Tampang Pria yang Racuni-Aniaya Sopir Bus hingga Tewas di Asahan

Tampang Pria yang Racuni-Aniaya Sopir Bus hingga Tewas di Asahan

Perdana Ramadhan - detikSumut
Kamis, 19 Des 2024 21:40 WIB
Tampang pelaku pembunuhan sopir bus di Kisaran yang berhasil ditangkap.
Foto: Tampang pelaku pembunuhan sopir bus di Kisaran yang berhasil ditangkap. (Istimewa)
Asahan -

Polisi menetapkan Rahmad Saputra (21) sebagai otak pelaku pembunuhan sopir bus bernama Thunder (40) di Asahan. Rahmad juga sudah ditahan oleh polisi.

Dalam foto yang diterima detikSumut, Rahmad terlihat mengenakan baju hitam bercelana pendek dan dikawal polisi dengan kedua tangan diborgol. Dia diminta melakukan pra rekontruksi saat menghabisi nyawa korban di warung makan tempat dia bekerja termasuk saat mencampurkan larutan racun tikus ke minuman korban.

"Jadi berdasarkan hasil rekon kita, pelaku menerangkan bahwa dia memasukkan larutan racun tikus ke dalam minuman korban yang dibelinya di Tanjungbalai beberapa hari lalu," ujarnya Kanit Jatanras Polres Asahan, Ipda Supangat, Kamis (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait motif dari pembunuhan tersebut, Supangat tak merincikan lebih detail. Hanya saja, korban dan pelaku ini belum lama kenal dan hanya berjumpa di warung.

"Mereka kenal belum lama, dan motifnya ini ada perkataan dari korban yang membuat pelaku ini sakit hati. Namun ini masih kami lakukan pendalaman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, seorang sopir bus yang biasa mangkal di kompleks ruko Graha eks terminal Madya Kisaran bernama Thunder ditemukan tewas di sebuah warung makan yang biasa dia singgahi. Korban ditemukan tak bernyawa oleh rekan-rekannya.

Polisi yang mendapat informasi tersebut segera menyelidiki kematian pria yang diperkirakan berusia 40 tahun tersebut. Kurang dari 24 jam, terungkap penyebab kematian sekaligus pelaku yang mengakibatkan korban meregang nyawa.

Informasi yang diterima polisi dari keterangan saksi yang melihat korban, sebelumnya Thunder terlihat kejang-kejang sebelum meninggal dunia dan disebutkan juga dia memiliki riwayat penyakit.

Korban kemudian diautopsi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Abdul Manan Simatupang (HAMS) Kisaran. Namun setelah dilakukan pendalaman dari posisi dan kondisi kematian korban, terdapat tanda-tanda kekerasan di bagian mulut, kepala dan tangan kiri korban

"Ternyata menjurus kepada salah seorang saksi dan dia sudah mengakui perbuatannya. Berdasarkan hasil interogasi korban diracuni terlebih dahulu melalui minuman hingga lemas dan dipukuli oleh pelaku. Motifnya sakit hati," kata Supangat.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads