Dalam sepekan terakhir terjadi berbagai peristiwa dan kasus kriminal di Sumatera Utara (Sumut). Misalnya, santri yang membakar pengurus pondok pesantren hingga pengemudi ojek online (ojol) yang mengaku menjadi korban begal untuk menipu istrinya.
Residivis kasus pencurian bernama Dian Syahputra (26) ditangkap karena mencuri 26 unit hp bekas di konter yang berada di salah satu mal di Kota Medan. Kaki Dian terpaksa ditembak oleh petugas kepolisian karena berupaya melarikan diri saat diamankan.
Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Dian Simangunsong mengatakan peristiwa itu terjadi di salah satu mal di Jalan Gatot Subroto, Sabtu (5/10/2024) malam. Lalu, pelaku ditangkap pada Minggu (6/10) sekira pukul 05.00 WIB.
"Kerugian 26 unit hp android dan Iphone kondisi bekas," kata Dian, Senin (7/10).
Korban lalu membuat laporan ke Polsek Medan Baru atas kejadian itu. Setelah menerima laporan itu, pihak kepolisian langsung menyelidiki kasus tersebut hingga akhirnya mengantongi identitas pelaku.
Dian mengatakan pelaku ditangkap di Jalan S Parman Medan saat tengah berjalan kaki. Namun, saat akan diamankan, pelaku mencoba melarikan diri hingga terpaksa ditembak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku membobol konter hp itu dengan cara mendorong paksa pintu konter hingga terbuka. Pada saat kejadian, kondisi mal telah sepi. Lalu, pelaku mengambil hp dari etalase toko dan memasukkannya ke dalam tasnya.
Seorang pria berinisial MFS (37) ditangkap usai menganiaya temannya saat keduanya tengah bermain ludo di salah satu kafe di Kota Pematangsiantar. Akibat penganiayaan itu, korban Herbeth Napitupulu (23) harus dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek Siantar Selatan Iptu Maxi J Manurung mengatakan penganiayaan itu terjadi di Jalan Sarinembah, Kecamatan Siantar Selatan Minggu (15/9) sore. Lalu, pelaku MFS ditangkap Senin (7/10).
"Pelaku penganiayaan berinisial MFS ditangkap personel dari rumahnya di Jalan Pangaribuan, Siantar Selatan sekira pukul 13.30 WIB," kata Maxi, Selasa (8/10).
Berdasarkan keterangan saksi, penganiayaan itu berawal saat korban dan pelaku tengah bermain ludo di kafe tersebut. Lalu, saat bermain ludo itu, terjadi selisih paham antara keduanya hingga memancing emosi pelaku.
Kemudian, pelaku menyiramkan air ke wajah korban. Lalu, korban membalas dengan melempar gelas ke arah pelaku, tetapi tidak sampai mengenai pelaku. Setelah itu, pelaku memiting leher korban dan memukul kepala korban menggunakan gelas berulang kali hingga gelas tersebut pecah.
Akibat kejadian itu, kepala korban mengalami pendarahan. Lalu, korban dilarikan ke RSUD Djasamen Saragih.
3. Driver Ojol Ngaku Dibegal Untuk Tipu Istri
Driver ojek online bernama Taufik (39) ditangkap usai aksinya viral karena mengarang cerita seolah-olah menjadi korban begal di Kota Medan. Usai ditangkap, Taufik ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polrestabes Medan.
Taufik sendiri mengaku menjadi korban begal di jalan Sei Batang Hari, Kecamatan Medan Sunggal, pada Selasa (8/10/2024) sekira pukul 04.00 WIB.
"Ternyata, setelah kita datangi, ini hoaks, yang artinya ini penyebaran berita bohong dan ini tidak perlu ditiru," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba saat konferensi pers, Kamis, (10/10).
Sebelum kejadian itu, pelaku diduga baru saja bertemu dengan selingkuhannya. Sebab, rumah kos selingkuhan pelaku itu berada di dekat lokasi pelaku mengaku dibegal.
"Motifnya adalah dia ingin menutupi ada masalah kepada istrinya, ada masalah pribadi. Yang didatangi ternyata diduga mungkin tempat dari WIL-nya (wanita idaman lain), sehingga biar tertutupi, dia akan memberitakan ini ke orang dan istrinya tahu 'oh aku ini korban begal'," sebutnya.
Taufik yang turut dihadirkan saat konferensi pers itu mengaku hal tersebut dilakukannya untuk menipu istrinya. Dia mengira sepeda motornya hilang saat berada di kosan wanita yang ditemuinya tersebut.
"Kereta (motor) pasti hilang, kalau digadaikan enggak, saya kehilangan kereta makanya saya panik. Awak (saya) pikir kan hilangnya di kos, dari pada alasan sama orang rumah (istri), ini saja cerita dibegal. (Jadi) orang rumah (istri) nggak kepikiran kalau awak ada main-main ke kos-an," ujarnya.
Dia mengaku rumah kos yang didatanginya itu adalah kos teman wanitanya. Wanita tersebut merupakan langganan ojeknya.
4. Ketua Ormas 'Big Boss' Narkoba Ditangkap gegara Bakar Rumah Wartawan
Ketua Ormas DPC Grib Labuhanbatu Khairul Arifin ditangkap di Bandara Sultan Thaha Jambi karena masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus narkoba. Selain kasus narkoba, Khairul juga terlibat dalam pembakaran rumah wartawan di Labuhanbatu.
"Iya (Ketua Ormas Grib). Tersangka yang menyuruh untuk melakukan pelemparan, pengerusakan kaca rumah korban atau pembakaran terhadap rumah korban," kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (9/10).
Rivanda mengatakan peristiwa itu berawal pada 16 dan 17 Maret 2024. Saat itu, korban Junaidi yang merupakan salah satu wartawan di Labuhanbatu mendatangi tempat diduga lokasi peredaran narkoba, bersama dengan rekannya.
Lalu, hal itu diunggah korban di medsosnya. Usai mengunggah hal itu, korban mendapatkan teror. Lalu, pada Kamis (21/3) sekira pukul 01.45 WIB, rumah dan mobil korban dibakar oleh orang tak dikenal (OTK).
Peristiwa itu lalu dilaporkan korban ke kantor polisi. Pihak kepolisian yang menerima laporan itu lalu menangkap pelaku Endar Muda Siregar (EMS) selaku eksekutor pembakaran tersebut. Sementara pelaku Khairul ditangkap di Jambi pada Minggu (29/9).
Adapun motif para pelaku membakar rumah korban karena tidak terima dengan pemberitaan korban soal peredaran narkoba yang diduga dikendalikan oleh Khairul Arifin.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
5. Santri Bakar Pengurus Ponpes gegara Sering Diejek-Difitnah
Pengurus pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Adab Auli (19) dibakar santrinya, FAZ (17). Peristiwa itu terjadi di Ponpes An Nur yang terletak di Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Sabtu (5/10) sekira pukul 03.00 WIB.
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo mengatakan bahwa motif pelaku membakar korban karna dendam. Sebab, selama ini korban kerap memfitnah pelaku dan mengadukannya ke pimpinan ponpes.
"Motifnya itu dia sakit hati sama korban. Dia (pelaku) tidak melakukan dia difitnah," kata David saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (9/10).
David menyebut korban ini juga sering mengejek pelaku. Selain itu, jika pelaku memiliki kesalahan, korban sering menyampaikannya kepada santri lain. Bahkan, korban kerap mengadukan pelaku ke pimpinan pesantren tersebut.
Perwira menengah Polri itu menjelaskan bahwa pada saat kejadian, pelaku tengah tugas piket malam dan melihat korban tengah tidur di kamar masjid. Pada saat itulah pelaku memutuskan untuk melancarkan aksinya.
Lalu, pelaku mengambil karpet dan langsung menyiramkan pertalite yang telah dibawanya ke karpet itu. Kemudian, karpet itu dimasukkan ke dalam kamar korban yang kebetulan tidak terkunci dan langsung membakarnya.
Setelah terbakar, pelaku lalu berakting dengan minta pertolongan para santri lainnya. Usai para santri berkumpul, pelaku juga ikut membantu memadamkan api dan mengevakuasi korban.
Kepada santri, pelaku memang mengaku bahwa dia seolah-olah melihat seseorang berlari dari dalam masjid ke arah kebun kelapa sawit di sekitar pesantren itu. Hal itu, kata David, dilakukan pelaku untuk menyembunyikan kejahatannya. David sekaligus menjelaskan bahwa santri yang pertama kali memberitahu soal kebakaran itu adalah pelaku.
