Sekitar 50 warga terjebak di hutan saat banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut) beberapa waktu lalu. Begini kondisi terkini puluhan warga tersebut usai terjebak di dalam hutan.
Rosmawati Zebua (30), keluarga dari warga yang terjebak tersebut mengatakan saat ini keluarganya telah mengevakuasi diri secara mandiri, tanpa bantuan BPBD maupun Basarnas.
"Sudah (evakuasi), nggak ada (dibantu Basarnas atau BPBD)," kata Rosmawati, Selasa (2/12/2025).
Dia menyebut keluarganya dan puluhan warga lainnya mengevakuasi diri sendiri pada Kamis (27/11) dua hari setelah para korban terjebak di hutan. Sementara kabar bahwa orangtuanya telah dievakuasi itu baru diterima Rosmawati pada Minggu (30/11).
Untuk mendapatkan kabar tersebut, adiknya harus mencari jaringan hingga ke Kecamatan Pandan, karena jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut masih putus.
"Mereka keluarnya itu hari Kamis katanya adik saya, baru bisa komunikasi dengan saya hari Minggu, adik saya nyari jaringan ke Pandan," jelasnya.
Untuk bisa selamat dari hutan tersebut, adik laki-lakinya yang kini berusia 25 tahun, memberanikan diri untuk berenang menyeberangi sungai yang masih tinggi pada Kamis (27/11). Meski harus mempertaruhkan nyawa, aksi itu nekat dilakukan adiknya karena melihat kondisi para warga yang sudah kelaparan.
Adiknya berenang melewati sungai menuju Huta Bolon, Kecamatan Tukka. Setelah berhasil menyeberangi sungai dengan segala tantangan, adiknya mencari pertolongan dengan menemui beberapa keluarga dari warga yang terjebak di dalam hutan itu.
Rosmawati mengatakan ada sejumlah keluarga dari para warga yang terjebak itu, masih berada di perkampungan. Mereka sebelumnya terjebak seusai pulang bekerja, sehingga tidak bisa kembali ke desa.
"Adik saya memberanikan diri berenang untuk nyari bantuan ke seberang. Memang belum surut, tapi dia nyobain saja, karena nggak ada sama sekali yang tahu keadaan mereka di (hutan) sana kan. Dari di antara keluarga itu yang baru pulang kerja, kan ada terjebak saat kejadian di bawah, mereka tidak bisa kembali ke kampung. Jadi, itulah yang membantu mengevakuasi mereka dari hutan," jelasnya.
Mereka mengevakuasi puluhan warga tersebut dengan alat seadanya. Mereka menyambung bambu yang ada di lokasi dan menggunakan tali untuk menjadi alat penyeberangan melewati sungai.
"Mereka menyambungkan bambu untuk evakuasi, nyambungin panjang. Mereka di atas kayu itu, mereka memegangi kayu buat bertahan," kata rosmawati.
Simak Video "Video: Komisi V DPR Soroti Penyebab Bencana di Sumatera Akibat Kerusakan Alam"
(afb/afb)