Pria berinisial SS tewas usai diduga melompat ke sungai saat penggerebekan markas organisasi kemasyarakatan (ormas) AMPI yang menjadi pabrik ekstasi rumahan di Jalan Kantil. SS merupakan Ketua Sub Rayon AMPI Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun.
"Iya (SS pemilik pabrik ekstasi), tersangka SS merupakan Ketua Sub Rayon Hamdan Medan Maimun," kata Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak saat pra rekonstruksi di lokasi kejadian, Senin (28/7/2025).
Calvijn mengatakan SS melarikan diri saat petugas kepolisian menggerebek lokasi tersebut. SS melompat ke sungai dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (26/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat tim melakukan penangkapan ke dalam, untuk tersangka SS, yang sudah kita dapati informasi kemarin meninggal dunia, melarikan diri keluar dari kantor sub rayon ini," jelasnya.
Saat melarikan diri itu, kata Calvijn, SS sempat menabrak sejumlah motor warga yang terparkir di dekat markas itu. Hal itu juga dikuatkan dengan rekaman CCTV di lokasi dan dari keterangan dua tersangka lainnya. Adapun dua pelaku yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini adalah FA dan M.
"Kedua tersangka memperhatikan tersangka SS lari keluar dari kantor ini. Tersangka SS lari menuju tepi sungai dengan melewati salah satu warung di samping kantor ini dengan menabrak beberapa motor yang terparkir milik warga. Keesokan harinya kami penyidik menerima informasi dari kepling, pukul 15.00 ada salah satu warganya yang kedapatan mengapung dan sudah tidak bernyawa. Kami turut berbelangsungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan. Untuk kasus ini akan kami tindak lanjuti dengan terang benderang," ujarnya.
"Sejauh ini kami masih melihat dan sudah konfirmasi, itu (SS) adalah ketuanya, tetapi untuk yang dua lagi kami mohon waktu untuk mendalaminya," sambung Calvijn.
Warga bernama Riska Nadhira (24) mengatakan penggerebekan itu terjadi pada Jumat (25/7) sekira pukul 23.00 WIB. Dia mengaku sempat mendengar suara tembakan sebanyak satu kali.
"Sebelumnya kami tahu ini adalah (markas) ormas AMPI, begitu penggerebekan di situ lah kami terkejut, kenapa bisa jadi pencetakan narkoba," kata Riska saat diwawancarai di lokasi.
Riska mengatakan dalam peristiwa itu seorang warga berinisial SS sempat kabur dari dalam markas itu. SS diduga melompat ke sungai dan ditemukan tak jauh dari lokasi dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (26/7) siang. Untuk diketahui, tepat di belakang markas ormas itu adalah sungai.
"(Digerebek) malam Sabtu, jam 11 (malam), almarhum yang dicari polisi lompat ke bawah, dan dikira lolis, rupanya sudah jadi mayat. Mayat ditemukan Sabtu jam 2 siang," jelasnya.
Lurah Aur, Kecamatan Medan Maimun, Fahreza Ksatria, mengatakan penemuan mayat SS itu berawal dari anak-anak yang tengah bermain di sungai dan menemukan sesosok mayat. Penemuan itu pun lalu dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.
"Itu ada anak-anak lagi main di pinggir sungai, terus ngasih tahu ada mayat. Lalu pihak kepling, kelurahan datang ke situ dan melaporkannya ke bhabinkamtibmas Aur untuk melaporkannya ke Polsek," jelasnya.
Setelah ditelusuri, mayat itu ternyata mayat SS yang kabur saat penggerebekan petugas kepolisian.
"Setelah ditelusuri ternyata jenazah ditemukan salah satu dari orang yang kabur dari razia di Kelurahan Hamdan. Akhirnya lompat ke sungai, ternyata terbenturnya kepalanya ke batu mungkin, lalu tenggelam di sungai, siangnya baru ditemukan," ujarnya.
Dia juga membenarkan bahwa penggerebekan itu dilakukan di markas ormas AMPI.
"(Penggerebekan) di kantor AMPI. Penggerebekan infonya dari Polda," pungkasnya.
Simak Video "Video: Motor Polisi Dibakar Massa saat Penggerebekan Markas Narkoba di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)