Seorang wanita inisial TY (27) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), membunuh ayah kandungnya inisial AR (61) menggunakan tombak dan pisau. Aksi itu dilakukan pelaku diduga gegara tak terima ditegur main Hp oleh korban.
Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan mengatakan peristiwa tersebut tepatnya terjadi di rumah korban di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku pada Kamis (28/11) pukul 11.55 Wita. Berdasarkan keterangan saksi, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok.
"Saksi atau pelapor saat itu mendapatkan kabar dari saudarinya bahwa ayahnya dan pelaku terlibat cekcok di rumah, kemudian setelah itu pelapor menuju rumah korban," ujar AKP Dian, Kamis (5/12/2024), melansir detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di lokasi, pelapor pun terkejut melihat AR sudah tergeletak bersimbah darah. Sementara pada saat itu pelaku masih berada di lokasi dalam kondisi masih memegang dua senjata tajam.
"Pada saat itu saksi juga melihat pelaku memegang tombak di tangan kiri dan pisau di tangan kanan. Pelapor langsung mendekati pelaku dan mencoba mengamankan senjata tajam tersebut. Pelaku hanya menyerahkan tombak, namun menolak memberikan pisaunya," tuturnya.
Usai kejadian, pihak keluarga langsung menghubungi mantri puskesmas guna menyelamatkan nyawa AR. Tapi nyawa korban tidak dapat tertolong.
"Saat diperiksa mantri puskesmas korban dinyatakan meninggal dunia," ujar Dian.
Setelah mengetahui korban meninggal, pihak keluarga dibantu mantri langsung berupaya mengamankan pisau yang masih dipegang pelaku. Beruntung pisau di tangan pelaku berhasil diamankan.
"Setelah upaya bujuk rayu, pelapor membantu memegang tangan kanan pelaku, sehingga pisau tersebut berhasil diserahkan kepada mantri," ungkapnya.
Kemudian, polisi datang dan mengamankan pelaku. Hasil penyelidikan Sat Reskrim Polres PPU diketahui penganiayaan terjadi diduga akibat pelaku mengamuk usai ditegur bermain handphone oleh korban.
"Pengakuannya begitu (tak terima ditegur main HP)," kata Dian.
Dian mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pengembangan terkait kasus penganiayaan ini. Sementara pelaku tengah menjalani pemeriksaan kesehatan lantaran kuat dugaan pelaku mengalami gangguan kejiwaan di RSJD Atma Husada Mahakam, Samarinda.
"Pelaku di bawa ke RSJ di Samarinda, sementara (kasusnya) masih pengembangan," pungkasnya.
(dhm/dhm)