Pencuri Motor Kepling Lepas Borgol dan Kejar-kejaran Polisi Vs Pengedar Narkoba

Sumut Sepekan

Pencuri Motor Kepling Lepas Borgol dan Kejar-kejaran Polisi Vs Pengedar Narkoba

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 20 Okt 2024 16:59 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi. (Foto: Ari Saputra).
Medan -

Berbagai peristiwa dan kasus kriminal mencengangkan terjadi dalam sepekan terakhir. Misalnya, kasus pencuri sepeda motor kepala lingkungan (kepling) yang kabur dan bergulat dengan polisi usai melepas borgol serta aksi kejar-kejaran antara polisi dan pengedar narkoba.

Berikut detikSumut rangkum peristiwa dan kasus kriminal yang terjadi dalam sepekan terakhir:

1. Pencuri Motor Kepling Lepas Borgol-Duel dengan Polisi saat Ditangkap

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pria di Kabupaten Deli Serdang M Hadi Haris Hutasuhut alias Gembong (32) mencuri sepeda motor kepala lingkungan (kepling) di Kota Medan.

Kapolsek Medan Area Kompol Hendrik Aritonang mengatakan pencurian itu terjadi di Jalan Rahmad, Kecamatan Medan Denai, Selasa (21/5/2024). Sementara pelaku Gembong kembali diamankan Senin (14/10) pagi setelah sempat melarikan diri.

ADVERTISEMENT

"Untuk tersangka atas nama M Hadi Haris Hutasuhut alias Gembong, tadi pagi pukul 04.30 WIB berhasil kita amankan di daerah Tembung. Korbannya Kepling dan barang buktinya satu kendaraan NMax," kata Hendrik saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Senin.

Hendrik mengatakan pelaku Gembong kabur pada Selasa (8/10). Saat itu petugas tengah menangkap pelaku Farhan Siregar alias Aan (24) yang terlibat dalam pencurian itu.

"(Gembong) sempat melarikan diri pada saat pengembangan di lapangan. Dia melepaskan borgolnya, dia memaksakan tangannya sampai berdarah supaya licin, dia lepas borgolnya, setelah itu dia lari," jelasnya.

Setelah kabur, petugas kepolisian mencari keberadaan pelaku Gembong dan mengamankannya di Jalan Ambai, Kecamatan Medan Tembung, saat tengah berada di rumah selingkuhannya.

Saat penangkapan itu, sempat terjadi duel antara petugas kepolisian. Selain itu, pelaku juga berupaya melarikan diri hingga harus ditembak oleh petugas kepolisian di kedua kakinya.

2. 3 Pekerja di Dairi Curi 500 Kg Jeruk Bos

Tiga pekerja di Kabupaten Dairi mencuri sebanyak 500 kg jeruk di ladang bosnya, secara berulang kali. Satu dari tiga pelaku telah ditangkap.

Kapolres Dairi AKBP Agus Bahari Parama Artha mengatakan pencurian itu terjadi di kebun korban di Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan. Adapun pelaku yang telah ditangkap adalah Sapaat Nadeak (19).

"Ya kami meringkus seorang pemuda usai melakukan aksi pencurian buah jeruk di perladangan milik toke mereka," kata Agus, Rabu (16/10).

Agus menjelaskan bahwa pencurian itu dilakukan pelaku Sapaat bersama dua pelaku lainnya, yakni Suramana Purba dan Doni Sitompul. Perwira menengah Polri itu mengatakan pencurian itu dilakukan para pelaku sebanyak empat kali di 2024.

Rinciannya adalah dua kali pada 24 September dan dua kali pada 26 September 2024. Total jeruk yang dicuri para pelaku di kebun korban adalah 500 kilogram.

Jeruk curian itu, dijual para pelaku dan mendapatkan uang sebesar Rp 2,5 juta. Para pelaku mengaku nekat mencuri jeruk koran karena butuh uang untuk kehidupan sehari-hari.

3. Ngaku Polisi, Komplotan Perampok Todongkan Senpi-Sekap Sopir Truk

Komplotan perampok menodongkan senjata api (senpi) rakitan serta menyekap sopir dan kernet truk di Kabupaten Langkat. Saat beraksi, para pelaku mengaku sebagai anggota polisi.

"(Para pelaku) mengaku sebagai anggota polisi, menanyakan apa yang dibawa, lalu ditodongkan pistol," kata Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Dedi Mirza, Rabu (16/10).

Dedi mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, tepatnya di Kelurahan Dendang, Kecamatan Stabat, Selasa (24/9) sore. Awalnya para korban mengemudikan truk muatan beras 10 ton dari Aceh.

Setibanya di Kelurahan Dendang itu, korban hendak berhenti untuk makan di salah satu rumah makan. Namun, belum sempat mematikan mesin, korban didatangi oleh tiga orang yang mengaku sebagai anggota polisi dan menanyakan muatan yang dibawa oleh korban. Para pelaku juga sambil menodongkan senpi rakitan jenis revolver kepada korban.

Setibanya di daerah Tandem, para pelaku menyekap korban serta menutup mata dan mulutnya. Selain itu, para pelaku juga memborgol tangan keduanya. Kemudian, pelaku mengambil hp serta dompet korban.

Kemudian, korban dibuang para pelaku di areal tol Binjai. Usai kejadian itu, korban meminta pertolongan petugas PJR yang berada di gerbang Tol Binjai.

