Sebanyak sembilan warga menjalani perawatan di RS Putri Hijau Medan usai menjadi korban penyerangan 33 anggota TNI di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Saat ini, enam dari sembilan warga itu sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya.
"Enam orang warga sudah diperkenankan untuk pulang. Namun, tetap melakukan kontrol ke RS Putri Hijau Medan sampai dengan sembuh total," kata Pangdam I/BB Letjen Mochammad Hasan, Rabu (13/11/2024).
Hasan mengatakan awalnya ada delapan orang yang dirawat di RS itu. Namun, belakangan ada penambahan satu warga lainnya hingga totalnya menjadi sembilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang beberapa waktu, enam warga telah diperbolehkan pulang sejak kemarin, sedangkan tiga korban lainnya masih menjalani perawatan.
"Kodam I/BB menanggung seluruhnya biaya pengobatan hingga sembuh, termasuk untuk fasilitas antar jemput pelaksanaan kontrol kesehatan ke RS Putri Hijau Medan ini. Sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari kami kepada keluarga dan masyarakat dan proses pemeriksaan kepada oknum TNI AD masih berjalan," ujarnya.
Mantan Aster KSAD itu menyebut pihaknya juga akan mengirimkan bantuan kepada warga yang suaminya masih dirawat di rumah sakit.
"Khusus kepada ibu yang suaminya masih dirawat dan menjadi tulang punggung keluarga, nanti akan dikirimkan bantuan beras dan sembako untuk membantu keluarga," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 33 anggota TNI terlibat dalam penyerangan di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, pada Jumat (8/11) malam. Ada seorang warga bernama Raden Barus (60) yang tewas dalam peristiwa itu.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan kasus ini bermula saat anggota TNI menegur kelompok anak muda yang kebut-kebutan saat mengendarai motor. Selepas teguran itu, kemudian ada adu mulut dan terjadi perkelahian massal.
(dhm/dhm)