Pria bernama Hendra Syahputra (37) menyerang dan membacok sekeluarga di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut). Ini motif penyerangan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan pihaknya masih mendalami lebih lanjut soal motif kejadian itu. Namun, pelaku mengaku masuk ke rumah itu hanya karena ingin mencuri handphone korban.
"Untuk motifnya sendiri masih didalami. Keterangan pelaku saat ini memang yang bersangkutan hanya ingin mencuri handphone korban," kata Rivanda saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (30/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, kata Rivanda, diduga ada motif lain dari kejadian tersebut, yakni karena pelaku dendam kepada korban Tri Febri Wardani (24). Namun, sejauh ini hal itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Namun, dibalik itu ada permasalahan juga terkait harta keluarga dan beberapa kali juga anak korban yg perempuan terlibat cekcok dengan pelaku. (Diduga) dendam dan sakit hati terhadap korban Febri," jelasnya.
Kronologi Kejadian
Rivanda mengatakan peristiwa itu terjadi di Dusun Sidodadi B Desa Kampung Padang Kecamatan Pangkatan, Sabtu (27/9) sekira pukul 01.30 WIB. Awalnya, pelaku mematikan listrik rumah dan masuk dengan cara merusak asbes kamar mandi.
Pada saat kejadian, pelaku membawa satu alu dan gancu. Saat hendak masuk ke dalam kamar korban Febri, aksi pelaku itu pun kepergok. Alhasil, korban Febri berteriak.
"Di saat itu juga pelaku langsung membacok kepala korban dengan gancu dan memukul korban dengan alu," jelasnya.
Korban Wahyu Pristi Wardani atau Ayu (22) dan ayahnya, Jumadi (62) pun terbangun. Melihat itu, pelaku langsung membacoknya dan setelah itu pergi melarikan diri dari pintu belakang.
Mantan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai itu mengatakan korban Febri mengalami luka robek di bagian kening, kepala, lengan patah dan memar di bagian mata. Sementara korban Ayu mengalami luka robek di kening dan kepala, sedangkan korban Jumadi mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kiri, kanan, dan atas. Saat ini, kata Rivanda, ketiga korban masih dirawat di RS Karya Bakti Rantauprapat.
"Tiga orang korbannya," kata Rivanda.
Rivanda menjelaskan pihaknya langsung menyelidiki peristiwa itu dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tak lama, petugas pun menangkap pelaku dan memboyongnya ke kantor polisi.
Selain menangkap pelaku, petugas kepolisian juga mengamankan alu dan gancu yang digunakan pelaku untuk menganiaya para korban.
"Tim berhasil mengamankan pelaku dan ketika diinterogasi pelaku mengakui perbuatannya. Setelah itu, pelaku dan barang bukti di bawa ke Polsek Bilah Hilir untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut," pungkasnya.
Sebelumnya, keponakan korban, Gumilar Aditya Nugroho mengatakan peristiwa itu terjadi di Dusun Sidodadi B Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Sabtu (27/9) sekira pukul 01.30 WIB. Saat kejadian, ada empat orang di rumah tersebut, yakni Jumadi (62) dan istrinya serta dua anak perempuannya Tri Febri Wardani (24) dan Wahyu Pristi Wardani atau Ayu (22). Pelaku merupakan Hendra Syahputra (37).
"Di rumah itu ada empat orang, ada uwak (paman dan bibi) saya, sama dua anaknya. (Pelaku) masih hubungan saudara, iya, Hendra itu keponakan uwak (bibi) saya, sudah dianggap anak angkat," kata Gumilar saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (29/9).
Dia mengatakan pelaku diduga masuk dari atap rumah dan turun ke dalam rumah. Setelah itu, pelaku membuka pintu belakang tersebut dengan kunci yang memang tergantung di pintu.
Saat itu, Gumilar mengatakan pelaku membawa kayu alu dan gancu. Lalu, pelaku langsung mengarah masuk ke kamar korban Tri Febri Wardani.
Setelah melihat korban, pelaku langsung membacoknya dan memukulinya menggunakan kayu tersebut. Korban Febri pun menjerit. Tak lama, adik korban, yakni Pristi keluar dari dalam kamar.
"Begitu dipukulin, Febri ini menjerit minta tolong, masuklah adiknya yang sebelah, Ayu (Pristin). Langsung dihantam pakai gancu dan alu lagi, dibacok kepalanya," jelasnya.
Kemudian, kata Gumilar, kedua korban berteriak meminta tolong. Mendengar teriakan itu, kedua orang tuanya keluar dari kamar.
Dengan kejamnya, pelaku juga membacok korban Jumadi di bagian kepala dan paha serta memukulnya hingga terjatuh. Sementara istri Jumadi berlindung ke dalam kamar sambil berteriak meminta pertolongan.
Mendengar teriakan itu, pelaku pun panik dan pergi melarikan diri lewat pintu belakang. Akibat kejadian itu, para korban mengalami luka bacok di bagian kepala, tangan dan kaki. Saat ini, kata Gumilar, para korban masih dirawat di rumah sakit.
Gumilar menyebut peristiwa itu diduga bukanlah dilatarbelakangi karena niat ingin mencuri, tetapi karena memang pelaku ingin menyerang para korban. Sebab kata Gumilar tidak ada barang-barang yang hilang dari rumah tersebut.
"Di dalam rumah ada sepeda motor 5 unit, hp di meja, laptop dan beberapa elektronik, nggak ada barang hilang. Kita asumsikan dia bukan mau maling, mau membunuh orang ini karena begitu dia masuk itu nggak ngambil barang, langsung ke kamar kakak saya ini," sebutnya.
Dia menjelaskan bahwa pelaku memang tidak tinggal di rumah tersebut. Namun, pelaku kerap datang ke rumah itu. Bahkan, kata Gumilar, pada Jumat (26/9), pelaku masih sempat datang ke rumah itu untuk makan dan lainnya.
Pihaknya juga tidak mengetahui pasti motif pelaku melakukan penyerangan itu. Sebab, Gumilar mengatakan tidak ada permasalahan dengan pelaku sebelumnya. Atas kejadian itu, korban telah membuat laporan ke Polsek Bilah Hilir.
"Jumat itu dia di rumah, makan di rumah, sorenya baru pulang, malamnya lah dia masuk. Kalau motif kita nggak tahu, karena saya langsung tanya ke uwak saya, nggak tahu, nggak ada (masalah) katanya," pungkasnya.
(nkm/nkm)