Polisi Gerebek Markas Ormas di Medan Diduga Jadi Pabrik Ekstasi, 1 Tewas

Polisi Gerebek Markas Ormas di Medan Diduga Jadi Pabrik Ekstasi, 1 Tewas

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 28 Jul 2025 16:49 WIB
Markas ormas diduga digerebek soal pabrik ekstasi. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Markas ormas diduga digerebek soal pabrik ekstasi. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Ditresnarkoba Polda Sumut menggerebek markas salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) di Jalan Kantil, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan. Markas itu diduga menjadi home industry ekstasi.

Berdasarkan pantauan detikSumut di lokasi, Senin (28/7/2025), tampak ada sejumlah personel Ditresnarkoba. Markas ormas itu telah dipasang garis polisi. Sejumlah warga tampak memadati lokasi.

Warga bernama Riska Nadhira (24) mengatakan penggerebekan itu terjadi pada Jumat (25/7) sekira pukul 23.00 WIB. Dia mengaku sempat mendengar suara tembakan sebanyak satu kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya kami tahu ini adalah (markas) ormas AMPI, begitu penggerebekan di situ lah kami terkejut, kenapa bisa jadi pencetakan narkoba," kata Riska saat diwawancarai di lokasi.

Riska mengatakan dalam peristiwa itu seorang warga berinisial S sempat kabur dari dalam markas itu. S diduga melompat ke sungai dan ditemukan tak jauh dari lokasi dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (26/7) siang.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, tepat di belakang markas ormas itu adalah sungai.

"(Digerebek) malam Sabtu, jam 11 (malam), almarhum yang dicari polisi lompat ke bawah, dan dikira lolos, rupanya sudah jadi mayat. Mayat ditemukan Sabtu jam 2 siang," jelasnya.

Dia menyebut pamannya berinisial M ikut ditangkap polisi saat kejadian itu. Padahal menurutnya, pamannya hanya hendak memberikan uang setoran parkir ke S yang disebut merupakan pimpinan ormas di wilayah tersebut. Selain pamannya, ada satu warga lagi yang turut ditangkap.

Riska menyebut bahwa orang tersebut juga merupakan tukang parkir yang ingin menyetorkan uang.

"Ini yang ditangkap ini adalah om saya, om saya ini bekerja sama ormas ini, dia sebagai tukang parkir. Gimana ceritanya om saya yang jadi tukang parkir di warkop Multatuli bisa jadi tersangka. Jadi BD (bandar) ini ormas, penguasa lahan parkir di sini, om saya tiap malam harus menyetor parkir," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa pintu markas itu memang jarang dibuka. Pada saat kejadian polisi masuk usai pamannya masuk ke dalam markas itu untuk menyetorkan uang.

"Polisi menggerebek ini karena om saya masuk, karena mau nyetor, dari situ lah mereka menggerebek, kalau enggak, nggak jebol ini pintu. Dari penggerebekan hingga sekarang om saya belum dipulangkan. Bandarnya kaburnya dari depan, lompat ke bawah, om saya sudah terjebak di dalam, dia merasa tidak bersalah jadi dia tidak mau lari," pungkasnya.

Lurah Aur, Kecamatan Medan Maimun Fahreza Ksatria mengatakan penemuan mayat S itu berawal dari anak-anak yang tengah bermain di sungai dan menemukan sesosok mayat. Penemuan itu pun lalu dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.

"Itu ada anak-anak lagi main di pinggir sungai, terus ngasih tahu ada mayat. Lalu pihak kepling, kelurahan datang ke situ dan melaporkannya ke bhabinkamtibmas Aur untuk melaporkannya ke polsek," jelasnya.

Setelah ditelusuri, mayat itu ternyata mayat S yang kabur saat penggerebekan petugas kepolisian.

"Setelah ditelusuri ternyata jenazah ditemukan salah satu dari orang yang kabur dari razia di Kelurahan Hamdan. Akhirnya lompat ke sungai, ternyata terbenturnya kepalanya ke batu mungkin, lalu tenggelam di sungai, siangnya baru ditemukan," ujarnya.

Dia juga membenarkan bahwa penggerebekan itu dilakukan di markas ormas.

"(Penggerebekan) di kantor AMPI. Penggerebekan infonya dari polda," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Aksi Pria Ngelem di Depan Polda Sumut Demi Konten"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads