Prada HMN Tewas Diduga Dianiaya, Keluarga Lapor ke Pomdam

Regional

Prada HMN Tewas Diduga Dianiaya, Keluarga Lapor ke Pomdam

Tim detikSulsel - detikSumut
Senin, 13 Okt 2025 12:30 WIB
Ilustrasi
Foto: Dok.Detikcom
Gowa -

Seorang anggota TNI berinisial Prada HMN diduga meninggal dunia akibat penganiayaan setelah ditemukan tergeletak di kamar mandi baraknya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

"Benar. Lagi diselidiki oleh Pomdam," ujar Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Budi Wirman dilansir detikSulsel, Minggu (12/10/2025).

Prada HMN, yang berdinas di Yonarhanud 4/AAY, awalnya ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri pada Sabtu (11/10) sore. Ia sempat dicari karena tidak hadir saat apel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kejadiannya kemarin sore. Intinya lagi apel, yang bersangkutan tidak ada. Dicek ternyata dia ditemukan di kamar mandi," katanya.

Budi menjelaskan, korban terlebih dahulu dibawa ke klinik terdekat sebelum dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf. Namun, nyawanya tidak tertolong. Ia menambahkan bahwa penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil penyelidikan.

ADVERTISEMENT


"Informasi yang kita terima dia (korban) jatuh dari kamar mandi. Kemudian dibawa oleh personel ke klinik terdekat, kemudian dibawa ke RS Syekh Yusuf, kemudian dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.

Pihak keluarga disebut tidak menerima penjelasan atas kematian Prada HMN dan telah melaporkan kasus ini ke Pomdam XIV/Hasanuddin. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor STLL/22/X/2025/Lidpamfik.

"Akibat (penyebab) kematiannya belum tahu. Pihak keluarga kan tidak terima, laporan dia ke Pom," ucapnya.

Dalam laporan itu, keluarga korban yang diwakili oleh P (52) melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian.

"Melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan mengakibatkan meninggal dunia," ungkap Budi.

Ia menambahkan, penyelidikan atas kematian Prada HMN kini tengah dilakukan oleh Pomdam XIV/Hasanuddin. Hasil visum maupun autopsi nantinya akan menjadi dasar untuk menentukan penyebab pasti kematian prajurit tersebut.

"Sementara kita menunggu hasil penyelidikan dari Pom. Nanti kalau ada perkembangan bagaimananya, apakah nanti ada hasil autopsi atau bagaimana, nanti kita sampaikan," jelasnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads