Kuliner satu ini menjadi khas suku Batak yang tidak boleh dilewati saat berkunjung ke daerah Tapanuli. Kuliner ini termasuk makanan tradisional yang paling banyak ditemui di pasar Laguboti dan Balige.
Nah detikers, makanan satu ini dikenal sebagai kejunya orang Batak yang terbuat dari susu kerbau. Makanan ini merupakan sajian sehat yang disantap langsung tanpa campuran apapun.
Dali ni horbo ini dulunya menjadi menu makanan utama masyarakat suku Batak di setiap rumah. Uniknya lagi susu kerbau ini dimasak dengan campuran nanas ataupun daun pepaya. Dan biasanya dali ni horbo ini hanya bisa ditemui di pasar Laguboti dan Balige.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagot ni horbo ini termasuk makanan paling enak pada zamannya, dulunya waktu saya kecil makanan ini paling banyak di cari orang kalau sudah pergi ke onan (pasar)," ujar Hotma, salah satu penikmat dali ni horbo, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: 10 Makanan Khas Batak yang Harus Dicoba |
Makanan tradisional ini memiliki proses pembuatan yang cukup unik dan sederhana, hal tersebut dikarenakan bahan utama yang digunakan adalah susu kerbau yang masih segar dengan campuran asamnya nanas atau daun pepaya supaya susu kerbau menjadi lebih padat. Dali ni horbo ini memiliki tekstur yang hampir mirip seperti tahu.
Dali ni horbo disebut kejunya orang Batak, karena memiliki rasa yang hampir mirip seperti keju. Dali ni horbo ini juga dapat disantap langsung atau di olah menjadi arsik ditambah dengan andaliman yang membuat sengatan pedas pada lidah.
"Rasa dari Dali ni horbo ini hampir mirip seperti keju, tapi karena ada campuran nanas pada Dali ni horbo ini jadi ada rasa sedikit asam yang segar. Dulunya itu lebih banyak disantap langsung, karena Dali ni horbo tidak bisa disimpan lama-lama," ujarnya.
"Kadang ada juga yang dimasak arsik ditambah dengan campuran ikan mas itu rasanya lebih enak lagi," sambungnya.
Untuk cara memasaknya pun hanya dipanaskan dengan api sedang, campuran garam dan juga nanas atau daun pepaya.
Artikel ini ditulis Herlyn Agnes, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)