.webp)
Kuliner khas Padang tampaknya sudah menginvasi banyak daerah. Tidak hanya di Indonesia, masakan Minang juga mulai menampakkan eksistensinya di mancanegara.
Salah satu masakan Minang yang patut dicoba adalah nasi padang. Hidangan ini hampir mengalahkan popularitas salah satu lauknya yaitu rendang, makanan yang masuk dalam 50 Makanan Terbaik versi CNN 2017 lalu.
Kekuatan nasi padang dalam menggoyang lidah penikmatnya tak perlu diragukan lagi. Saking enaknya hidangan satu ini, seorang bule asal Norwegia bernama Audun Kvitland Rostad sampai membuat lagu berjudul "Nasi Padang" sebagai bukti cintanya terhadap kuliner itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mau tahu fakta menarik soal nasi padang yang mendunia? Berikut detikSumut sajikan informasinya.
Telah Tersaji dari Belanda hingga Jepang
Kenikmatan nasi Padang telah tersebar ke seluruh dunia. Hal itu dilihat dari banyaknya rumah makan Padang di luar negeri.
Misalnya di Amerika Serikat ada rumah makan Padang Upi Jaya, yang berada di Queens, New York. Kalau di Jepang, ada Merah Putih Cafe yang berlokasi Shinjuku. Sementara di Belanda, ada Warung Boendo di Brunsum dan Salero Minang di Deen Hag.
Menjamurnya rumah makan Padang di berbagai penjuru dunia disebabkan banyaknya masyarakat Indonesia yang merantau. Dengan kelezatan nasi padang, para perantau itu bisa mengobati kerinduannya akan tanah air.
Harga Nasi Padang di Luar Negeri Bisa sampai Ratusan Ribu
Berdirinya rumah makan Padang di luar negeri memang sebuah kabar yang membanggakan. Namun, seporsi nasi padang diluar negeri memiliki harga yang jauh berbeda dengan nasi padang yang ada di Indonesia.
Seporsi nasi padang di kawasan Camden Market, London, memiliki harga 250-300 ribu. Itu masih harga dari rumah makan standar, belum dari restoran mewah. Jika sudah masuk ke kelas atas yang lebih tinggi, harga seporsi nasi padang bisa mencapai 500 ribu.
Sama halnya dengan rumah makan padang Upi Jaya yang ada di New York. Ditemani menu ayam gulai, seporsi nasi padang dibanderol 180 ribu. Beda lagi kalau dihidangkan dengan gulai kambing, harganya bisa 240 ribu.
Harga yang di atas rasanya sungguh fantastis untuk sepiring nasi padang. Kalau uang itu dibelikan nasi padang yang sama di Medan, mungkin detikers bisa membawa pulang sampai 10 bungkus nasi padang.
Baca selengkapnya di halaman berikut....
Gordon Ramsay Rela Terbang ke Padang demi Menjajal Rendang
Dalam acara yang dibintanginya, yaitu Gordon Ramsay: Uncharted Season 2, Gordon menyambangi Sumatra Barat pada Januari 2020 lalu.
Saat itu, Gordon Ramsay dan William Wongso sedang syuting episode 2 dengan tema Sumatra's Stunning Highlands. Gegara episode itu, kedua pakar kuliner itu beradu skill masak rendang langsung di tanah asalnya.
Banyaknya variasi rendang yang dijumpainya di Padang membuat Gordon semakin tertarik dengan kekayaan kuliner Indonesia. Dikutip dari The Jakarta Post, Gordon menyampaikan kekagumannya.
"Kami tidak punya hidangan seperti itu di Inggris. Kami punya Lancashire hotpot di utara, tapi kami tidak punya 20 versi berbeda," kata Ramsay.
Bisa Jadi Alat Diplomasi Antarnegara
Besarnya sambutan dunia terhadap nasi padang, memunculkan sebuah pertanyaan baru. Apakah nasi padang bisa menjadi alat diplomasi antar negara?
Diwawancarai oleh detikFood, Arie Parikesit, seorang pendiri Kelanarasa Culinary Solutions, sekaligus pemandu food tour ke Sumatera Barat. Ia menyatakan hal itu mungkin saja terjadi apabila koki profesional di kantor-kantor kedutaan besar Indonesia hadir di luar negeri.
Hal selanjutnya yang juga perlu dipikirkan adalah menciptakan efek berantai sebuah kuliner menjadi pendapatan sebuah negara.
"Saat rendang ngetop, bagaimana bikin pasta rendang misalnya, untuk dijual. Kita bisa berperan di sini, bagaimana diplomat luar negeri kita lebih serius memperkenalkan masakan Indonesia. Memang sudah dimulai, tapi mungkin sifatnya belum sporadis. Penginnya secara institusi mereka (kedubes) sudah punya program. Misalnya ada berapa program, bumbunya butuh berapa banyak? Ini bisa jadi devisa negara," tutur Arie.
Nah, masih belum percaya kalau nasi padang sudah mendunia? Semoga informasi tadi bermanfaat, ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Lita Amalia, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Video: Pernyataan Maaf Rombongan Pemuda yang Ngamuk gegara Kehabisan Kuah Nasi Padang"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)
