Begini Kondisi Terkini 3 WNI Ditembak Aparat Malaysia

Begini Kondisi Terkini 3 WNI Ditembak Aparat Malaysia

Finta Rahyuni - detikSumut
Selasa, 11 Feb 2025 21:19 WIB
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha saat tiba di Terminal Kargo Kualanamu. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha saat tiba di Terminal Kargo Kualanamu. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Deli Serdang -

Lima WNI menjadi korban penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) hingga membuat dua di antaranya tewas. Begini kondisi terkini dari tiga korban lainnya.

Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan kondisi korban HA dan MZ saat ini sudah membaik. Keduanya tengah menjalani proses pemeriksaan di Polis Diraja Malaysia.

"Jadi, untuk tiga lainnya, dua inisial HA, MZ saat ini sudah dinyatakan sembuh dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Polis Diraja Malaysia," kata Judha Nugraha saat mengantar jenazah korban Victor di Terminal Kargo Bandara Kualanamu, Selasa (11/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara satu korban asal Aceh inisial MH masih menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, kondisinya sudah membaik.

"Satu inisial MH asal Aceh, kondisinya sudah semakin membaik, sudah sadar, namun masih perlu menjalani perawatan di RS," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Judha menyampaikan bahwa kelima korban ini tidak saling mengenal. Mereka baru bertemu di kapal tersebut dan hendak pulang secara ilegal ke Indonesia.

"Mereka tak saling kenal, mereka baru ketemu pas naik kapal tersebut," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, jenazah salah satu WNI yang tewas usai menjadi korban penembakan APMM, Victor Maruli Tua Simaremare (39) tiba di Terminal Kargo Bandara Kualanamu. Selanjutnya, jenazah korban akan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Kita tadi sudah menyaksikan bahwa jenazah dari almarhum Victor telah tiba dan segera akan kita antar menuju rumah duka di Kabupaten Humbang Hasundutan," kata Judha.

Judha menyebut Victor terkena tembakan di bagian ginjal. Setelah tertembak itu, korban menjalani perawatan di RS Idris Shah Serdang, Malaysia, sejak insiden penembakan pada 24 Januari 2025.

Saat proses perawatan itu, korban juga sempat menjalani operasi. Namun, pasca-operasi, kondisi korban terus memburuk hingga meninggal dunia pada 4 Februari 2025.

"Kemudian (korban) sudah mendapatkan perawatan di RS dan juga sempat dioperasi. Jadi, luka tembakan itu mengenai ginjal almarhum dan sudah dioperasi. Namun, kemudian kondisinya terus memburuk, dan pada tanggal 4 Februari lalu meninggal dunia," sebutnya.

Dia menyampaikan bahwa pada saat kejadian itu korban tidak memiliki identitas apapun. Alhasil, petugas melakukan proses identifikasi korban melalui face recognition dan penelusuran biometrik. Judha juga mengatakan akan ikut ke Humbang Hasundutan untuk mengantar jenazah korban.

"Segera setelah kejadian itu, kita melakukan proses identifikasi karena di tubuh jenazah tidak ada dokumen apapun. Kemudian kita coba melakukan berbagai macam upaya, termasuk dengan menggunakan rekam biometrik, juga face recognition dan kita dapat mengetahui identitasnya. Kemudian kita kuatkan lagi dengan rekam sidik jari untuk memastikan bahwa betul almarhum WNI," sebutnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads