Indonesia terkenal akan keberagaman kulinernya, salah satunya adalah rendang. Rendang merupakan warisan budaya Minangkabau yang menjadi makanan favorit banyak orang.
Kata rendang sendiri berasal dari kata 'randang' yang dalam bahasa pada berarti pelan. Hal ini merujuk pada proses memasak rendang yang memerlukan waktu yang lama hingga perlahan matang.
Selain karena kenikmatan rasanya, rendang sendiri terkenal akan kesulitan proses memasaknya. Nah berikut adalah resep rendang daging yang sederhana dan praktis untuk dicoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan utama:
- 1 kg daging sapi
- 2 liter santan dari dua buah kelapa
Bumbu halus:
- 20 butir bawang merah
- 15 siung bawang putih
- 7 cabe merah besar
- 7 cabe merah besar
- 5 butir kemiri
- 1 ruas kunyit
Bumbu tambahan:
- 2 batang sereh
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 2 ruas jahe
- Gula merah secukupnya
- 1 sendok teh garam
- Β½ sendok teh kaldu bubuk
Bumbu ungkep daging:
- 2 siung bawang putih
- 1 ruas jahe
- Gula merah secukupnya
Cara memasak:
- Haluskan semua bahan bumbu halus, jika menggunakan blender bisa ditambahkan sedikit minyak atau air agar lebih mudah di blender.
- Setelah itu, tumis daging menggunakan api sedang hingga warna dagingnya sedikit pucat
- Lalu masukkan bawang putih dan jahe yang sudah digeprek serta gula merah secukupnya
- Tumis bumbu yang sudah dihaluskan tadi menggunakan setengah gelas kecil minyak goreng hingga wangi
- Setelah itu masukkan seren, daun salam, jahe, dan daun jeruk ke dalam tumisan bumbu halus tadi, tumis hingga warnanya kuning kecoklatan
- Lalu masukkan daging ke tumisan bumbu halus tadi
- Masukkan santan dan kaldu bubuk, masak hingga bumbunya kering dan kecoklatan atau sesuai selera
Tips : daging bisa dipotong ukuran sedang agar saat dimasak lebih mudah matang namun tidak sampai hancur. Agar bisa tahan lama, rendang harus disimpan ditempat yang sejuk dan kering.
Nah detikers itu adalah resep rendang yang sederhana, selamat mencoba.
Artikel ini ditulis oleh Rindi Antika, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(afb/afb)