Petugas kepolisian mengamankan sekitar 39 orang saat aksi massa yang menuntut penghapusan tunjangan mewah DPR, di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. 39 orang ini diklaim sebagai provokator dan pelaku anarkis.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menyebut aksi tersebut awalnya berjalan tertib. Namun, aksi memanas setelah massa merobohkan gerbang DPRD Sumut dan melakukan pelemparan batu serta petasan ke arah petugas.
"Untuk mencegah kerusuhan semakin meluas, aparat bertindak tegas. Polisi mengamankan 39 orang yang diduga sebagai provokator maupun pelaku anarkis," kata Ferry Walintukan, Selasa (26/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferry memerinci yang diamankan itu terdiri dari 15 mahasiswa dan 24 masyarakat umum. 39 orang itu dibawa ke Ditreskrimum Polda Sumut untuk diperiksa.
"Seluruhnya dibawa ke Ditreskrimum Polda Sumut guna dilakukan pemeriksaan sesuai ketentuan hukum yang berlaku," jelasnya.
Sejumlah Personel Polisi Terluka
Ferry menjelaskan bahwa pihaknya menurunkan ratusan personel yang terdiri dari 200 personel Ditsamapta Polda Sumut, 200 personel Brimob Polda Sumut serta unsur Reserse dan Intel. Sementara dari Polrestabes Medan sekitar 380 personel.
Dalam peristiwa itu terjadi bentrokan antara petugas dengan massa. Dia menyebut bentrokan itu mengakibatkan sejumlah personel terluka.
Rinciannya, tiga personel Ditsamapta Polda Sumut, yakni Bripda Rio William Rapmagabe Silalahi mengalami cedera tangan kiri usai tertimpa massa, Bripda Rikoanan cedera di kaki dan kepala akibat pintu gerbang roboh serta dikeroyok massa dan Bripda Royanto Hutasoit mengalami luka robek di kepala kanan dekat telinga.
Selain itu, sejumlah personel Polrestabes Medan juga mengalami luka-luka, yakni Ipda Hesti Hutajulu jatuh ke arah ban terbakar, Brigadir Anwar luka di dengkul akibat lemparan batu serta Bripda Daniel Silitonga mengalami luka di pipi karena terkena bambu.
"Polri tetap menjamin kebebasan berpendapat, namun aksi anarkis tidak bisa ditolerir karena membahayakan masyarakat maupun petugas. Personel yang terluka saat menjalankan tugas mendapat penanganan intensif," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan massa merobohkan gerbang DPRD Sumut hingga rusak saat aksi demo tuntut tunjangan mewah dihapuskan. Hal ini memicu kericuhan aksi demonstrasi.
Berdasarkan pantauan detikSumut, massa mendobrak gerbang dengan ditarik menggunakan tali tambang. Hal tersebut memicu keributan dengan adanya aksi lempar batu hingga petasan ke dalam barisan pihak kepolisian.
Tak beberapa lama, mobil water canon datang dari arah Gedung DPRD Sumut dan menembakkan air ke arah ratusan massa.
Massa aksi terlihat mundur menghindari tembakan air. Namun, beberapa massa tersulut emosi dan kembali melempari batu serta nekat menaiki mobil water canon.
Puluhan polisi kemudian mengadang ratusan massa aksi yang ingin memasuki gedung DPRD Sumut.
(nkm/nkm)