Pihak kepolisian lalu memburu pelaku hingga mengamankan salah seorang di antaranya bernama Ardiansyah Putra (40) di Jalan Lintas Medan-Kualanamu pada Kamis (10/10) malam.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

4. Kejar-kejaran Polisi Vs Pengedar Narkoba Bawa 40 Kg Sabu

Personel Ditresnarkoba Polda Sumut terlibat aksi kejar-kejaran dengan pengedar narkoba yang membawa sabu-sabu sebanyak 40 kg di Kota Medan. Ada empat pelaku yang ditangkap dan keempatnya ditembak karena berupaya melarikan diri.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi memerinci keempat pelaku adalah Puji Minarto Nasution (40), Sahrial (37), Benyamin Sembiring (38) dan Senta Sitepu (40). Mereka ditangkap Senin (14/10).

"Ditresnarkoba Polda Sumut mengungkap sabu sebanyak 40 kg terhadap empat pelaku. Keempatnya ditembak karena melawan petugas dan melarikan diri," kata Hadi, Rabu (16/10).

Hadi mengatakan awalnya petugas menerima informasi soal adanya mobil yang membawa narkoba di daerah Titi Kuning, sekira pukul 01.30 WIB. Petugas lalu mengejar mobil yang dikemudikan pelaku.

Namun, saat sudah dekat, mobil para pelaku melarikan diri ke arah Jalan Brigjen Katamso. Setibanya di depan sekolah Harapan Mandiri Jalan Brigjen Katamso, petugas berupaya menyetop mobil tersebut, tetapi gagal.

Mobil para pelaku terus melaju kencang. Pada akhirnya, petugas menembak ban mobil para pelaku. Dari mobil tersebut, petugas kepolisian menangkap dua orang pelaku, yakni Puji Minarto dan Sahrial. Saat digeledah, ditemukan 20 kg sabu-sabu di dalam mobil tersebut.

Berdasarkan pengakuan pelaku, ada 40 kg sabu-sabu yang dibawa oleh pihaknya dari Tanjungbalai. Sementara 20 kg sabu-sabu yang lainnya telah diturunkan keduanya di daerah Kecamatan Sibiru-biru.

Petugas kepolisian lalu menangkap pelaku Benyamin di Kecamatan Sibiru-biru. Selanjutnya, tim bergerak ke rumah tersangka Senta dan didapati satu goni berisi 20 kg sabu-sabu .

5. Pria Perkosa Anak-Todongkan Pisau

Seorang pria inisial S (45) memperkosa anak kandungnya di Kota Padangsidimpuan, G (11). Saat kejadian, pelaku juga mengancam korban dengan menodongkan pisau.

Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna mengatakan korban telah dua kali diperkosa oleh pelaku, yakni pada 1 Oktober 2024 dan 4 Oktober 2024.

Perwira menengah Polri itu menjelaskan bahwa pelaku melakukan aksi tersebut sekira pukul 01.00 WIB dengan tiba-tiba masuk ke dalam kamar korban dan memperkosanya.

"Pada tanggal 1 Oktober, korban sedang berada di kamar, sedang tertidur, sekira pukul 01.00 WIB dini hari. Kemudian, pelaku mendatangi korban dengan kondisi mabuk tuak, mendekati korban dan membuka pakaian korban. Kemudian, pelaku mengancam korban dengan menggunakan sebilah pisau, sehingga korban tidak bisa melakukan perlawanan dan menuruti apa yang dilakukan pelaku," kata Wira, Kamis (17/10).

Mantan Kapolsek Sunggal itu menyebut aksi pelaku itu juga sempat disaksikan oleh adik korban. Sebab, pada saat kejadian, adik korban tengah tertidur di samping korban.

Setelah menemukan bukti yang kuat soal perbuatan pelaku, pihak kepolisian lalu mencari pelaku dan menangkapnya di salah satu warung tuak di Kota Padangsidimpuan, pada Kamis (10/10) dini hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan urine, pelaku positif mengonsumsi narkoba. Selain itu, pelaku juga sering mabuk-mabukan.

6. 4 Petugas Basarnas Hilang saat Cari Korban Hanyut

Empat petugas Basarnas Medan hilang usai perahu yang mereka tumpangi terbalik saat sedang mencari korban hanyut di Kabupaten Karo. Sejauh ini, sudah ada dua korban yang telah ditemukan, sedangkan dua petugas Basarnas yang lain masih dicari.

Kepala Basarnas Medan Mustari mengatakan peristiwa itu berawal pada Rabu (16/10) sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu, empat petugas Basarnas dan dua warga tengah mencari korban hanyut di Sungai Lau Biang bernama Jesplinta Sebayang, dengan menggunakan perahu.

"Perahu yang digunakan tim Basarnas Medan ini terbalik dan terbawa arus deras Sungai Lau Biang, sehingga beberapa anggota hanyut," kata Mustari, Kamis (17/10).

Lalu, proses pencarian terhadap para korban pun dilakukan. Kemudian, sekira pukul 17.00 WIB, salah satu anggota Basarnas yang hanyut bernama Robbi Daniel (29) ditemukan dalam keadaan selamat di Sungai Lau Biang, Desa Ujung Deleng, Kecamatan Kutabuluh.

Selang beberapa waktu, dua warga yang juga berada di perahu tersebut ditemukan dalam kondisi selamat.

Keesokan harinya, petugas Basarnas bernama Jerry juga bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Sejauh ini, dua petugas Basarnas masih dalam proses pencarian.



Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads