Elvis Ardi (48), tersangka kasus pembunuhan terhadap istrinya Juniwarti di Kuantan Singingi, Riau kerap berhalusinasi hingga mengamuk di dalam sel. Hal itu membuat polisi membantarkan pelaku ke RS Jiwa Tampan di Pekanbaru.
Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Angga Herlambang, mengatakan, Elvis Ardi dibawa ke RSJ Tampan di Pekanbaru, Senin (3/3).
"Benar, pelaku EA dibantar ke RSJ Tampan. Tepat hari Senin kemarin," kata Angga, Rabu (5/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah itu diambil polisi terhadap Elvis yang nekat menggorok leher istrinya hingga tewas di rumah mereka, karena Elvis menunjukkan gelagat yang aneh. Terutama setelah ditangkap.
"Dia ini ngamuk-ngamuk terus di tahanan. Makanya kita bawa untuk dicek selama 14 hari ke depan," kata Angga.
Angga juga menyebut, pelaku kerap berhalusinasi tinggi saat diperiksa penyidik. Alhasil tersangka pun dibawa ke RSJ Tampan untuk diperiksa.
"Halusinasi tinggi dia kalau pas diinterogasi. Makanya kita bantarkan biar mendapatkan kepastian hasil pemeriksaan," kata Angga.
Sebelumnya diberitakan, Elvis ditangkap dua hari setelah menggorok leher istrinya hingga tewas, 24 Februari lalu. Aksi keji itu dilakukannya di rumah mereka saat anak mereka yang masih duduk di bangku SMA ada di rumah.
Korban merupakan guru SMP Negeri di Seberang Taluk, Kuantan Singingi. Dia ditemukan tewas bersimbah darah oleh anaknya.
"Diketahui sekitar pukul 07.05 WIB setelah anak korban keluar dari kamar mendengar bunyi sepeda motor. Dia melihat motor itu dibawa ayahnya," kata Kapolres Kuantan Singingi AKBP Angga Herlambang, Senin (24/2/2025).
Anak korban yakni ZK heran karena sang ayah keluar rumah langsung tancap gas. Saat melihat ibunya di kamar, ternyata sudah dalam kondisi bersimbah darah.
"Anak korban melihat ke kamar ibunya dan dijumpai ibunya sudah dalam keadaan leher tergorok. Tidak bernyawa lagi," tutur Angga.
Usai melihat jasad ibunya, ZK langsung ke luar rumah untuk mencari bantuan. Polisi yang menerima laporan pembunuhan ini langsung ke rumah korban di LK Sinambek, Sungai Jering, Kuantan Tengah.
Dari keterangan anak korban, korban bersama suaminya memang sering terlibat keributan. Sebelum kejadian, keduanya juga cekcok.
"Ayah ZK berinisial EA ini sering cekcok. Jadi tadi pagi ZK mau pergi ke sekolah, karena hujan menunggu di kamar, tetapi terdengar ayahnya keluar langsung lihat," ujar Angga.
Tersangka ditangkap 2 hari kemudian saat bersembunyi di hutan. Selama pelarian, pelaku ternyata hanya makan daun dan buah-buahan di hutan. Pelaku ditangkap di Muara Lembu, Singingi.
"Ditangkap tadi pagi dalam pelarian. Jadi pelaku lari ke hutan," kata Kapolres kepada detikSumut, Rabu (26/2/2025).
Pelaku ditangkap usai polisi mendapat petunjuk sepeda motor pelaku yang ditinggalkan di sebuah ATM di daerah itu. Saat ditangkap pelaku dalam kondisi lemas karena sudah 2hari tidak makan.
"Jadi pelaku sudah 2 hari atau sejak lari itu tidak makan. Hanya makan daun-daun dan buah di hutan yang dia dapat. Jadi memang dia lari ke hutan, dari awal ini teridentifikasi oleh kami," kata Angga.
Setelah ditangkap, pelaku langsung dibawa makan oleh personel Satreskrim dengan pengawalan ketat. Bahkan dalam beberapa video beredar terlihat pelaku lahap makan di warung nasi tersebut.
"Langsung dibawa sama anggota makan karena kondisi sudah kelaparan. Anggota juga memang sejak awal tidak pulang, ya mengejar pelaku," kata Angga.
Motif pembunuhan
Angga mengungkap aksi itu dilakukan oleh pelaku karena kesal. Sebab korban selama ini disebut tidak bisa diatur hingga pelaku timbul rasa cemburu buta.
"Istrinya tak bisa diatur kata tersangka (soal motif). Ada juga cemburu, tetapi tidak bisa dibuktikan dia," kata Kapolres.
Selain itu, keduanya juga disebut sering cekcok mulut. Sampai akhirnya pelaku nekat menghabisi istrinya yang tercatat sebagai guru SMPN 1 Seberang Kuantan, Juniwarti (51).
(nkm/nkm)