Diduga Minta Uang ke Pelaku Pelecahan, Kanit PPA Polrestabes Makassar Diperiksa

Regional

Diduga Minta Uang ke Pelaku Pelecahan, Kanit PPA Polrestabes Makassar Diperiksa

Reinhard Soplantila - detikSumut
Kamis, 13 Mar 2025 11:00 WIB
Ilustrasi Tingkatan Pangkat Polisi
Foto: Grandyos Zafna
Makassar -

Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu HT, menjalani pemeriksaan terkait viral video yang menyebut dirinya meminta uang Rp 10 juta ke pelaku pelecehan seksual. Tidak hanya Iptu HT, korban pelecehan seksual juga dimintai klarifikasi.

Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana mengatakan dia sudah melihat secara utuh video yang viral tersebut. Hal itu perlu dilakukan untuk mendapat informasi yang utuh.

"Ya, jadi dari kami sudah melakukan tindakan. Jadi pertama videonya kami putar secara utuh, lalu dari pihak korban dan UPTD PPA juga sudah kami panggil untuk melakukan klarifikasi," ujarnya dikutip detikSulsel, Kamis (12/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski Iptu HT sudah diperiksa, Kombes Arya belum membeberkan hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan disampaikan nanti.

"Kanitnya sendiri juga sudah kami periksa termasuk penyidiknya nanti hasilnya kami sampaikan," katanya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan video beredar, korban bersama keluarganya mengungkapkan kasus ini telah dilaporkan ke Polrestabes Makassar pada 6 Februari lalu. Namun, sejak dilaporkan ia tidak pernah mendapatkan perkembangan dari penyidik.

"Saya sudah WA penyidiknya, tidak direspon saya dan tidak dibalas chatku," kata seorang perempuan dalam video.

Pada saat itu, Kanit PPA Iptu HT meminta korban untuk berdamai dengan pelaku. Sedangkan pihak korban menolaknya.

"Saya ke sana mau diajak damai, sedangkan saya tidak mau damai. Dia tanya alasan kau tidak mau damai, jadi saya jawab saya mau hukum saya mau keadilan," sebutnya.

Sementara itu, salah seorang wanita lainnya mengungkapkan sebagai tanda damai korban diminta untuk meminta uang kepada pelaku. Akan tetapi, Iptu HT yang mengatur dan menentukan uang damai, serta meminta setengah hasilnya.

"Dia anjurkan ke korban untuk minta uang ke pelaku, sedangkan korban tidak tahu mau bicara apa. Itu alasan untuk damai. Dia juga yang tentukan uang 10 juta lalu dibagi dua ke dia," tuturnya.




(astj/astj)


Hide Ads