Sebanyak 7 orang warga Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) dikabarkan ditangkap Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Warga Anambas itu ditangkap karena melakukan pencurian di anjungan minyak, Perairan Terengganu, Malaysia.
"Mereka diamankan atas dugaan pencurian pada Kamis (20/2). Lokasi pencurian berada di 77 Nautika Mil dari Kuala Trengganu, Malaysia," kata Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BP2D) Kepulauan Riau, Dolli Boniara, Selasa (25/2/2025).
Dolli mengatakan penangkapan 7 orang warga Anambas diketahui dari laporan keluarga. Atas laporan itu BP2D Kepri langsung berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI Kuala Lumpur, Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin dapat arahan dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di sela kegiatan retret dan kebetulan ada Bupati Anambas, kami diarahkan melakukan langkah cepat, kemarin saya ke Kemenlu untuk koordinasi, Kami bertemu dengan pejabat Perlindungan WNI Kemenlu RI dan diarah juga berkoordinasi dengan KBRI," ujarnya.
Dari hasil koordinasi BP2D Kepri, sementara ke tujuh orang warga Anambas itu belum diketahui pasti identitas. Hal itu karena saat diamankan pada 7 orang itu tak ditemukan identitas diri.
"Untuk keberangkatan mereka dari mana menggunakan apa masih diselidiki oleh otoritas Malaysia, termasuk identitas. Karena informasi dari Kemenlu, mereka tak membawa identitas saat kejadian tersebut," ujarnya.
Dolli mengatakan hasil koordinasi dengan Kemenlu, ketujuh warga Anambas itu tengah diupayakan untuk mendapatkan hak kekonsuleran.
"Tujuh orang ini mendapatkan hak kekonsuleran, hak warga negara Indonesia di negara asing berupa perlindungan dari negara asal, tapi itu belum karena pihak Malaysia masih melakukan penyelidikan soal dugaan pencurian itu," ujarnya.
Sementara dari hasil koordinasi, saat 7 orang warga Anambas itu diamankan oleh keamanan Malaysia ditemukan barang bukti berupa kabel, baterai dan barang lain yang diambil dari anjungan minyak tersebut.
"Kalau barang bukti kabel batre dan barang yang berada di anjungan lepas pantai di sana. Saat ini masih diselidiki," ujarnya.
Dolli menyebut BP2D Kepri saat ini terus melakukan koordinasi dengan Kemenlu dan KBRI. Hal itu untuk memastikan identitas 7 orang warga Anambas tersebut dan untuk upaya lanjutan.
"Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI. Mereka juga masih berkoordinasi dengan pihak Malaysia untuk mencari solusi permasalahan ini. Untuk perkembangan akan kami sampaikan," ujarnya.
(mjy/mjy)