Seorang tukang ojek pangkalan tewas tragis setelah diserang komplotan begal di kawasan Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Begini kronologi kejadian tersebut.
Aksi keji ini terekam CCTV dan viral di media sosial. Polisi pun tengah memburu para pelaku. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat seorang pengendara motor melintas di jalan gelap pada malam hari. Tiba-tiba, sekelompok orang muncul dari kegelapan dan melemparkan benda keras ke arah korban, yang membuat korban terjatuh dan terkapar. Korban diketahui bernama Iman Kurnia (45), seorang tukang ojek pangkalan yang sudah 24 tahun bekerja di kawasan tersebut.
Sang istri, Sriana (42), mengungkapkan bahwa peristiwa memilukan itu terjadi pada 9 Juli 2025 sekitar pukul 03.38 WIB. Awalnya, keluarga diberi informasi bahwa korban mengalami kecelakaan. Namun, setelah dicek melalui CCTV, diketahui bahwa suaminya menjadi korban pembegalan dan kehilangan telepon genggamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulanya suami saya dibilang dia kecelakaan, setelah dilarikan ke RS, turunlah pihak Jasa Raharja, ternyata dari CCTV, dia (korban) bukan kecelakaan, tapi pembegalan. Informasi kecelakaannya dari warga setempat yang menolong suami saya" kata Sriana.
Saat kejadian, Sriana tengah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia. Ia baru bekerja di sana selama delapan bulan. Mendapat kabar buruk itu, ia segera pulang ke tanah air.
Korban sempat mendapat perawatan di RS Prima Husada Cipta Belawan, lalu dirujuk ke RS Bina Kasih karena luka yang parah. Selama dirawat 3 hari 2 malam, korban mengalami pembekuan di kepala dan patah tulang bahu, namun tak menjalani operasi. Iman tak pernah sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia pada 11 Juli siang.
Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku diduga melemparkan broti (batang kayu) ke arah korban. Tiga orang tampak terlibat dalam serangan itu. Meski demikian, sepeda motor korban tidak diambil.
"Dia memang ada sewa langganannya ke arah Belawan itu, setiap pukul segitu dia antar sewanya ke tempat. Setiap pulang dari situ, kosong, balik ke tempat kembali ke mangkal (di Simpang Kantor). Saya lihat dari CCTV itu ada pelemparan broti, baru bapak terjatuh. Mereka (para pelaku) keluar dari sisi gang, ada tiga orang," jelasnya.
"Sepeda motornya tak diambil, mungkin karena posisi dia (korban) jatuh mungkin warga yang dengar ada seperti kecelakaan, makanya datangi suami saya. Jadi, para pelaku mengurungkan niat mengambil sepeda motornya, masuk lagi ke dalam gang," sambung Sriana.
Keluarga telah melaporkan kejadian ini ke Polres Pelabuhan Belawan. Sriana berharap keadilan ditegakkan dan para pelaku segera ditangkap.
Tak hanya berduka, keluarga korban juga dibebani biaya pengobatan yang mencapai Rp 38 juta. Karena status kejadian dianggap kecelakaan, biaya tersebut tidak ditanggung BPJS.
(nkm/nkm)