"Kemudian, dia (pelaku) ngarang cerita itu. Lalu, polisi melihat ada yang janggal, kita dalami, baru kita menguak fakta itu bahwa ternyata di saksi inilah pelakunya. Jadi, dia memanipulasi dan mengarang cerita," jelasnya.
Saat ini, pelaku telah ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka. Selain itu, pelaku juga telah ditahan.
6. Serang Paman Pakai Parang, Pria di Tewas Ditusuk Sepupu
Seorang pria di Kabupaten Simalungun, Darus Iman (31) menyerang pamannya sendiri menggunakan parang. Pada akhirnya, Darus tewas ditusuk sepupunya saat keduanya berkelahi.
Kapolsek Bosar Maligas Iptu Sonni G Silalahi mengatakan peristiwa itu terjadi di Huta II Bandar Selamat Nagori Pagar Bosi, Kecamatan Ujung Padang, tadi malam. Adapun pelaku pembunuhan itu adalah Erdiansyah (24).
"Warga membantu korban untuk pertolongan pertama ke rumah sakit. Namun, korban tidak terselamatkan dan meninggal dunia," kata Sonni, Kamis (10/10).
Sonni mengatakan peristiwa itu berawal saat orang tua pelaku, Midin (55) menanyakan kepada korban apakah ada mencuri sawit di ladangnya. Saat itu, korban marah dan langsung menantang pamannya itu sambil berkata 'kalau memang aku, kenapa rupanya'.
Kemudian, keduanya pun terlibat cekcok. Namun, setelah itu, saksi Midin memutuskan untuk meninggalkan korban dan pulang ke rumahnya.
Selang beberapa waktu, korban mendatangi rumah pamannya itu sambil membawa parang dan langsung menyerang Midin. Saksi Midin yang melihat aksi korban itu langsung pergi menyelamatkan diri.
Pada saat yang bersamaan anak Midin, yakni pelaku berupaya menghentikan aksi korban. Namun, korban malah melawan hingga keduanya terlibat perkelahian dan penusukan.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
7. Wanita Diperkosa-Dianiaya Pria Kenalan dari Aplikasi Kencan
Kepala seorang wanita di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) berinisial KH (35) robek usai dianiaya dan diperkosa pria yang dikenalnya lewat aplikasi kencan, Husai Tamba (36). Akibatnya, KH harus menerima 12 jahitan di bagian kepalanya.
"Kepala pelapor robek pada bagian kepala atas sebelah kiri dan dijahit sebanyak 12 jahitan," kata Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (10/10).
Wira mengatakan peristiwa itu tejadi di salah satu hotel di Kota Padangsidimpuan, Minggu (6/10) pagi. Awalnya, keduanya berkenalan di aplikasi kencan dan memutuskan untuk bertemu.
"Mereka ini kenalnya awalnya melalui aplikasi OMI, terjadi komunikasi, janjian lah ketemuan. Kalau sebelumnya belum ada hubungan dekat, baru inilah mereka ketemu," kata Wira.
Wira menyebut pelaku awalnya meminta korban untuk mengantar nasi ke hotel tempat pelaku menginap. Korban sempat menolak permintaan pelaku itu dan meminta untuk makan di luar hotel saja.
Namun, pelaku berdalih bawah dirinya tidak begitu mengetahui lokasi di Padangsidimpuan itu. Pada akhirnya, korban pun menuruti permintaan pelaku dan mengantarkan makanan ke hotel pelaku.
Setibanya di dalam kamar, pelaku mendorong tubuh korban ke atas tempat tidur dan memperkosanya. Saat diperkosa, korban melawan dan berteriak.
Setelah diperkosa pelaku, korban pergi menangis ke kamar mandi. Saat di kamar mandi itu, pelaku tiba-tiba datang dan langsung memukul korban berulang kali menggunakan kayu. Akibat kejadian itu, kepala korban mengalami luka robek.
Warga yang mengetahui peristiwa itu lalu mengamankan pelaku dan menyerahkannya ke kantor polisi. Wira menyebut korban juga telah membuat laporan atas peristiwa tersebut.