Akhir Damai TNI Dikeroyok Berujung 40 Prajurit Rusak Kendaraan di Deli Serdang

Round Up

Akhir Damai TNI Dikeroyok Berujung 40 Prajurit Rusak Kendaraan di Deli Serdang

Tim detikSumut - detikSumut
Minggu, 09 Feb 2025 08:30 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Medan -

Personel Resimen Arhanud 2/SSM Praka Darma Lubis menjadi korban pengeroyokan tiga pemuda di Pancur Batu, Deli Serdang. Pasca insiden itu, rekan Praka Darma mendatangi lokasi mencari pelaku pengeroyokan hingga merusak sejumlah kendaraan warga di sana.

Selang beberapa waktu kasus ini berakhir dengan perdamaian antara kedua belah pihak. Padahal, ketiga pelaku pengeroyokan Praka Darma sempat menyerahkan diri ke kantor polisi.

Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha mengatakan Ketika pelaku pengeroyokan Praka Darma Lubis yang menyerahkan diri ke polisi yakni BS (32), OT (23) dan JK (24).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga pelaku pengeroyokan anggota Resimen Arhanud 2/SSM menyerahkan diri ke Polsek Pancur Batu," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha, Kamis (6/2/2025).

Doddy menyebut ketiganya menyerahkan diri pada Rabu (5/2). Ketiga pelaku pengeroyokan ini merupakan warga Desa Namo Riam, Kecamatan Pancur Batu.

"Mereka berdalih bahwa insiden yang terjadi tersebut adalah bentuk kekhilafan dan mengaku tidak mengetahui bahwa korban merupakan anggota TNI," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Awal Mula Praka Darma Dikeroyok

Peristiwa itu tejadi di Desa Durin Simbelang, Rabu (29/1). Kejadian itu berawal saat Praka Darma Saputra Lubis melintas di Jalan GBKP Dusun Lau Gelunggung sekira pukul 10.00 WIB.

Saat itu, Praka Darma berpapasan dengan tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor. Para pemuda itu menggeber-geber motornya ke arah Praka Darma

"Berpapasan dengan tiga orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot brong dan menggeber-geber motornya di samping Praka DS," kata Doddy Yudha dalam keterangannya, Kamis (30/1).

Praka Darma pun merasa terganggu dengan aksi para pemuda tersebut. Lalu, Praka Darma mengikuti pemuda itu hingga sampai ke warung salah seorang warga yang diduga menjadi tempat berkumpul ormas tertentu karena ada warna loreng khas ormas tersebut di warung itu.

Setibanya di warung tersebut, Praka Darma melihat ketiga pemuda tersebut sedang duduk di warung itu dan menegurnya. Lalu, terjadi cekcok antara para pemuda tersebut dengan Praka Darma.

"Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi ketiga pemuda tersebut. Lalu, pemuda itu bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka DS," jelasnya.

Dalam peristiwa itu, Praka Darma dipukul menggunakan kayu di bagian wajah dan punggung. Merasa kalah, Praka Darma berlari ke arah kebun sawit dan bersembunyi di lokasi tersebut.

Lalu, Darma meminta meminta pertolongan kepada rekan-rekannya di Resimen Arhanud melalui pesan grup WhatsApp. Selang beberapa waktu, puluhan rekan Darma tiba di lokasi untuk mencari pemuda yang mengeroyok Praka Darma.

Namun, setibanya di lokasi tersebut, mereka tidak menemukan para pelaku pengeroyokan Praka Darma itu. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk merusak mobil, sepeda motor dan warung di lokasi. Pada saat yang bersamaan mereka juga menemukan barang bukti narkoba.

Doddy menyebut ada sekitar 40 personel TNI yang saat itu mendatangi lokasi. Saat ini, para personel itu tengah diperiksa.

Kasus Pengeroyokan Berakhir Damai

Doddy menyebut perdamaian itu dilakukan usai para pelaku meminta maaf kepada korban dan pihak Resimen Arhanud. Setelah berdamai, pihaknya juga telah mencabut laporan terkait penganiayaan itu di Polsek Pancur Batu.

"Kegiatan hari ini, mediasi secara kekeluargaan dengan damai untuk menyelesaikan masalah pengeroyokan kemarin antara Menarhanud dengan tiga orang masyarakat, sehingga hari ini dilakukan mediasi," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha di Polsek Pancur Batu, Jumat (7/2/2025).

"Mediasi ini setelah permintaan maaf yang diterima oleh pihak Menarhanud. Yang jelas, Menarhanud akan mencabut LP (laporan) kepada pihak kepolisian, setelah cabut LP berarti permasalah selesai," jelasnya.

Terkait dengan sanksi kepada para prajurit yang melakukan pengerusakan di lokasi kejadian, Doddy mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan. Dia menyampaikan bahwa Kodam I/BB tidak mentolerir perbuatan tersebut.

"Kalau kami di institusi TNI AD, bagi yang melanggar, kami kan ada proses pemeriksaan lebih lanjut, nanti disesuaikan dengan aturan yang berlaku di AD. Kami juga tetap komitmennya bahwa kami tidak mentolerir sekecil apapun pelanggaran oleh oknum kita," sebut Doddy.

Polisi Hentikan Penyelidikan

Kapolsek Pancur Batu Kompol Krisnat mengatakan ketiga pelaku yang sebelumnya menyerahkan diri telah berstatus tersangka dan ditahan. Namun, setelah adanya perdamaian ini, maka penyidikan kasus tersebut akan dihentikan.

"Jadi, dengan terwujudnya perdamaian kali ini berarti kasus tidak kita lanjutkan, artinya fakta yang terakhir lah yang kita gunakan," ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa pihak Menarhanud juga telah mencabut laporan terkait dengan pengeroyokan anggota TNI itu. Pihaknya akan segera melakukan proses penghentian kasus itu.

"Jadi, tadi sudah terwujud perdamaian dan juga dari pihak Resimen Arhanud sudah mencabut laporannya, berarti kami nanti sesegera mungkin akan melakukan proses untuk menghentikan proses penyidikan yang kita lakukan selama ini," pungkasnya.




(astj/astj)


Hide Ads