Polda Sumut saat ini tengah menyelidiki video viral tentang pengakuan seorang bandar narkoba bernama Endar Muda Siregar yang mengaku menyetor uang sekitar Rp 160 juta ke sejumlah pejabat di Polres Labuhanbatu. Jika terbukti, Polda akan memberikan sanksi tegas kepada para oknum polisi itu.
"Kami tidak menoleransi adanya anggota yang terlibat dalam kejahatan narkotika. Jika ada bukti yang kuat, tentu akan kami proses sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).
Siti mengatakan pihaknya tidak akan menolerir praktik suap seperti itu. Saat ini, kata Siti, Propam Polda Sumut tengah mendalami video itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, kepolisian sedang mendalami lebih lanjut apakah ada oknum yang benar-benar terlibat dalam dugaan setoran yang disebutkan Endar. Jika terbukti, maka sanksi tegas akan dijatuhkan, termasuk pemecatan dan proses pidana. Namun, hingga saat ini belum ada bukti konkret yang menguatkan tuduhan tersebut," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, satu video yang menarasikan seorang bandar narkoba mengaku menyetorkan uang ratusan juta setiap bulan ke pejabat Polres Labuhanbatu, viral di media sosial. Dalam video itu terlihat pria itu tampak tengah berada di dalam ruangan seperti sel.
![]() |
Pria itu mengaku bernama Endar Muda Siregar. Pria tersebut mengaku menyetor uang sekitar Rp 160 juta setiap bulannya ke Polres Labuhanbatu.
Dalam video itu dijelaskan bahwa lokasi pengambilan video itu di Pengadilan Negeri Rantauprapat.
"Saya itu membayar di Mapolres Labuhanbatu berjumlah Rp 160 juta setiap bulannya, yang Rp 80 (juta) untuk kasat, kategorinya ketua kelas, baru untuk kanit Rp 20 (juta) 20 (juta), untuk tim Rp 8 juta per bulan. Diserahkan langsung tiap bulan, setiap tanggal 10," demikian kata pria tersebut.
Dia meminta Presiden Prabowo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyelidiki soal anggota polisi yang menerima uang tersebut. Pria itu juga mengaku bersedia untuk diperiksa.
(mjy/mjy)