Berbagai peristiwa dan kasus kriminal terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam waktu sepekan terakhir. Misalnya, soal dukun yang mencabuli bocah laki-laki hingga personel polisi yang ditembak saat menangkap bandar narkoba.
Berikut detikSumut rangkum sejumlah peristiwa dan kasus kriminal yang terjadi di Sumut dalam sepekan ini:
1. Mobil Pajero Dikemudikan Pendeta Masuk Jurang di Toba, 6 Luka-luka
Mobil Mitsubishi Pajero yang dikemudikan seorang pendeta bernama Jannes Marbun (61) masuk ke jurang di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut). Dalam peristiwa itu, enam orang mengalami luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Lantas Polres Toba AKP Khairul Akbar Lubis mengatakan peristiwa itu terjadi di Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Selasa (4/2/2025) sore. Saat kejadian, mobil tersebut berisi enam orang.
"Dalam kecelakaan itu, tidak ada korban jiwa," kata Khairul, Rabu (5/2).
Khairul mengatakan sebelum kejadian, mobil tersebut datang dari arah Puncak Dolok Tolong. Setibanya di lokasi kejadian, mobil korban terperosok ke bekas longsoran jalan yang tertutup dedaunan.
Setelah itu, mobil tersebut masuk ke jurang sedalam lebih 200 meter. Akibat kejadian itu, korban Jannes Marbun mengalami luka robek di pelipis, sementara lima korban lainnya mengalami luka-luka yang berbeda, seperti luka gores, luka robek dan dan memar.
Setelah kejadian, keenamnya dibawa ke RSU HKBP Balige untuk pengobatan.
2. Kades-Bendahara Desa di Paluta Ditangkap saat Asyik Main Judi
Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) menangkap Kepala desa (kades) dan bendahara desa di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) saat tengah asyik bermain judi tembak ikan.
Kasi Humas Polres Tapsel AKP Maria Marpaung menyebut kedua pelaku, yakni Pangidoan Harahap (57), Kades Simardona, Kecamatan Batang Onang dan Iskandar Muda Harahap, Bendahara Desa Sayur Matinggi. Keduanya ditangkap, Minggu (2/2) malam.
Selain keduanya, petugas kepolisian juga mengamankan seorang honorer bernama Hariman Muda Siregar (33) dan pengawas judi tersebut, Ansah Harahap.
"Tim Opsnal Satreskrim Polres Tapsel berhasil menangkap empat orang laki-laki yang sedang bermain judi tembak ikan ikan," kata Maria, Kamis (6/2).
Maria mengatakan penangkapan dilakukan di salah satu warung di Desa Purba Tua, Kecamatan Batang Onang. Berdasarkan pengakuan pengawas judi itu, kata Maria, tempat judi tersebut telah beroperasi selama sekitar satu bulan. Pengawas dan penjaga judi meja tembak ikan itu mendapatkan upah 15 persen dari omzet.
3. Dukun Cabuli Bocah Lelaki di Labura Modus Penyempurnaan Obat
Dukun cabul di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), melecehkan bocah laki-laki yang masih pelajar dengan modus untuk penyempurnaan obat. Penangkapan pelaku bernama Dimas Pujianto (98) itu viral di media sosial.
"Kira-kira seperti itu (dukun), pelaku mengaku bisa mengobati penyakit secara herbal," kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (4/2/2025).
Teuku Rivanda mengatakan peristiwa itu terjadi di salah satu rumah warga di Kecamatan Marbau, Sabtu (1/2) malam. Adapun kedua korbannya, yakni dua pelajar laki-laki berinisial RS (13) dan DAS (14).
Pelaku ini tinggal di salah satu rumah warga bernama Kakek Mario dan membuka praktek pengobatan alternatif. Lalu, pelaku meminta Kakek Mario untuk mencarikan anak laki-laki yang bisa salat dan azan dengan modus untuk 'penyempurnaan obat'.
Rivanda menyebut aksi pelaku itu terungkap usai orang tua DAS diingatkan oleh warga yang khawatir korban akan dijadikan tumbal. Setelah itu, orang tua DAS pun mendatangi rumah pelaku dan menemukan celana korban dalam keadaan terbalik.
Merasa curiga, orang tua korban menginterogasi korban hingga pada akhirnya korban mengaku bahwa dirinya telah dicabuli pelaku.
"Saat itu, korban pun menjelaskan semua perbuatan cabul tersebut kepada keluarganya," ujarnya.
Lalu, orang tua korban langsung memberitahu warga soal perbuatan pelaku itu. Warga yang geram langsung menghajar pelaku hingga babak belur.
Saat ini, pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka. Pelaku dijerat UU Perlindungan Anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Pelaku mengaku tergabung di grup messenger gay atau laki-laki pecinta sejenis.
"Keterangan pelaku, dia ada masuk grup messenger kayak gay gitu," jelas Rivanda.
Dari hasil pemeriksaan handphone pelaku, ditemukan beberapa konten porno. Selain itu, ada juga foto-foto bocah laki-laki di hp tersebut.
"Sejauh ini di BAP, pelaku tak ada mengaku ya (korban). Cuman kita temukan dalam hp pelaku itu banyak sekali, lumayan ya, foto-foto anak kecil, tapi laki laki. Ada yang blue film, ada yang gambar saja, nggak ada perempuan dan laki-laki semua, nggak ada dewasa, anak kecil semua," ujarnya.
Rivanda mengatakan pelaku ini tinggal berpindah-pindah. Dulunya pelaku juga sempat datang ke Sumut pada tahun 2013. Di rumah Kakek Mario itu, pelaku baru tinggal selama dua pekan. Selain itu, di usianya saat ini, pelaku belum pernah menikah.
"Pelaku sampai kelas 4 SD lalu putus sekolah. Dia nggak menikah juga katanya untuk penyempurnaan obat. Di tempat Kakek Mario ini masih dua minggu sampai akhirnya terjadi," ujarnya.
Baca kasus lainnya di halaman selanjutnya...