BPJS kita yang belum bisa menyelesaikan masalah. BPJS yang menggunakan APBN saja tidak menjadikan jawaban, apalagi UHC yang setingkat Wali Kota Medan menyiapkan KTP-nya untuk rakyat berobat," kata Edy saat debat perdana Pilgub Sumut di Hotel Grand Mercure Medan, Rabu (30/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun meminta agar rakyat tidak dibohongi. Edy kemudian menyinggung soal stok obat di rumah sakit yang tidak tersedia.

"Jangan bohongi rakyat. Persoalannya, rumah sakitnya tak ada obatnya. Itu yang harus kita diskusikan bagaimana caranya, sehingga pelayanan kesehatan bisa kita atasi dari mulai infrastruktur kesehatan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Edy menjawab soal pertanyaan Bobby yang menyinggung soal Medan Club. Edy lalu meminta agar hal tersebut tidak perlu dikaitkan.

"Jangan disinggung dengan Medan Club. Medan Club itu bonusnya Sumatera Utara. Medan club itu," kata Edy.

Namun, belum sempat Edy menjelaskan lebih lanjut soal Medan Club itu, pembawa acara menyampaikan bahwa waktu untuk Edy menyampaikan jawabannya telah habis.

Kemudian, pembawa acara memberikan kesempatan kepada Bobby untuk menanggapi jawaban Edy Rahmayadi. Bobby lalu meralat kepanjangan UHC yang disampaikan oleh Edy.

Bobby menyebut bahwa UHC itu adalah Universal Health Coverage bukan Universal Health Care. "Pak Edy, pertanyaan saya simple, kok lebih pilih beli Medan Club dibanding, oke bapak bilang tadi UHC, walaupun mohon maaf Pak, bukan care tapi coverage Pak c-nya," ujarnya.

Selengkapnya Pernyataan Bobby di Halaman Berikutnya...

Bobby lalu kembali menanyakan alasan Edy lebih memilih membeli lahan Medan Club untuk perluasan kantor Gubernur Sumut, dibanding untuk pengobatan masyarakat. Menurut Bobby, kantor gubernur yang saat ini sudah luas dan tidak perlu diperluas lagi.

"Yang saya tanya kenapa pilih beli Rp 400 miliar untuk beli aset hanya untuk tambah luasan kantor gubernur, dibandingkan kasih uangnya agar tadi masyarakat bisa berobat. Sudah gitu bisa tadi fasilitasnya, perbaiki saja, pak fasilitas rumah sakitnya, perbaiki fasilitas puskesmasnya, daripada beli Medan Club hanya untuk meluaskan kantor gubernur," kata Bobby.

"Kantor gubernur yang hari ini sudah luas, hari ini sudah besar, mungkin masyarakat Sumut belum tentu semuanya masuk kantor gubernur, diluasin lagi. Lebih milih meluaskan kantor gubernur dibandingkan untuk meningkatkan pelayanan, menggratiskan kesehatan, ataupun dibilang tadi meningkatkan puskesmas boleh, RS, obat boleh pak. Itu saja pertanyaan saya tadi simpel. Kenapa lebih milih Medan Club Rp 400 miliar dibandingkan masyarakatnya Pak, itu saja," sambungnya.

Sebelumnya, Bobby Nasution menanyakan alasan Edy Rahmayadi lebih memilih membeli lahan Medan Club dibanding memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat. Untuk diketahui, lahan Medan Club ini dibeli saat Edy menjabat sebagai Gubernur Sumut.

Pertanyaan itu disampaikan Bobby saat pembawa acara memberikan kesempatan kepada Bobby untuk memberikan pertanyaan kepada paslon Edy-Hasan.

"Saya ingin tanya pelayanan kesehatan. Saya di awal menyampaikan bagaimana masyarakat kita butuh pelayanan, pelayanan ini menurut saya salah satunya pelayanan pemerintah bisa menggratiskan. Contoh bagaimana kami di Kota Medan sudah UHC Pak Edy," kata Bobby.

Bobby lalu menyampaikan bahwa dari anggaran yang dimiliki Pemprov Sumut, harusnya sudah bisa UHC seperti Kota Medan. Lalu, dia menanyakan alasan Edy lebih memilih membeli lahan Medan Club sebesar Rp 400 miliar dibandingkan memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat.

"Kami hitung-hitung Pak Edy, dengan anggaran yang ada di provinsi, sebenarnya Sumut bisa UHC pak, tapi kenapa di masa bapak lebih pilih untuk beli eks Medan Club yang harganya Rp 400 miliar lebih, sedangkan masyarakat kita yang kurang mampu berobat pun belum bisa menggunakan KTP, belum bisa gratis," ujarnya.

Menantu Jokowi itu lalu menyampaikan harusnya anggaran membeli Medan Club itu digunakan untuk kebutuhan masyarakat.

"Alangkah baiknya uang seperti itu dipakai untuk kebutuhan masyarakat, kenapa lebih pilih itu dari pada menggratiskan (pengobatan) masyarakat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Debat Panas Bobby-Edy soal Jumlah BLK di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads