Masakan tradisional khas suku Batak yang paling populer adalah naniura, salah satu makanan khas Batak yang disantap tanpa di masak layaknya sashimi khas Jepang.
Nah detikers kalau Jepang punya makanan sashimi, Suku Batak juga punya nih Naniura. Masakan ini disebut dekke naniura atau ikan yang dimasak tanpa menggunakan api.
Naniura ini dulunya hanya dihidangkan untuk tamu terhormat Raja Batak saja di Tapanuli dan hanya koki kerajaan saja yang boleh menghidangkan masakan satu ini. Namun, kini sudah bisa dinikmati oleh banyak orang, bahkan bisa ditemui di rumah makan khas Batak tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk naniura biasanya kita hanya menerima request saja, tidak ready stock. Karena, untuk pembuatannya pun membutuhkan waktu selama kurang lebih 8 jam lamanya," ujar Rosita, pemilik catering makanan khas Batak di Medan, Rabu (26/4/2023).
Makanan tradisional khas Batak ini memiliki proses pembuatan yang unik, hal tersebut dikarenakan ikan yang digunakan untuk membuat naniura dimasak hanya menggunakan asam jungga dan perpaduan bumbu seperti jahe, bawang merah, bawang putih, bawang batak, kunyit dan bumbu yang paling utama adalah andaliman atau sering disebut mericanya orang Batak.
Campuran andaliman pada dekke naniura menambahkan sensasi sengatan pedas dan rasa getir atau kebas pada lidah jika memakan naniura tersebut. Perpaduan bumbu tersebut akan membuat anda tergoda untuk segera mencicipi.
"Sebenarnya yang membuat pedas naniuranya bukan dari cabai merah tapi dari campuran andaliman dan asam jungga tadi yang digunakan untuk membuat tekstur daging ikannya menjadi kenyal dan menghilangkan bau amis pada ikan," ujar Rosita.
Menariknya lagi, dekke naniura ini memiliki tekstur kenyal dan mudah dikunyah walaupun hanya dimasak dengan menggunakan asam jungga saja.
(nkm/nkm)