7 Fakta Baru Kasus Bentrok Lahan Sebabkan 2 Warga di Deli Serdang Tewas

7 Fakta Baru Kasus Bentrok Lahan Sebabkan 2 Warga di Deli Serdang Tewas

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 24 Okt 2024 09:20 WIB
ilustrasi tawuran
Ilustrasi. (Foto: Mindra Purnomo).
Deli Serdang -

Dua warga tewas dalam peristiwa bentrok yang terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Bentrok ini dipicu karena permasalahan lahan.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (22/10/2024) dini hari. Satu korban tewas di lokasi, sedangkan satu korban lagi tewas di rumah sakit. Terbaru, polisi menangkap sejumlah orang terkait peristiwa bentrok tersebut.

Berikut detikSumut rangkum tujuh fakta baru terkait kejadian itu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. 3 Pelaku Ditangkap

Polisi menangkap tiga pelaku dalam kasus bentrok di Jalan Selambo itu. Satu dari ketiga pelaku masih anak di bawah umur.

ADVERTISEMENT

"Sampai hari ini kita sudah melakukan penangkapan terhadap tiga orang pelaku dan satu di antaranya masih di bawah umur," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Rabu (23/10).

Mantan Kapolres Jakut itu menyebut para pelaku yang ditangkap itu adalah pihak penyerang. Saat ini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam bentrok itu.

"Iya (kelompok penyerang). Bisa berkembang dari penetapan tersangka," kata Gidion.

2. Jadi Tersangka

Gidion belum memerinci identitas ketiga pelaku yang ditangkap itu. Namun, dia mengatakan bahwa ketiganya telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan.

"(Status) tersangka, kita lakukan penahanan," sebutnya.

3. Pelaku Dijanjikan Bayaran Rp 3 Juta

Perwira menengah Polri itu menjelaskan bahwa para tersangka ini merupakan pelaku bayaran. Mereka dijanjikan uang sebesar Rp 3 juta agar melakukan penyerangan.

"Indikasinya, mereka mendapatkan janji untuk dibayar Rp 3 juta setiap anak," ujar Gidion.

4. Bantah Terkait Persoalan Geng Motor

Kombes Gidion menjelaskan bahwa akar dari bentrok ini bukan konflik geng motor. Namun, persoalan konflik lahan yang kemudian memanfaatkan anak di bawah umur.

"Dalam pemeriksaan clear ini, bukan persoalan geng motor, tapi persoalan konflik yang kemudian memanfaatkan anak-anak remaja, memanfaatkan pelaku untuk melakukan penyerangan terhadap korban," kata Gidion.

5. Aktor Intelektual Diburu

Gidion menyampaikan bahwa pihaknya masih terus memburu pelaku lainnya. Selain itu, aktor intelektual dalam kasus bentrok tersebut juga tengah diselidiki.

"Kita masih terus lanjutkan pada aktor intelektualnya, layer 1," jelasnya.

6. Polisi Masih Disiagakan di Lokasi

Mantan Kapolres Dairi itu menyebut personel polisi hingga saat ini disiagakan di lokasi bentrok. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang.

Gidion menyebut penempatan personel di lokasi bentrok merupakan perintah Kapolda Sumut. Dia mengatakan bahwa keselamatan masyarakat menjadi yang paling utama.

"Masih (disiagakan) melakukan preventif secara maksimal, menempatkan personel brimob dan samapta di lokasi untuk mencegah peristiwa yang lebih besar," jelas Gidion.

7. Berharap Konflik Segera Diselesaikan

Gidion berharap persolan lahan yang menjadi penyebab bentrok itu, dapat segera diselesaikan. Gidion juga turut mengingatkan agar tidak ada pihak yang melakukan kekerasan dalam penyelesaian konflik tersebut.

"Kita berharap ada persoalan yang krusial dalam konteks konflik lahan atau agraria ini diselesaikan secara yuridis legal formil. Saya berharap tidak ada yang menggunakan pendekatan kekerasan dalam penyelesaian permasalahan sosial, karena itu pasti akan menimbulkan persoalan baru. Ketika sudah masuk ranah pidana, maka kita tidak akan segan-segan untuk melakukan penegakan," jelasnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads