Edi Jumardi, salah satu warga yang menjadi korban penyerangan mengatakan saat kejadian dirinya tengah tertidur. Mendengar adanya keributan dirinya dan anaknya lantas mengecek keadaan di luar rumah.
"Dengar suara ribut di luar saya dan anak saya keluar. Namun saat di luar, kami didatangi puluhan orang mereka memukuli anak saya, dan mengancam dengan parang dan kayu," kata Edi, Rabu (18/12/2024).
Edi menyebut dirinya juga ikut terkena sabetan parang di bagian punggung. Beruntung dirinya dapat melarikan diri dari serangan OTK tersebut.
"Saat saya berusaha menyelamatkan diri dan lari masuk ke rumah, saya kena parang di punggung. Kami bingung kenapa diserang, saya selama ini tidak pernah ada masalah dengan mereka," ujarnya.
Data dari Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang menyebut sebanyak 8 orang warga mengalami luka akibat penyerangan tersebut dan telah dilarikan ke rumah sakit. Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang, menduga puluhan OTK yang menjadi pelaku penyerangan diduga merupakan para pekerja PT Makmur Elok Graha (MEG).
Delapan warga yang mengalami luka itu dengan rincian empat orang mengalami luka robek di bagian kepala, satu orang luka berat, satu warga terkena panah, satu warga mengalami patah tangan, dan satu warga luka ringan.
Beberapa posko milik warga yang dirusak oleh OTK. Yakni Posko di Kampung Sembulang Hulu dan Kampung Sei Buluh, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang. Selain itu, belasan kendaraan bermotor milik warga juga dirusak.
Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan saat ini kasus itu ditangani oleh pihaknya.
"Penanganannya di Polresta ya. Nanti lengkapnya akan kami sampaikan," ujarnya singkat.
(mjy/mjy)