Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) bersama kakaknya menemukan bungkusan teh China diduga sabu di pantai Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri). Polisi yang menerima laporan lalu menyelidiki dan melakukan uji lab barang tersebut.
"Benar ada temuan bungkusan teh china diduga berisi sabu oleh warga pada Rabu (15/1)," kata Kapolres Anambas, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, Jumat (17/1/2025).
Ricky mengatakan kronologi penemuan itu bermula dari seorang siswi SD dan kakaknya bermain di pantai. Saat itu mereka melihat sebuah bungkusan yang mencurigakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka memeriksa bungkusan itu, karena curiga. Kemudian hal tersebut dilaporkan personel Polres Anambas," ujarnya.
Tim Satres Narkoba Polresta Anambas langsung menuju lokasi tersebut dan melakukan pengecekan menggunakan kit tes narkoba. Hasilnya, bungkusan itu diduga narkoba jenis sabu.
"Hasil pengecekan menggunakan Kit tes narkoba itu mengandung amfetamin dan metamfetamin, tapi kita akan uji lab di BPOM untuk memastikan kandungannya," ujarnya.
Ricki mengungkapkan, warga Desa Nyamuk, Kabupaten Anambas juga melaporkan menemukan bungkusan teh China yang diduga berisi sabu. Tim Satres Narkoba Polres Anambas kemudian menuju lokasi.
"Jadi warga yang menemukan, awalnya menduga bungkusan itu berisi penyedap rasa atau garam. Bungkusan itu ditemukan pada Selasa (14/1). Tapi kemudian ia mengecek internet ternyata bungkusan teh itu diduga berisi sabu. Kemudian mereka melaporkan ke anggota pada Rabu (15/1)," ujarnya
"Tim kemudian bergeser lokasi penemuan kedua dan ditemukan satu bungkus teh China yang diduga berisi sabu. Sehingga total dua bungkus yang diamankan. Bungkus pertama berat bruto 1041,20 gram dan bungkus kedua 1026,5 gram jadi beratnya sekitar 2 Kilogram," tambahnya. .
Ricky menyebut pihaknya sementara menduga, kemasan teh China diduga berisi sabu itu terbawa arus laut akibat musim angin utara. Bungkusan itu sengaja dihanyutkan oleh para pelaku.
"Penemuan 2 buah bungkusan benda asing diduga Narkoba diduga berasal dari luar negeri yang sengaja dihanyutkan oleh para pelaku sindikat untuk bisa masuk di wilayah Indonesia. Dikarenakan wilayah Kepulauan Anambas berada di tengah lautan lepas yang berbatasan langsung dengan laut Cina Selatan dan Malaysia serta Vietnam dan juga saat ini Kita memasuki musim utara sehingga terbawa ke pantai ," ujarnya.
Disinggung soal penemuan narkoba jenis kokain pada tahun 2022 lalu, Ricky menyebut lokasi penemuan berada lokasi yang berbeda. Ia menyebut terkait temuan narkoba itu masih didalami pihaknya.
"Untuk lokasi penemuan diduga sabu dan kokain beberapa tahun lalu berbeda. Untuk diduga sabu ini di Siantan, sedangkan kokain di daerah Letung. Saat ini kami masih melakukan pendalaman barang temuan ini," ujarnya.
Terpisah, Kasat Narkoba Polres Anambas, AKP SM Simanjuntak mengatakan barang temuan diduga sabu itu akan diuji lab. Hal itu untuk memastikan jenis narkoba dan untuk kepastian hukum barang temuan tersebut.
"Nanti setelah uji lab, dan positif sabu maka kita koordinasi dengan kejaksaan untuk dimusnahkan. Harus cepat tak boleh berlama-lama," ujarnya
Polisi menduga barang diduga sabu ini masih ada di sekitar pantai Anambas. Ia berharap peran serta masyarakat untuk melaporkan bila menemukan benda mencurigakan di pesisir pantai Anambas.
"Kemungkinan bisa jadi barang seperti itu masih ada di bibir pantai kita, kita juga berharap peran serta masyarakat dalam hal ini. Jika ada informasi barang serupa segera laporan akan kita tindak lanjuti," ujarnya.
(dhm/dhm)