Stunting pada bayi menjadi permasalahan besar di Indonesia, salah satunya Sumatera Utara. Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) berada di angka 21.1% pada tahun 2022.
Stunting biasanya terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya makanan. Menurut Kementerian Kesehatan gizi pada anak menjadi tolak ukur untuk kebutuhan tubuh. Semakin tercukupi gizi seorang anak maka akan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Salah satu yang membuat kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi adalah faktor pekerjaan orang tua. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa jenis makanan yang murah namun dapat memberikan dampak besar terhadap perubahan angka stunting pada anak. Informasi ini dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tahu dan Tempe
Tahu dan tempe sama-sama terbuat dari kedelai, namun bedanya tahu terbuat dari susu kedelai yang digumpalkan. Sementara, tempe terbuat dari kacang kedelai yang melalui fermentasi. Tahu dan tempe memiliki kadar protein, zat besi, dan kalsium yang lebih tinggi daripada daging merah. Menurut jurnal kesehatan yang dilakukan oleh Yarmaliza, et al. (2020) mengenai "Kaldu Tempe Sebagai Intervensi Spesifik Dalam Pencegahan Stunting", tempe memiliki kandungan protein yang mudah dicerna dan memiliki manfaat potensial yang baik dalam mempengaruhi gizi anak.
2. Kacang-kacangan
Salah satu jenis kacang-kacangan yang baik untuk mencegah terjadinya stunting pada anak adalah kacang hijau. Kacang hijau memiliki protein nabati yang memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan anak. Kadang kala kacang hijau menjadi PMT (Pemberian Makanan Tambahan) atau sering dijadikan sebagai makanan pelengkap mpasi pada balita.
3. Telur
Telur memiliki kandungan asam amino yang lengkap, baik untuk ibu dan bayi. Selain asam amino, telur juga memiliki kandungan air sebesar 73,7% dimana bayi usia kurang dari 1 tahun membutuhkan cairan sekitar 80-85%. Manfaat telur sangat besar dan dianjurkan untuk dikonsumsi dalam masa pertumbuhan.
4. Hati ayam
Hati ayam mengandung zat besi yang disetarakan dengan daging sapi. Hati ayam selalu dijadikan sebagai makanan pendamping asi, karena hati ayam dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata, mengoptimalkan perkembangan otak dan dapat mencegah anemia.
5. Ikan
Ikan memiliki peran penting sebagai sumber energi, protein, dan nutrisi yang menyumbang sekitar 20%. Menurut "Hubungan Konsumsi Ikan Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-5 Tahun", mengkonsumsi ikan sangat penting selama masa kehamilan, dan dapat menurunkan resiko kematian. Banyak orang yang tidak menyukai ikan dan menganggap hal tersebut sepele, namun siapa sangka ikan ternyata memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik untuk ibu dan anak.
Nah detikers, berikut adalah informasi mengenai 5 jenis makanan yang banyak dijumpai di sekitaran kita namun dapat mencegah terjadinya stunting pada anak. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Herlyn Agnes, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)